30. Mengantar Istri

956 188 25
                                    

Rio dan Jennie mengantar Rose menuju ke apartemen nya, gadis itu menangis sesenggukan.

"Aku malu unnie" adu nya lirih, Rio sendiri sedang ke mini market untuk membeli makanan dan minuman, untuk para gadis nya.

"Ini bukan salah mu Rose, Rio sudah membalas nya tadi" hibur Jennie iba, Rose telah menceritakan semua yang di alami nya selama ini di kampus.

Rio kembali, dan Rose langsung mengusap air matanya, Jennie melepas pelukan nya, karena tak ingin Rio curiga, pria itu kemudian membuka belanjaan nya, ia memanaskan air, untuk menyeduh ramen, Jennie membuka kimbab dan Rose mengambil meja makan nya.

Sang istri terus menunduk sambil menyantap ramen nya, dan Rio terus menatap Rose, Jennie memutar malas kedua mata nya melihat sang sepupu yang seperti nya mulai menaruh rasa pada sang istri.

"Jangan tidur terlalu malam, besok pagi aku jemput" ucap Rio sebelum meninggalkan apartemen Rose.

"N-ne oppa" jawab Rose tak berani menatap suami nya.

"Jangan khawatir, jika Rio sudah turun tangan, semua pasti beres" Jennie berbisik sambil memeluk Rose.

"Ne unnie, terima kasih" lirih Rose.

Rio dan Jennie pun meluncur kembali ke kantor.

"Rio"

"Hm?"

"Menurut mu penampilan Rose itu bagaimana di mata mu?"

"Biasa"

"Tidak menarik?" Rio terdiam, karena sejujur nya, setelah kejadian tadi, ia merasa penasaran pada sang istri.

"Kamu tidak ingin mengenal istri mu lebih dekat?"

"Dia berhak atas diri mu, dan kamu pun juga berhak atas diri nya Rio, kalian saling memiliki sebagai sepasang suami istri yang sah" bujuk Jennie agar Rio mau mendekati istri nya lebih dulu, tapi Rio adalah Rio, ia tak suka di desak.

Keesokan hari nya, Rio sudah berdandan siap menjemput sang istri untuk ia antar kan ke kampus, Seo tak tahu menahu akan hal itu, yang ia tahu, Rio hanya akan menemui istri nya saat weekend saja.

Tink tonk

Ceklek

Rose mematung menatap sang suami yang nampak segar, wangi dan tampan.

Rose mematung menatap sang suami yang nampak segar, wangi dan tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah siap?" Tanya Rio.

"N-ne oppa" Rose segera mengambil tas nya, dan mengikuti langkah Rio menuju ke parkiran mobil nya, sesampai di kampus, Rio juga lah yang membuka kan pintu mobil untuk istri nya, ia sengaja membiarkan Rose berjalan di depan nya, dan sang istri tak menyadari itu, setahu nya, Rio sudah langsung melaju ke kantor, para mahasiswa pun tak ada yang berani mengganggu Rose karena ada Rio di belakang nya, yang terus menatap tubuh belakang sang istri tanpa peduli dengan lingkungan sekitar nya.

"N-ne oppa" Rose segera mengambil tas nya, dan mengikuti langkah Rio menuju ke parkiran mobil nya, sesampai di kampus, Rio juga lah yang membuka kan pintu mobil untuk istri nya, ia sengaja membiarkan Rose berjalan di depan nya, dan sang istri tak ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio pergi setelah memastikan Rose masuk ke dalam kelas nya, tak lama setelah itu, Jaehyun menyusul Rose.

"Rose" yang dipanggil menoleh ke ambang pintu, Jaehyun pun masuk.

"Kamu baik-baik saja kan?" Tanya nya, Rose mengangguk sambil tersenyum senang, karena tadi Rio menjemput nya.

"Semoga setelah kejadian kemarin, tak akan ada lagi yang mengganggumu" harap Jaehyun.

"Rose, jadi kekasih mu yang sebenar nya itu siapa? Rio oppa atau Jaehyun oppa?" Tanya salah satu teman sekelas Rose, karena selalu melihat mereka berduaan, tapi Rose juga diantar oleh Rio ke kampus, Jaehyun menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Tidak, bukan dua-dua nya" jawab Rose gugup.

Sementara di kantor, Rio memikirkan kata-kata Jennie, bahwa ia dan Rose itu saling memiliki, sang mama sendiri dalam perjanjian nya juga tak melarang Rio untuk menyentuh Rose.

Rio tak bisa fokus pada pekerjaan nya, bayangan tubuh Rose yang sedang berjalan tadi pagi juga terus mengusik pikiran Rio, ia tentu penasaran, sebagai pria normal, ia tentu tertarik untuk bercinta dengan istri nya, apalagi selama ini Rio hanya mendapatkan pengalaman dari sang mama saja.

Sepulang dari kantor, Rio langsung menuju ke apartemen Rose, padahal ini bukan weekend, Rio menekan pintu unit sang istri.

"O-oppa" kaget Rose, karena harus nya hari ini bukan saat nya Rio berkunjung ke apartemen.

"Aku tidur di sini malam ini" kata Rio.

"M-masuklah oppa" kata Rose, Rio seperti di rumah sendiri, begitu masuk langsung mandi, Rose memasak makan malam, dan menyiapkan makan untuk mereka berdua, sang istri hanya mengenakan hot pants nya saja, yang mengekspose paha nya, penampilan Rose malam ini membuat Rio makin kacau, itu lah kenapa ia memilih untuk berlama-lama di kamar mandi, guna mengusir pikiran kotor nya, dan gagal, saat keluar dari kamar mandi dan menemukan Rose berdiri menunggu nya.

"Sial" umpat Rio dalam hati, ia pun duduk di bawah, berhadapan dengan Rose saat makan malam, selesai menyantap nasi nya, Rio berkali-kali meneguk air putih nya, pertanda ia gugup, dan sedang gelisah memikirkan sesuatu, ia meraih ponsel nya untuk di non aktifkan.

Sementara di rumah Im, Somi menunggu sang oppa pulang, tapi yang datang malah sang ayah.

"Mungkin oppa lembur, ayo dengan papa saja" bujuk Yoong pada sang putri, yang memasang wajah cemberut nya.

"Tapi kenapa ponsel oppa tidak aktif?" Tanya Somi

"Mungkin kehabisan baterai, dan oppa tidak membawa charger" jelas Yoong, ia menggandeng tangan si bungsu masuk ke dalam rumah.

"Somi mau makan apa? Malam ini biar papa yang memasak untuk mu"

"Yeay, benarkah?" Somi pun luluh dengan sang ayah.

"Fettucini, Somi mau itu"

"Boleh, papa ganti baju dulu, Somi tunggu dengan mama ne" pesan Yoong.

"Ok, jangan lama-lama pa" si kecil menyusul sang msma ke dapur.


#TBC

Girl With GlassesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang