Rio pulang Minggu sore nya, dan setiba di rumah nya, Somi sudah menyambut kedatangan oppa nya
"Oppa!" Seru nya melihat Rio berjalan mendekat
"Hey, oppa ada sesuatu untuk mu" balas Rio, ia membelikan strawberry chesse cake untuk sang dongsaeng.
"Wah, gumawo oppa" Somi pun dengan girang nya menerima pemberian Rio.
Malam nya, saat Rio sudah bersiap hendak tidur, seperti biasa, sang mama memasuki kamar untuk menemani Rio sampai ia terlelap.
"Sekarang giliran mama" bisik Seo di telinga Rio, ia cemburu setiap kali Rio pulang dari apartemen Rose, jadi pasti akan mengajak nya nya bercinta.
Dan Senin pun tiba, semua aktivitas kembali di mulai seperti biasa, dari bekerja, sekolah dan kuliah, Rose hendak menyiapkan sarapan untuk nya sendiri, dan membereskan meja belajar nya, tapi ia menemukan beberapa lembar uang, Rose pun mengerutkan kening nya, berpikir ini uang siapa.
Kriinggg. . .
Ponsel Rose berdering, ia pun membaca nomor asing yang menghubungi nya itu.
"H-hallo"
"Aku meninggalkan uang saku untuk mu di meja belajar"
"N-ne oppa, gumawo"
Sambungan telpon terputus, rupanya Rio yang meninggalkan uang untuk Rose, ia tentu girang menerima nya, karena uang saku nya, berkali-kali lipat lebih besar dari uang saku bulanan pemberian orang tua nya.
Rose sudah tiba di kampus, ia berdiri di lorong ruang perpustakaan, memeriksa beberapa buku yang ia pinjam untuk mengerjakan tugas nya, tiba-tiba, seseorang lewat lalu. . .
Plak
Joy menampar buku ditangan Rose dari bawah sampai terjatuh semua, ia kemudian berlalu sambil terbahak puas, Rose terkesiap bukan main saking kaget nya.
"Sebenar nya apa salah ku? Kenapa kalian sering kali mengganggu ku?" Protes Rose pada Joy.
"Karena kamu jelek, kampungan, jadi kamu pantas mendapatkan nya" balas Joy, ia lalu berhigh five ria dengan Yeri, mahasiswa lain pun malah ikut berbisik dan menertawakan Rose.
"Lalu apa guna nya cantik jika kepala nya kosong?" Sindir Rose tanpa dosa.
"Apa? Katakan sekali lagi?" Kesal Joy, ia mendorong dada Rose, sampai punggung nya membentur dinding luar ruang perpustakaan.
"Katakan sekali lagi!" Hardik Joy, dan Rose sudah jengah
"Kepala mu kosong" tantang Rose
Plak
Joy menampar pipi kiri Rose sampai kulit nya memerah, Yeri berjalan cepat menghampiri sahabat nya itu, karena melihat dari kejauhan miss Seo tengah berjalan kearah mereka.
"Joy, ayo pergi, sebelum miss Seo melihat kita" Yeri menarik tangan kanan Joy, yang masih belum puas untuk memberi pelajaran pada Rose.
"Awas ya, aku masih belum selesai berurusan dengan mu" ancam Joy yang tangan nya di seret Yeri pergi dari sana.
"Ini buku mu" seorang namja membantu Rose memunguti buku nya dari lantai, dan menyerahkan nya pada Rose.
"Gumawo" lirih Rose, ia nyaris menangis atas perlakuan Joy pada nya.
"Kamu tidak apa-apa kan?" Tanya namja itu, ia menatap pipi Rose yang memerah.
"Tidak, aku baik-baik saja" Rose menunduk menghindari tatapan namja itu.
"Aku Jaehyun"
"Rose, sekali lagi terima kasih oppa" ucap Rose sebelum pergi, ia tahu jika Jaehyun adalah mahasiswa senior, jadi ia memanggil nya oppa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl With Glasses
Fiksi Penggemartentang Rio yang terjebak dalam situasi mother complex, lalu di pertemukan dengan gadis lugu berkacamata Kim Rosseane