Malam nya, Jessica siap tidur bersama sang suami Yuri, ia sudah gemas ingin menceritakan masalah Rio pada suami nya, tapi tadi ada Jennie, jadi Jessica harus menahan nya.
"Yeobo"
"Hm" Yuri menoleh pada sang istri dan meminta nya untuk mendekat, Jessica pun beringsut di dekapan sang suami.
"Aku merasa janggal dengan adik ipar kita"
"Seohyunie?" Tanya Yuri
"Siapa lagi?"
"Ada apa dengan nya?" Jessica kemudian menceritakan keanehan Seo dalam memperlakukan Rio.
"Coba aku bicara pada Yoong besok" balas Yuri sambil berpikir seolah ia tidak yakin dengan cerita istri nya.
Di rumah Yoong, Seo sedang menidurkan Rio, sambil menyusui nya.
"Sayang" panggil sang mama, Rio pun melirik Seo menjawab panggilan nya.
"Apa yang mama lakukan pada Rio selama ini, adalah bentuk dari rasa sayang mama pada mu, kamu mengerti kan?" Rio mengangguk.
"Jadi, jangan kata kan pada siapa pun, ok?" Rio melepas kuluman nya.
"Kenapa ma?" Tanya nya, lalu kembali mengulum puting sang mama.
"Karena ini rahasia, yang hanya boleh di ketahui oleh kita berdua saja, paham? Atau mama akan marah nanti jika Rio bercerita pada orang lain, Rio ingin melihat mama marah?" Sang putra menggeleng.
Suatu hari, Yuri mengunjungi toko karpet milik sang dongsaeng.
"Hyung" sapa Yoong.
"Wah, toko mu ramai sekali" puji Yuri.
"Sebentar lagi natal dan musim dingin hyung, mereka ingin mencari karpet yang lebih tebal" balas yoong.
"Aku ingin bicara dengan mu, ada waktu tidak?" Tanya Yuri, mereka kemudian keluar dari toko Yoong, menuju ke sebuah kedai kopi, memesan dua gelas latte untuk take away, kemudian kembali ke toko.
"Aku mengkhawatirkan Rio dan mama nya" ujar Yuri, ia lalu menceritakan apa yang janggal dari istri Yoong itu pada anak sambung nya, tapi Yoong malah terkekeh.
"Jangan khawatir hyung, Rio memang semanja itu pada mama nya, dan apa tang Hyunie lakukan pada Rio adalah wujud dari rasa sayang nya pada Rio, dia merasa hutang budi begitu banyak pada Irene dulu, jadi ia membalas nya pada Rio sekarang" jelas Yoong, Yuri pun mengangguk mengerti.
Beberapa tahun kemudian
Rio telah duduk di bangku senior high school, dan ia masih berteman dengan Seulgi dan Jenno, Rio pun juga tumbuh menjadi remaja tampan dan bertubuh tinggi, atletis seperti sang ayah, karena ia jarang keluar rumah dan lebih suka menghabiskan waktu nya dengan berenang, atau olahraga di rumah Jennie yang punya gym pribadi, Rio berdiri di tepi kolam sambil mengeringkan badan nya sore itu, celana renang nya yang basah mencetak bongkahan pantat yang padat berotot, serta bagian selangkang nya yang menonjol.
Seo menelan ludah nya, melihat tubuh sexy pria muda yang adalah anak sambung nya itu, yang seharus nya ia jaga dan lindungi seperti anaknya sendiri.
"Rio" panggil nya, sang putra pun menoleh.
"Mama sudah siapkan baju ganti nya sayang" seru nya dari pintu dapur, Rio tak menjawab, tapi ia segera memasuki rumah menuju ke kamar nya, dan sang mama menyambut nya dengan senyuman.
"Putra mama sudah besar sekarang, dan gagah sekali" puji Seo, ia melepas handuk yang melingkar di pinggang Rio, lalu menggunakan nya untuk mengeringkan tubuh sang putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl With Glasses
Fanfictiontentang Rio yang terjebak dalam situasi mother complex, lalu di pertemukan dengan gadis lugu berkacamata Kim Rosseane