33. Pangling🔞

2.1K 232 46
                                    

Jaehyun tertegun, ia tak berkedip sama sekali menatap Rose yang berangkat ke kampus dengan penampilan baru nya, ia sendiri antara yakin dan tidak bahwa itu adalah sahabat nya Rose, wanita itu kembali menjadi perbincangan karena pelan-pelan bertranformasi dengan penampilan yang sangat berbeda dari biasa nya, meski ia masih menunduk saat berjalan, pakaian nya sudah mengikuti trend mode terbaru, kacamatanya juga sudah bukan yang model lama lagi, semua berkat Jennie, ia juga sedikit berdandan sekarang.

"Rose, kau kah itu?" Heran Jaehyun saat menyusul nya ke taman dekat parkiran, yang di tanya tertunduk malu.

"Ya oppa" jawab nya lirih.

"Kamu cantik sekali" Jaehyun tersenyum lebar, hatinya berbunga-bunga melihat gadis yang coba ia dekati, sekarang berpenampilan jauh lebih menarik, awal nya ia hanya merasa senasib dengan Rose, tapi semakin kesini, apa yang dialami Rose ternyata jauh lebih berat dari apa yang Jaehyun terima, jadi ia mulai simpati pada Rose, tapi lama kelamaan ia menaruh hati pada Rose, di tambah Rio yang terlihat melindungi Rose waktu itu, membuat Jaehyun jadi lebih sering memperhatikan sahabat baru nya itu, memang, Rose sebenernya cantik, tapi semua tertutupi oleh prnampilan nya yang cenderung kampungan kurang up to date, tapi sekarang tidak lagi, Rose sudah menjelma menjadi wanita cantik, meski ia masih bersembunyi dengan menunduk.

"Oppa jangan mengejek ku" protes Rose malu.

"Tidak, aku serius Rose, aku mengatakan yang sejujur nya" balas Jaehyun, senyum nya begitu tulus mengagumi Rose.

"Tapi percuma jika aku berubah tapi dia tidak melirik ku sama sekali" lirih Rose.

"Dia?" Senyum di bibir Jaehyun pun langsung memudar, mendengar kata Dia, berarti Rose merubah penampilan nya untuk menarik hati pria lain dan itu bukan diri nya.

"Dia" jawab Rose menatap ke depan dimana Rio telah kembali dari Indonesia dan tengah menjemput sang mama bersama Somi sekarang.

"Dia" jawab Rose menatap ke depan dimana Rio telah kembali dari Indonesia dan tengah menjemput sang mama bersama Somi sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Putra miss Seo" batin Jaehyun menatap orang yang Rose maksud.

"Rio?" Tanya Jaehyun untuk memastikan, Rose menoleh pada sahabat nya, tanpa mengatakan apa-apa, tapi dari sorot mata nya, sudah mengiyakan.

Jaehyun bukan nya meremehkan Rose, tapi sepertinya butuh usaha yang lebih keras lagi untuk menakhlukan hati pria macam Rio, bahkan gadis-gadis cantik di kampus mereka saja tidak ada yang di lirik nya sama sekali, ok Rio pernah menolong Rose, tapi bukan berarti ia tertarik bukan?

"Seperti nya berat Rose" gumam Jaehyun

"Tapi aku pasti akan selalu mendukung dan membantu mu" janji Jaehyun.

"Gumawo oppa" balas Rose.

Tak perlu menunggu malam minggu, Rio diam-diam mengunjungi Rose ke apartemen nya.

Tink tonk

Ceklek

Ceklek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rio terdiam untuk sesaat menatap sang istri berdiri membuka kan pintu untuk nya, terdengar helaan nafas dari mulut nya.

"M-masuk lah oppa" kata Rose, Rio pun seperti biasa nya, masuk, langsung mandi, kebiasaan yang tak pernah terlewatkan sama sekali, ia menyerahkan kantong belanjaan di tangan kanan nya pada sang istri, Rose pun merasa kecewa, karena Rio mengabaikan usaha nya, dan tak menunjukan perhatian nya sama sekali, wajah Rose berubah murung, sambil membuka kantong pemberian Rio yang berisi sabun dan shampoo yang biasa ia pakai, serta pasta gigi nya.

Rose merasa malu pada diri nya sendiri, rasanya ingin menangis ia sekarang, ia merasa terlalu percaya dengan ucapan Jennie yang membuat nya jadi sangat antusias untuk mulai memikirkan tentang penampilan nya yang harus lebih menonjol dari biasa nya, Rio keluar dari kamar mandi, menyerahkan handuk basah nya pada sang istri, ia melirik wajah Rose yang sendu.

