Temari dan Shikamaru memimpin pasukan shinobi menuju wilayah selatan Konoha.
Temari segera mengibaskan asap hitam itu dengan kipas besar miliknya.
Asap tersebut menjauh dan menghilang, membuat para pasukan konoha berhasil mendekati musuh di wilayah terdampak asap.
"Sudah ku duga asap hitam itu mengandung sesuatu. Temari, bisa kau lindungi warga dengan kekuatan anginmu."
"Sayang sekali aku harus menahan diri untuk tidak bertarung dengannya, baiklah... Kalian semua, semoga beruntung!" Temari pergi untuk membantu mengevakuasi warga konoha.
"Pasukan siapkan dinding pembatas di sekitar wilayah ini Sekarang!" Perintah Shikamaru.
-
Daemon terus berjalan melewati lorong ruang tahanan, untuk menemui Kawaki.
"Dimana si Kawaki Bodoh! AKU INGIN BERMAIN DENGANNYA!"
Suara Daemon yang terdengar oleh Kawaki, seketika membuat dirinya menjadi panik.
"Sumire... Apapun yang terjadi kau harus tetap pergi dari tempat ini. Aku tidak akan mengulangi kata-kataku..."
Kawaki mengeluarkan api yang cukup besar dari tangannya membentuk ledakan ke jeruji tempat pertahanan mereka.
Seketika tempat tersebut terdengar bunyi alarm, atas rusaknya tempat penahan Kara.
Kawaki bergegas menarik tangan Sumire untuk pergi dari tempat itu, meskipun terbilang nekat. Tetapi ia tidak punya rencana lain, selain menghadapi langsung semua penjaga di sana.
"Kawaki? Bukankah ini terlalu gegabah..." Ucap Sumire sembari terus berlari bersama laki-laki dihadapannya.
"Aku akan menghabisi semuanya..." Ucap Kawaki dengan penuh percaya diri, sebelumnya dia pernah tinggal di markas kara yang satu ini jadi, ia cukup yakin jika musuh penjaga yang mereka hadapi pasti tidak sekuat Code.
Amado yang melihat cctv Kawaki dan Kakei Sumire mencoba keluar dari markas kara, membuatnya tersenyum.
"Permainan baru saja dimulai Kawaki... bersiaplah menerima takdirmu."
Para penjaga Kara segera mengerubungi Kawaki dan Sumire. Namun mereka dengan mudah di lawan oleh Kawaki, dengan menebas langsung ke leher mereka dan sesekali menusuk ke arah jantung penjaga Kara.
Sumire juga melemparkan kunai dan suriken kearah mereka dengan satu tangan karena tangan lainnya terus digenggam Kawaki.
Daemon yang menyadari kekacauan sedang terjadi segera menghampiri kakanya, khawatir jika kawaki dengan rekannya macam-macam dengan kakaknya.
"Dasar bodoh, apakah mereka mencoba melarikan diri..." Gumam Eida setelah mendengar suara alarm di markasnya.
-
Code sedikit lagi berhasil membawa pohon imitasi dewa. Namun dibelakangnya terdapat seseoramg dengan lumuran darah datang mengampirinya.
"Apa yang kau lakukan disini, bagaimana kau bisa ke tempat ini. Penjaga!" Teriak Code. Namun tidak satupun penjaga datang ke ruang labolatorium rahasia mereka.
Moegi mengeluarkan jurus tanahnya membuat Code seketika menghindar.
"Cih, kau membuang-buang waktuku." Ujar Code sembari terus menghidar beberapa serangan Moegi.
"Inikah yang dirahasiakan Negara lembah, pohon dewa!" Ujar Moegi sembari terus menyerang laki-laki berambut merah dihadapnnya.
"Dan jika kau tidak datang kemari, aku jamin kau masih punya kesempatan untuk hidup nona muda." Ujar Code sembari menarik sudut bibirnya. Sepertinya musuhnya kali ini sangat mudah dilawan. Bagaimana orang selemah ini dapat menerobos penjagaan ketat tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakei's Diary
FanficSumire si gadis ungu, siap menyembuhkan siapa saja yang terluka dan memiliki cita-cita menjadi seorang Ninja Sains, lalu tiba seorang laki-laki yang tidak dikenal terluka dan membuat dirinya menjadi perawat laki-laki tersebut. Siapakah dia? Bagaiman...