"Aku menemukan gadis yang cocok dengan Rio" ucap Seo sebelum tidur bersama sang suami, Yoong terkejut.
"Oh ya? Seperti apa dia?" Tanya Yoong.
"Nanti aku kenalkan, dan semoga oppa menyukai nya"
"Aku percaya pada pilihan mu" jawab Yoong, ia lalu memeluk sang istri yang memunggungi nya.
Keesokan hari nya
Rose berjalan tergesa menemui bagian administrasi kampus untuk membayar segala tunggakan yang harus ia lunasi.
"Semua sudah di bayar oleh Miss Seo" jawab pegawai yang kemarin meminta Rose untuk segera melunasi tunggakan nya.
"Terima kasih mr" ucap Rose membungkuk berulang kali, ia tak habis pikir, miss Seo kemarin memberi nya uang untuk membayar biaya kuliah nya, tapi sekarang malah sudah di lunasi, Rose pun dibuat kebingungan.
Dreettt. . . Dreettt. . .
Ponsel Rose bergetar, sebuah pesan pun masuk.
From miss Bae:
Nanti sepulang kuliah, Minho oppa akan menjemput mu, kita bertemu dengan papa nya RioLemas sudah lutut Rose, ia tak tahu jika akan secepat ini proses antara dari tawaran miss Seo tempo hari dan pertemuan nya dengan sang calon mertua.
Minho menghampiri seorang gadis berkacamata, yang tengah berjalan pelan sambil celingukan, mencari keberadaan seseorang bernama Minho, utusan miss Seo.
"Nona Rose" sapa Minho, yang di sapa terjengkit kaget, pria itu tersenyum lucu dengan reaksi Rose
"I-iya oppa" jawab nya grogi
"Aku Minho, utusan nyonya Seo, mari" ajak nya, ia lalu membuka kan pintu penumpang belakang dan mengantar Rose ke sebuah restauran.
"Kita menunggu siapa ma?" Tanya Somi
"Menunggu calon unnie mu sayang" jawab Seo tersenyum pada sang putri, Yoong tengah menghubungi Rio, meminta nya untuk datang ke restauran sekarang juga.
Rose pun tiba, Minho mengantar nya sampai ke meja tuan nya, lalu ia keluar lagi.
"M-miss" sapa Rose membungkuk hormat.
"Hey Rose, selamat datang, kenalkan ini dongsaeng nya Rio, Somi"
"Unnie yang waktu itu kan?" Somi ternyata mengingat nya.
"Hehehe. . ." Rose tertawa garing, takut Somi akan mengadu yang tidak-tidak pada mama nya.
"I-iya Somi-ahh"
"Somi mengenal Rose unnie?" Selidik sang mama.
"Somi pernah bertemu waktu menjemput mama" gadis kecil itu kemudian bercerita.
"Wah, Somi memang gadis pintar, mama bangga dengan sikap terpuji Somi" lega hati Rose karena Somi ternyata tak seperti yang ia takutkan.
Yoong mematikan sambungan telpon nya, ia kembali ke meja nya, dan melihat Rose tengah berbicara dengan istri dan anak nya.
"Rio tidak bisa datang" beritahu Yoong pada sang istri.
"Tidak apa-apa, mungkin lain kali Rose bisa bertemu dengan nya, sebelum acara pernikahan di gelar" balas Seo.
"Apa ini yang bernama Rose?" Tanya Yoong, gadis itu langsung berdiri.
"Iya tuan, saya Kim Rosseane" Rose membungkuk hormat.
"Senang bertemu dengan mu Rose" Yoong mengulurkan tangan kanan nya dan Rose pun menjabat nya.
"Duduklah"
"Kamu berasal dari mana?"
"Dari gunung Halla tuan"
"Ah, daerah penghasil sayur" gumam Yoong sambil mengangguk-angguk.
"Ne, appa dan eomma saya petani sayur"
"Kamu berapa bersaudara?"
"Hanya ada saya dan oppa, tuan" obrolan pun terus berlanjut di selingi makan siang bersama.
"Oppa!" Seru Somi girang melihat Rio akhir nya datang, Rose menoleh ke arah tatapan Somi.
Deg
Sang calon suami berjalan dengan gagah nya kearah Rose, ia di buat tertegun tak mampu berkedip dan seolah lupa untuk menarik nafas, tatapan nya tak teralihkan sampai Rio berdiri di hadapan nya.
"Akhir nya datang juga boy" sambut Yoong tersenyum senang.
"Rio lapar pa" balas nya
"Kenalkan boy, ini Rose" ucap Yoong, Rio membungkuk menyapa Rose, gadis itu pun gugup di buat nya, tangan nya berubah dingin dan gemetar.
"Mahasiswi mama" imbuh Seo.
"Oh, Rio" ia menyalami tangan Rose.
"R-rose" balas nya, Rio acuh merasakan tangan Rose yang gemetar.
"Mau pesan apa sayang?" Tanya Seo, Rio duduk tepat di samping Rose, yang gelisah dibuat nya, karena baru pertama kali nya bertatap muka dengan Rio.
"Seperti milik Somi saja oppa, meat balls nya enak" rekomendasi sang dongsaeng.
"Baiklah, seperti punya Somi saja ma" jawab Rio, Rose terdiam, tak berani banyak bergerak di samping Rio.
"Rio tidak bisa lama-lama pa, tadi kebetulan ada pertemuan di sekitar sini, jadi sekalian saja" cerita Rio sambil menyantap makanan nya.
"Somi mau lagi?" Tanya Rio karena sang dongsaeng terus menatap nya penuh harap.
"Mau oppa" jawab nya cepat, Rio pun menyuapkan satu bola daging kesukaan Somi
Nyam
Rose terus melirik Rio kagum, ia tak yakin, pria setampan itu akan bersedia di jodohkan dengan nya.
"Rio"
"Ya pa?"
"Sebenar nya, Rose ini adalah calon istri mu" beritahu Yoong, Rio langsung menoleh ke arah Rose, gadis itu langsung menunduk menghindari tatapan Rio.
"Kamu setuju kan?"
"Ya, Rio setuju" jawab nya, dalam hati, ia tak peduli dengan siapa ia menikah, yang penting sudah terbebas dari sang mama, Rose semakin dalam menunduk malu mendengar jawaban Rio, tapi hati kecil nya teringat akan perlakuan teman-teman kampus nya, kepercayaan diri Rose pun kembali menciut.
"Ini lah calon suami mu Rose" goda Yoong, Rio malah sibuk dengan makanan nya, dan begitu selesai, ia pun langsung pamit untuk kembali ke kantor, bolehkah Rose kecewa karena Rio mengabaikan nya? Padahal ia tahu mereka akan menikah.
Sejujur nya, Rose belum yakin sepenuh nya atas keputusan yang ia ambil untuk menikah dengan pria asing yang belum begitu ia kenal, Rose buru-buru menerima nya karena ia butuh uang dalam situasi gawat tempo hati.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl With Glasses
Fanfictiontentang Rio yang terjebak dalam situasi mother complex, lalu di pertemukan dengan gadis lugu berkacamata Kim Rosseane