Rose merasa malu pada diri nya sendiri, rasanya ingin menangis ia sekarang, ia merasa terlalu percaya dengan ucapan Jennie yang membuat nya jadi sangat antusias untuk mulai memikirkan tentang penampilan nya yang harus lebih menonjol dari biasa nya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"O-oppa mau makan apa? Aku siapkan, maaf aku tidak tahu oppa akan datang hari ini, jadi aku sudah makan lebih dulu" tanya Rose, ia menyesal karena makan lebih awal, sebab ia tak menyangka suami nya datang bukan di jadwal tetap nya.

"Aku tidak lapar, aku sudah makan dengan klient tadi" jawab Rio acuh

"K-kapan oppa datang dari Indonesia?" Tanya Rose lagi, Rio langsung menatap Rose, sang istri menunduk takut, merasa banyak bicara, dan pasti Rio akan marah karena nya, sang suami berjalan mendekati istri nya, Rose pun mundur selangkah demi selangkah

Set

Tangan kiri Rio meraih dan menahan pinggang Rose agar sang istri tak menghindari nya, Rose mengerjab ketakutan dan berusaha memberanikan diri untuk menatap wajah tanpa ekspresi suami nya itu.

Cup

Rio langsung menyerang bibir sang istri, melumat dan mengulum bibir nya secara lembut, kedua mata Rose terpejam, yang awal nya ia merasa ketakutan, kini Rose mulai menikmati nya, ia membalas lumatan Rio sebisa nya, nafas kedua nya mulai memburu karena nafsu, yang sudah tak bisa di tahan lagi, Rio melucuti baju nya sendiri, dan Rose membuka bagian atasan nya, ia juga terangsang sekarang, dan akhir nya pergumulan pun terjadi, beda nya, Rose kini tak kesakitan lagi.

"Aaaakkkkhhh. . . Oppa. . ." Lenguh nya manja, membuat Rio semakin terangsang, ia semakin cepat menggerakan pinggul nya, sambil menatap wajah sang istri yang tengah di gauli nya itu

"Ooouuughh. . . Rosie. . ." Kedua nya saling mengunci tatapan dimata masing-masing, Rose mengangkat kepalanya mencoba mencium bibir suami nya lebih dahulu, dan Rio pun menyambut nya, hingga pergumulan pun menjadi semakin panas dan liar.

Rio duduk bersimpuh sambil merapatkan kedua kaki nya, sementara Rose menduduki pangkuan dia dengan posisi membelakangi nya, kedua tangan Rio meremas payudara Rose belakang, dengan tujuan untuk membuat sang istri merasakan kenikmatan, dan juga agar tubuh Rose tidak limbung, Rio menghentak-hentakan pinggulnya, memompa vagina Rose.

"Aaaakkkkhhhh. . . . Rosiee. . . " erang nya.

"Aaakkkhhh. . . Oppaaa. . . " pekik Rose nikmat, ia telah mendaptkan orgasme nya yang kesekian kali.

"Oooouuugghhh. . . " Rio juga menyemburkan sperma nya, tak hanya sekali karena mereka mencoba beberapa posisi bercinta, yang akan berganti setelah orgasme, kali ini kedua nya sudah kepayahan, nafas mereka tersengal putus-putus, Rio berdiri dengan tubuh telanjang nya, mengusap penis nya dengan tisu, lalu mengambil segelas air dan meneguk nya, Rose terkapar diatas ranjang, sambil menatap sang suami yang memiliki bentuk tubuh nyaris tanpa cela, Rio kembali ke ranjang, dan menyerahkan segelas air putih pada sang istri, menggunkan gelas bekas ia minum tadi, dan Rio juga yang meletakan kembali gelas nya di wastafel.

Rose mengikuti kata-kata Jennie, ia mencoba untuk sedikit lebih berani mengambil inisiatif dan percobaan pertama nya berhasil, saat ia lebih dulu hendak mencium bibir sang suami dan Rio tak menghindari nya, kini percobaan kedua, ia mencoba meletakan tangan kanan nya diatas perut Rio saat mereka hendak tidur setelah lelah bercinta, dan Rio tak menyingkirkan nya, Rose tersenyum senang sambil memejamkan kedua matanya.




#TBC

Girl With GlassesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang