Seo sengaja hanya mengijinkan Rio mengunjungi Rose saat weekend saja, agar tak tercipta cemistry diantara menantu dan putra nya, jadi ia percaya, mereka tak akan saling jatuh cinta karena kurang nya komunikasi.
Rio datang ke apartemen Rose, ia menekan bell pintu unit sang istri, Rose tak tahu jika yang datang adalah Rio
Ceklek
"O-oppa" kaget Rose, ia memang belum terbiasa akan kedatangan Rio yang hanya seminggu sekali.
"M-masuklah oppa" kata Rose yang selalu gugup saat berbicara dengan Rio.
"Aku mandi dulu, setelah itu kita makan malam di luar" beritahu Rio, ia lalu membuka jas nya, dan membersihkan diri, ia masih memakai sabun dan shampoo milik sang istri, dan begitu selesai, Rose juga sudah bersiap, jadi tak menunggu waktu lama, mereka pun keluar, suasana sepi karena penghuni lain juga pada pergi.
Mereka menuju ke sebuah restauran, di sana keluarga Jennie sudah menunggu, mereka langsung menyambut Rose, gadis itu merasa sungkan tentu nya, tapi keluarga Jennie benar-benar hangat.
"Jangan takut, jangan sungkan, kamu juga anak eomma seperti Rio dan Jennie" ujar Jessica.
"N-ne, eomma" Jennie banyak bicara dengan Rose, dan Rio dengan Yuri appa.
"Rose, apa saudara laki-laki mu sudah menikah? Appa ingin mengenalkan nya pada unnie mu, agar dia juga cepat menikah, lalu memberi cucu untuk appa" goda Yuri.
"Tidak appa, Jennie masih belum mau terikat" kesal sang putri memukul lengan ayah nya, semua pun tertawa kecuali Rio, yang hanya tersenyum tipis, Rose melihat itu untuk pertama kali.
"Sangat lucu" batin nya memuji sang suami yang aslinya bisa tersenyum juga, sementara di meja lain, Jimin dan Jungkook teman segank Joy dan Yeri, memotret kebersamaan Rio dan Rose, lalu mengirim foto nya di group chat mereka.
"Dia pasti menggoda Rio oppa"
"Gadis murahan" Yeri dan Joy mengumpat melihat foto Rose dan Rio, sampai suatu saat, Rose kembali bersama Jaehyun.
"Aku melihat mu di ganggu Joy lagi tempo hari, kenapa dia sebenci itu dengan mu?" Tanya Jaehyun
"Entah lah, mereka selalu mengolok-olok penampilan ku, padahal aku juga tak pernah menghakimi mereka" cerita Rose yang lebih terbuka pada Jaehyun dar pada dengan Jennie atau pun Rio.
"Kamu sendiri?" Rose balik bertanya
"Karena aku menerima beasiswa penuh di kampus kita ini" jawab Jaehyun
"Orang-orang memang konyol, membenci tanpa alasan yang jelas, mereka hanya iri, tapi malu untuk mengakui nya" balas Rose, miss Seo berjalan dari ruangan nya, hendak menuju ke parkiran.
Dan beruntung Rose telah melihatnya lebih dulu, jadi ia bisa bersembunyi di balik punggung Jaehyun.
"Kenapa sembunyi?" Tanya Jaehyun.
"Tidak, hanya sedang tak ingin menegur nya saja" balas Rose, Jaehyun mengerutkan kening nya.
Di kantor Rio, Jennie menarik paksa tangan sepupu nya itu untuk diajak makan siang bersama Rose.
"Jika kamu malu hanya berdua, ada aku Rio" paksa Jennie, akhir nya mau tak mau Rio pun menurut saja.
"Kita jemput dia ke kampus nya, kita buat kejutan untuk Rose" antusias Jennie, ia memasuki mobil Rio dan melaju menuju kampus sang istri.
Di kampus, Jimin dan Jungkook menghampiri Jaehyun dan Rose, dengan langkah tengil nya.
Sret
Jimin langsung menyahut tas Rose.
"Kemarin ku lihat kamu dengan putra miss Seo, apa kamu menghidupi kekasih mu ini dengan uang hasil jual diri mu?" Remeh Jimin, ia menatap Jungkook lalu terbahak.
"Kita lihat gadis jelek itu di habisi oleh Jimin dan Jungkook" kekeh Joy dari kejauhan.
"Jaga mulut mu!" Teriak Jaehyun tak terima, ia dan Rose segera berdiri hendak mengambil alih tas nya dari tangan Jimin, tapi pria pendek itu berhasil menghindari nya.
"Tas ini ada yang lebih pantas memakai nya" ucap Jimin, Jaehyun maju selangkah, tapi Jungkook langsung menahan dada nya.
Jimin membuka tas milik Rose dan membawa nya lari sambil membuang asal isi nya kesana kemari, sang pemilik pun mengejar nya.
Jennie dan Rio tiba di kampus Rose, mereka heran melihat semua mahasiswa berkumpul memperhatikan sesuatu di halaman kampus.
"Ayo kita lihat ada apa?" Ajak Jennie, ia dan Rio pun mendekat.
Jennie terbelalak melihat Rose berlarian mengejar Jimin yang merundung nya, otak Jennie terasa kosong, saking shock nya melihat perlakuan para mahasiswa pada Rose, ia bahkan tak sadar saat Rio sudah tak berdiri di samping nya, pria itu menghadang langkah Jimin, Rose yang melihat nya pun langsung berhenti berlari, menatap suami nya.
Bruk
Jimin menubruk tubuh tinggi Rio, tapi tak sampai terjatuh.
"Mau ikut bergabung hyung? ini lucu sekali" tanya Jimin pada Rio yang menatap nya datar.
"Oh ya, bagaimana dengan ini?"
Set
"Aaawww. . . Hyung ini sakit sekali" rintih Jimin kesakitan, ia bahkan sampai berjinjit karena Rio memelintir tangan kanan nya yang memegang tas Rose, ia lalu merebut tas sang istri dari tangan Jimin, Jennie segera berjalan cepat menghampiri Rose yang nyaris menangis.
"Masih lucu?"
"Tidak hyung, lepaskan"
"Pergilah" Rio mendorong punggung Jimin sampai tersungkur, ia kemudian berdiri dan berlari menjauh, Rio memunguti barang-barang milik Rose yang berceceran dan memasukan nya ke dalam tas, Jennie sendiri langsung merangkul Rose dan membawa nya pergi, Jaehyun terpaku, pikiran nya penuh tanya.
"Ada apa antara Rio dan Rose?" Batin nya.
"Tak mungkin Rio datang untuk menjemput sang mama, karena setelah membereskan tas Rose, ia dan Jennie membawa gadis itu pergi, jadi miss Seo bukan lah tujuan mereka datang ke kampus" lanjut Jaehyun dalam hati.
Para mahasiswa pun heboh melihat Rio memunguti barang-barang milik istri nya.
"Sisakan satu saja namja seperti nya ya Tuhan"
"Tak mungkin dia berkencan dengan Rose kan?"
"Beruntung sekali yang jadi istri nya nanti"
Mereka rata-rata iri melihat Rose mendapatkan perlakuan sedemikian dari Rio.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl With Glasses
Fanfictiontentang Rio yang terjebak dalam situasi mother complex, lalu di pertemukan dengan gadis lugu berkacamata Kim Rosseane