Chapter 17

340 42 0
                                    

Di ruangan Hokage, terdapat Naruto, Shikamaru, Amado dan Sasuke. Mereka tengah membicarakan suatu hal yang sangat serius.

"Aku melihat Jubi tengah disegel di suatu dimensi. Membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan dimensi itu kembali." Sasuke mengingat-ngingat dirinya tak lama ini berjumpa dengan Jubi.

"Jubi?" Tanya Naruto tak percaya.

"Ya...Jubi itu akan digunakan sebagai pohon suci, untuk membuat Jubi menjadi pohon suci harus memberikannya makan Otsusuki yang masih hidup. Siapapun yang memakan buah Cakra tersebut maka ia akan mendapatkan kekuatan jauh lebih kuat dari siapapun... Dan itu juga merupakan rencana Kara." Jelas Amado dengan wajah serius dan menekankan kata Kara.

"Apakah Kara sangat membutuhkan Kawaki untuk mendapatkan buah cakra?" Tanya Naruto.

Amado mengangguk, "Kara membutuhkan Kawaki karena karma Ishhiki dan mungkin saja mereka sudah menyiapkan rencana lain?"

"Maksudmu Kara juga mengincar Boruto?" Tanya Shikamaru dengan mengerutkan alisnya.

"Awalnya Ishhiki yang akan menjadi tumbalnya. Namun saat Boruto muncul dengan karma... mereka menjadi punya pilihan baru menumbalkannya. Bisa saja, Mereka merencanakan sesuatu yang baru yang tidak bisa aku pikirkan."

Shikamaru mencengkram kerah baju Amado "Apa maksudmu rencana sesuatu? Bicara yang jelas?!"

"Tujuan utama Kara yaitu mengorbankan Ishhiki pada Jubi." Jawab Amado.

Sasuke memincingkan matanya pada Amado "...inti dari ucapanmu kami akan bertarung melawan Kara untuk mempertahankan Kawaki dan Boruro."

Amado menganggukkan kepalanya sembari tersenyum tipis, ia tidak meragukan lagi intuisi seorang Uchiha, "Benar, Aku tidak ingin Kawaki terlibat dengan rencana Kara, begitu juga Boruto... Yah aku kira, jika kalian memikirkan Kawaki berpihak pada Konoha bukankah menjadi keuntungan tersendiri."

"Hey, bagi Konoha dia bisa jadi aset sekaligus bom dalam waktu yang bersamaan." Ujar Shikamaru kesal, lalu Shikamaru menoleh ke Naruto "Bagaimana Naruto, apa keputusanmu terkait Kawaki bahkan Boruto yang menjadi tawanan Kara?"

Naruto menyimak ucapan Amado, Shikamaru dengan seksama "Bukankah sudah jelas, kita harus melindungi mereka."

-

Boruto memasuki tenda darurat Sumire, dan melihat Kawaki tengah tertidur di sebuah kursi dekat dengan ranjang Sumire "Pantas saja aku tidak menemukanmu dimana pun, rupanya kau disini... Dasar Kawaki."

Boruto mendekati Kawaki lalu tangan kananya menepuk-nepuk pundak Kawaki dengan cukup keras "Hoi! Ka-waki... bangun sudah pagi."

Bukannya bangun dari tidur Kawaki malah mendengkur semakin keras, Boruto yang mendengar itu langsung memicingkan matanya.

"KAWA-KI! Bangun!!!"

Boruto mengguncang-guncangkan tubuh Kawaki berharap orang tersebut bangun dari tidurnya.

Tiba-tiba mata Kawaki terbuka, ia menampilkan ekspresi datar

Bughh

Kawaki meninju wajah Boruto tepat mengenai pipi Boruto, kemudian kembali tertidur dengan sangat lelap.

"HOIII!!! KAWAKI!!! SIALAN!!! BANGUN KAU KAWAKI!!!"

Dokter Katasuke yang sedang melewati tenda Sumire berhenti sejenak karena terkejut mendengar seseorang berteriak sangat keras, ia melihat ke dalam tenda Sumire untuk memastikan

"Boruto, bisakah kau keluar... kau sangat mengganggu pasien disebelahmu."

Boruto hampir saja melupakan keberadaannya di tenda rawat Sumire, andai Kawaki tidak membuatnya emosi mungkin ia tidak akan berteriak seperti tadi.

Kakei's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang