Chapter 29

651 40 8
                                    

Cakra bewarna hitam mulai menyelimuti tubuh sumire, yang mulai hilang kendali akan kekuatannya. Bahkan kini tidak tersisa satu pun selang yang tetanam dipunggungnya.

Seisi ruangan dibuat panik dan siaga penuh, bersiap melawan gadis ungu itu.

"Shigaraki... aku tidak percaya ternyata ini kekuatan tersembunyimu." Ujar Code dan mulai perlahan berjalan mundur menuju pintu keluar.

Cakra hitam mulai menyambar dan merasuki beberapa penjaga Kara dan membuat mereka menjadi bagian tentara Sumire.

"Akan ku habisi kalian semua..."

-

Amado yang sejak tadi memperhatikan kemampuan Gozu Tennou Sumire melalui rekaman layar segera menganalisa dan membuat hipotesa

Dengan melihat langsung kekuatan gadis ungu itu membuatnya tersenyum puas.

Lalu ia berpindah ke rekaman layar ruangan yang terdapat Eida, Daemon dan Kawaki yang masih trlilit rantai besi disekujur tubuhnya terlihat sudah tidak berontak dari sebelumnya.

"Tidurlah dengan nyeyak Kawaki..." Ucap Amado dengan senyum tipis.

Sebuah keberuntungan ketika Kawaki tidak bisa berkutik dengan penemuan baru ninja buatannya, yaitu rantai besi penyerap cakra.

Dimana semakin seseorang yang terlilit benda tersebut mencoba berontak sekuat tenaga, maka rantai besi penyerap cakra itu akan semakin menyerap segala cakra yang dikerluarkan seseorang tersebut sampai cakra meraka terserap habis dan tidak sadarkan diri.

Amado melepaskan kacamata digitalnya, lalu memijat pangkal hidungnya perlahan, ia mulai cukup lelah. Namun belum saatnya untuk beristirahat.

Mengingat semua rencana sempurnanya tidak akan sia-sia selama ia masih mempunyai pion-pion utama, sebab sang raja hanya akan menikmati pertarungan para pionnya bukan?

-

Koji tiba di ruangan utama menggunakan kekuatan spacetime jutsu berpindah tempat menuju tempat kekacauan dari si gadis ungu.

"Cepat atau lambat Amado pasti dapat melihatku di sudut ruangan ini." Ucap Koji dengan cepat bersembunyi di dekat pohon dewa imitasi.

Code tengah melawan beberapa penjaga Kara yang terkena cakra hitam Sumire, karena mereka berbalik melawannya, "Amado sial, Energi ku sudah terkuras habis membawa pohon aneh itu! Sekarang aku harus berurusan dengan pasukan bodoh ini."

Code yang sejak tadi mencoba mendekati pintu keluar, kini mengurungkan niatnya dan memutuskan untuk melawan para penjaga Kara yang mulai menyerang balik mereka.

Code Mengubah kedua tangannya menjadi cakar besar dan menyerang penjaga Kara yang diselubungi cakra hitam di tubuh mereka. Namun ia terkejut ketika beberapa serangannya mampu di hindari dengan mudah.

"Apa-apaan ini... sejak kapan para penjaga Kara segesit ini.. Argh!" Geram Code yang dimana serangannya satu persatu tidak mengenai musuhnya.

Sumire yang melihat Code yang terlihat geram dengan tentaranya, ia pun semakin menyeringai.

Gadis itu semakin menambah cakra hitamnya menjadi cabang-cabang, dimana cakranya merasuki penjaga kara lain, dengan begitu ia mampu penuh mengendalikan isi pikiran mereka sesukanya hatinya.

"Ingatlah semua perasaan sakit kalian yang terabaikan... Balaskan semua dedam perasaan menyakitkan kalian! SEKARANG!"

"HYAAA!" Para pasukan Sumire bersorak dan terus melawan penjaga Kara lainnya.

"Sial apa-apan ini!" Teriak Code yang merasa panik dengan kekacauan yang ada disekitarnya.

Beberapa penjaga kara mati terbunuh dengan robekan mulut yang besar, dan potongan berbagai bagian tubuh para penjaga akibat pedang tajam penjaga kara.

Kakei's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang