27. Penjelasan

842 176 37
                                    

Rose berlari menghindari Rio dengan pergi ke toilet, ia takut sang suami akan cemburu dan marah melihat ia makan berdua dengan Jaehyun tadi, Rio acuh, dia menyusul Somi ke ruangan sang mama, yang sedang bersiap-siap, Rio mengambil tas kerja sang mama dan membawakan nya, lalu keluar bersama Somi.

Tapi di lorong, mereka berjumpa dengan Rose, Somi pun segera memanggil nya.

"Unnie" seru Somi, ia berlari menghampiri kakak ipar nya itu.

"Somi, dari mana?" Tanya Rose pura-pura tak tahu.

"Menjemput mama, unnie" jawab Somi.

"Mau pulang bersama Rose?" Ajak Seo.

"T-tidak miss, terima kasih, saya masih ada kelas" alasan Rose, ia memanggil mertua nya dengan sebutan miss, meski Seo tak melarang nya memanggil mama, tapi Rose sungkan sendiri.

"Yaah, padahal Somi ingin unnie ikut pulang dengan kami" si bungsu kecewa.

"Lain kali ya" hibur Rose mengusap rambut Somi, gadis kecil itu mengangguk.

"Kami duluan ya" pamit Seo mengusap lengan Rose, Rio tak mengatakan apa-apa, dan ini membuat Rose semakin ketakutan karena seperti nya Rio marah.

"Ne miss, hati-hati" balas Rose, ia menatap punggung suami nya itu yang melewati nya begitu saja.

Sret

"Ada urusan apa kamu dengan keluarga miss Seo?" Joy mendorong bahu kanan Rose.

"Tidak ada" jawab Rose menggeleng.

"Tidak mungkin, kenapa kamu bisa seakrab itu dengan Somi? Ingat ya, kamu tidak boleh macam-macam dengan Rio oppa, dia milik ku, tak ada yang boleh mengganggu nya" ancam Joy, Rose diam, ia meremas bahu nya sendiri bekas dorongan Joy tadi.

"Kamu tidak pantas bersanding dengan Rio oppa, gadis jelek" ejek Yeri sebelum mengikuti langkah Joy pergi berlalu begitu saja.

Rose pun pulang, setiba di apartemen, ia langsung menjatuhkan tubuh nya diatas kasur, menyesali kejadian tadi di kampus, dimana Rio melihat nya bersama Jaehyun.

"Apa aku harus menjelaskan nya pada oppa?" Rose mengangkat kepala nya, meraih ponsel nya, dan mencari kontak Rio oppa, tangan nya gemetar, berkali-kali ngetik kalimat penjelasan, tapi kemudian di hapus lagi, Rose gelisah, ia mengacak rambut nya sendiri yang tak gatal.

"Tapi, siapakah aku ini? Aku hanyalah gadis jelek kampungan, yang tak pantas untuk oppa, jadi dia pasti tak mungkin cemburu kan? Ah aku terlalu percaya diri rupanya" Rose membatin, jika Rio tak mungkin cemburu, Belle dalam Beaty And The Beast tak mungkin cemburu pada Si Buruk Rupa kan, Rose kembali menjatuhkan kepalanya putus asa.

"Aku juga tak mencintai nya, jadi kenapa aku harus sibuk memberi penjelasan pada oppa" batin nya lagi sendu.

Di hari yang berbeda, Rio sedang di kantor nya, sibuk seperti biasa, Jennie pun datang, dan langsung duduk di hadapan Rio, dengan bosan.

"Rio"

"Hm?" Sang sepupu selalu menjawab santai setiap panggilan noona nya.

"Kamu tidak berencana mengajak Rose makan di luar?" Tanya Jennie.

"Atau jalan-jalan mungkin?"

"Noona tidak bekerja?" Rio malah balik bertanya untuk mengalihkan pertanyaan sepupu nya.

"Jangan membalas pertanyaan dengan pertanyaan juga Rio, menyebalkan" kesal Jennie sambil memberenggut marah, Rio melirik sang sepupu.

"Aku boleh minta nomor nya Rose kan?" Ijin Jennie.

Girl With GlassesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang