Rose terus menatap wajah samping sang suami yang menjemput nya ke kampus, padahal hujan turun dengan lebat, ia semakin takjub dan jatuh pada pesona Rio yang begitu gantle.
"D-darimana oppa tahu aku masih di kampus?" Tanya Rose
"Aku ke apartemen tadi, tapi bekali-kali aku menekan bell, kamu tak kunjung membuka kan nya, jadi aku mencari mu ke kampus" jawab Rio panjang, Rose menahan senyum senang mendengar nya.
Rio membuka kan pintu mobil nya untuk Rose, lalu mengemudikan mobil nya menuju ke apartemen sang istri.
"Kamu mandi lah dulu" ujar Rio, saat Rose mandi, ia memasak cream sup berisi jamur dan potongan ayam, cuaca hujan dan dingin seperti ini, memang cocok menyantap yang hangat-hangat, Rose keluar dari kamar mandi, ia menatap suami nya yang hanya memakai boxer dan kaos hitam polos, sedang mengaduk sup nya, Rio mengambil sup seujung sendok makan nya, ia tiup sejenak lalu menyuapkan nya pada Rose.
"Coba masih kurang apa?" Tanya nya meminta Rose untuk mencicipi masakan nya, sang istri pun menerima suapan suami nya, lalu menyecap nya dilidah.
"L-lada oppa" jawab Rose gugup, ia salah tingkah dengan perilaku Rio.
"Okey" ia lalu memasukan lada bubuk, Rose mengambil dua mangkuk untuk nya dan sang suami.
"Aku mandi sebentar ya" pamit Rio, Rose pun mengambil alih sup tadi, dan menuang nya menjadi dua bagian, tentu saja milik Rio lebih banyak, ia lalu menyeduh teh melati juga untuk menemani cream sup mereka.
Kini mereka makan dengan duduk berhadapan di meja makan bulat milik Rose.
"Enak?" Tanya Rio, karena tadi ia merasa jika Rose mulai mengajak nya bicara, jadi sekarang dia membalas nya, dengan berusaha menjadi talk aktif, Rose mengangguk menjawab pertanyaan sang suami.
"A-aku suka jamur nya" imbuh Rose.
"Ini, makan lah" Rio mengambil jamur di dalam cream sup nya dan menaruhnya di mangkuk sang istri.
"Cream sup adalah makanan kesukaan ku, kalau kamu, apa makanan kesukaan mu?"
"T-telur kukus oppa"
"Aku baru mendengar nya, bagaimana cara membuat nya?"
"A-aku juga tidak tahu, besok aku coba tanya eomma" jawab Rose.
"Kamu besok mau pulang?" Rose mengangguk
"Aku antar"
"T-tapi, apa oppa tidak sibuk?"
"Tidak, aku juga ingin bertemu dengan mertua ku" jawab Rio santai.
"Kita tidur awal kalau begitu" lanjut nya, setelah bersantai sejenak, mereka pun tidur, Rose kembali mencoba memberanikan diri meletakan tangan nya di pinggang Rio yang membelakangi nya, dan sang suami pun tak keberatan.
Rio dan Rose pun bersiap untuk mengunjungi orang tua mereka di kampung, karena ini weekend, jadi Rose tak kuliah dan Rio juga tidak bekerja.
"K-kita kenapa kemari oppa?" Tanya Rose saat Rio memberhentikan mobil nya di sebuah super market.
"Kita beli oleh-oleh untuk appa dan eomma dulu" jawab Rio
Mereka juga membeli camilan karena perjalanan nya memakan waktu yang tidak sebentar tentu nya, Rio mengulurkan satu kantong besar keripik kentang pada sang istri.
"Buka" kata Rio, dan Rose pun membuka nya, tangan sang suami pun masuk ke dalam bungkus keripik dan menikmati nya selama perjalanan, Rose melirik Rio, dan naluri menuntun nya untuk menyuapi sang suami yang sedang fokus mengemudi, Rose juga kadang memakan sendiri saat tak lagi menyuapi Rio.
"Rose" panggil Rio, karena sang istri malah melamun menatap nya, siapa yang tahan untuk tidak menatap pemandangan di samping nya, sebab Rio nampak sexy dan semakin tampan saat sedang memutar kemudi mobil nya.
Hampir empat jam mereka menempuh perjalanan, dan kini telah tiba di rumah Rose, wanita itu merasa cemas, takut suami nya kelelahan.
"A-ayo oppa"
"Ini rumah mu?" Kaget Rio melihat bangunan klasik rumah Rose yang sudah mulai jarang di temui di Korea sekarang.
"N-ne oppa" jawab Rose takut Rio akan tidak nyaman berada di rumah mertua nya.
"Biar aku yang bawa" Rio mengambil oleh-oleh ditangan sang istri, dan mendahului langkah nya, ia nampak antusias.
"Appa"
"Eomma" panggil Rose, tapi tak ada jawaban, ia pun berjalan melewati samping rumah menuju ke ladang belakang.
"OPPA!" Seru Rose, Jisoo, appa dan eomma Kim pun langsung menoleh, mereka tertegun sejenak menatap Rio, karena hanya Jisoo yang tahu siapa pria yang bersama dongsaeng nya itu.
"ROSIE!" balas Jisoo yang tersadar bahwa ia harus menutupi status Rio dan Rose sekarang dari kedua orang tua nya, ia pun buru-buru meninggalkan pekerjaan nya, untuk menyambut sang dongsaeng.
"Hyung/Rio" kedua nya berpelukan sesaat saling menyapa, appa dan eomma pun juga meninggalkan pekerjaan nya, sebab sebentar lagi jam makan siang.
"Siapa ini Rose?" Tanya appa Kim menghampiri sang putri dan Rio.
"R-rio oppa, appa" jawab sang putri.
"Selamat siang appa, eomma, saya Rio" ia memperkenalkan diri sambil membungkuk hormat.
"Aku appa Kim, dan ini Fanny eomma, ayo masuk, kalian pasti lelah kan" ajak sang appa, keluarga itu pun memasuki rumah dan duduk di ruang tengah, sementara Rose dan sang eomma di dapur.
Appa Kim terus menatap Rio, ia tentu curiga sang putri tiba-tiba pulang membawa seorang pria, usia Rose sudah hampir sembilan belas tahun, dan baru kali ini ia membawa namja ke rumah, Jisoo tentu tahu dengan kecurigaan sang ayah.
"Bagaimana perjalanan kemari? Melelahkan bukan?" Canda Jisoo untuk mencairkan suasana.
"Tidak hyung, menyenangkan, udara nya juga segar" jawab Rio.
"Kamu belum tahu saja bagaimana udara malam di sini" kekeh Jisoo.
"Ku rasa kamu pasti bukan lah teman kuliah putri ku bukan?" Selidik appa Kim.
"Kamu terlalu tua untuk menjadi mahasiswa" appa Kim menunjukan rasa cemburu nya pada Rio.
"Ne appa, saya bukan teman kuliah Rose" jawab Rio sopan, Jisoo tak bisa menahan senyum nya menyaksikan kecemburuan sang ayah pada dongsaeng nya.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl With Glasses
Fanfictiontentang Rio yang terjebak dalam situasi mother complex, lalu di pertemukan dengan gadis lugu berkacamata Kim Rosseane