Suara kicauan burung dipagi hari dari balik jendela rumah sakit terdengar begitu meriah, berbeda dengan suasana hening di ruang rawat Sumire.
Dimana terlihat Sumire sedang duduk di ranjang rumah sakitnya, Kawaki berdiri di sisi ranjang Sumire dan Kashin Koji bersandar pada dinding rumah sakit.
Kawaki terus menatap tajam Koji, ia tidak benar-benar mengerti jalan pikir pria tua itu. Ada apa sebenarnya dengannya apakah Koji juga membelot dari Kara ke Konoha. Tidak mungkin dia melindungi Sumire tanpa sebab.
"Salam kenal... Kakei Sumire, aku Kashin Koji, senang bertemu denganmu." Sapa Kashin Koji.
Sumire yang sedang memeriksa ranselnya, kemudian menghentikan kegiatannya dan menoleh ke Kashin Koji "Salam kenal, aku Kakei Sumire, senang bertemu denganmu..."
Sebenarnya Sumire ingin bertanya banyak hal pada Kashin Koji namun setelah mendengar suara Kashin Koji, justru itu membuatnya menjadi sedikit gugup. Kenapa dia memiliki suara seperti Ayah...
Setelah beberapa menit kemudian suasana hening kembali menerpa ruangan tersebut. Kawaki yang mulai tidak tahan dengan semuanya ia mulai mendengus kesal dan nemberikan tatapan tajam pada Koji.
"Kau mau apa kemari Koji?!" Tanya Kawaki berhasil memecahkan keheningan diantara mereka.
Koji menoleh ke Kawaki "Ada hal yang harus ku bicarakan dengan Kakei Sumire. Bisakah kau keluar, Kawaki?"
"Huh!!! Kenapa kau mengusirku... Tidak! Aku akan tetap disini... Aku bahkan tidak percaya kalau kau tidak berniat jahat pada Sumire..." Kawaki mengepalkan tangannya lalu menunjukkan kepalan tangannya pada Koji, seolah-olah ia memperingati Koji bahwa kapan saja ia benar-benar akan melayangkan tinjuannya pada pria tua itu.
"Aku tidak berniat jahat padanya, bukankah aku baru saja menyelamatkannya dari Code. Apa kau masih ingin menyangkalnya?" Tanya Koji.
"Sial." Kawaki tidak bisa mengelak ucapan Koji karena laki-laki tua berambut putih itu memang benar-benar memihak pada Sumire dibanding Kara.
Sumire menghela napasnya lalu menatap Koji "Apa kau ingin membuat kesepakatan bersamaku, karena kekuatanku?"
"Ya, tanpa ku beritahu sepertinya kau sudah mengetahuinya... Aku akan membantumu dan melindungimu dari Kara..."
Kawaki mengerutkan alisnya "Apa? melindungi Sumire dari kara? Jangan lupa dia itu perawatku, aku juga akan melindunginya tanpa perlu berlagak sombong sepertimu..."
Kashin koji menatap datar Kawaki "Aku akan melindunginya dari Kara, apakah kau mampu melindunginya? kau saja memiliki karma Ishhiki di tubuhmu. Jika Ishhiki bangkit dan berhasil mengendalikan tubuhmu, apa yang akan kau lakukan?"
Kawaki semakin geram terhadap Koji "Argh! Sejauh ini aku masih kuat mengendalikan tubuhku dari Ishhiki. Kau harus Tau ITU!"
-
Code kembali ke markas Kara dengan penuh emosi, ia bahkan menendang semua benda yang ada dihadapannya.
"Bodoh, aku tau kau pasti gagal membawa gadis itu kemari." Ucap Eida rekan tim Code, wanita berambut biru tengah bersandar pada dinding sembari memegang gelas ditangannya.
"Code bodoh! Code bodoh!" Teriak Daemon adik dari Eida yang berlarian mengelilingi Code yang tengah duduk di sebuah kursi.
"Diamlah!!! Jika si penghianat Kashin Koji tidak menghalangiku, aku pasti dengan mudah melaksanakan misiku! Arghh!"
Eida menyeruput air dari gelasnya kemudian berkata "Bukankah sejak awal bertemu gadis itu kau hampir kalah darinya. Dasar, kau bahkan tidak memikirkan cakramu yang hampir habis terserap olehnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakei's Diary
FanfictionSumire si gadis ungu, siap menyembuhkan siapa saja yang terluka dan memiliki cita-cita menjadi seorang Ninja Sains, lalu tiba seorang laki-laki yang tidak dikenal terluka dan membuat dirinya menjadi perawat laki-laki tersebut. Siapakah dia? Bagaiman...