33

3.4K 175 4
                                    

Tetep nanya walaupun ga ada yang jawab 😂😂

Kalian ketemu cerita ini dari mana?

Baca part ini jam??

Jika ada kata yang salah ataupun apa itu mohon di ingatkan ya bestihh.

Happy reading huraaaa!!!

•••

Ranti menaiki mobilnya, ia sedang mengikuti mobil milik Kinan yang berjalan begitu cepat.

Mobil Ranti tertinggal cukup jauh namun mata ia cukup tajam, membuatnya masih melihat mobil Kinan walaupun sedikit.

Mereka sampai di sebuah gedung cukup besar,tidak layak tempatnya kotor dan tidak terurus. Ranti menggidik ngeri.

Ia memperhatikan gerak gerik Kinan di kejauhan, dirinya bersembunyi di balik tembok besar gedung itu.

Ia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran negatifnya, ia berjalan pelan mengikuti Kinan yang masuk.

Ranti bersembunyi kembali di dekat meja usang, ia memiringkan kepalanya sedikit untuk mendengarkan suara Kinan.

"Nice, lo boleh pergi"

"Kalo butuh bantuan hubungi gue aja"

Ranti menguping pembicaraan mereka, ia penasaran dengan siapa Kinan berbicara?

Brak!

Gawat! Ranti melotot kan matanya ia melihat ke belakang dirinya, sebuah kardus besar telah ia senggol dan membuatnya jatuh.

Kinan yang berada disitu juga langsung terkejut, ia menyuruh orang yang di dekatnya untuk pergi terlebih dahulu.

Kinan mendekat ke arah suara itu berada, alisnya mengerut melihat seorang gadis yang tak lain adalah Ranti.

"Lo!?"

•••

Rangga masih berada di tempat yang sama, ia menunggu dan menunggu sampai Bulan sadar kembali.

Ibu Bulan menghela nafas melihat Rangga yang seperti itu, rambut yang berantakan dan mata yang seperti panda.

"Kamu istirahat aja, biar ibu yang jagain Bulan," ucap Ibu

Rangga menggeleng

"Rangga mau nemenin Bulan,Bu."

"Yaudah kamu tidur dulu aja, ada ibu yang jagain Bulan,ya nak?" Ujar nya

Rangga mengangguk lemah, ia berjalan mendekati sofa dan membaringkan tubuhnya.

Ibu duduk di samping Bulan, menatap wajah pucat miliknya, ia memegang lengan anak gadis nya itu lembut.

"gak cape tidur Mulu? Kamu ga kasian sama Ibu ya? Ibu kesepian loh, kamu pasti lagi sama ayah kamu disana ya, jangan lupa buat balik nak. Kalo ga ada kamu hidup Ibu udah ga ada apa apanya lagi." Ucap Ibu di akhiri dengan air mata yang terjun begitu saja.

Disisi alam bawah sadar Bulan, ia sedang bermain lari larian, melihat lihat bunga yang warna warni berada disamping sisi kanan dan kirinya. Wajah nya tertampang sangat bahagia seperti tidak ada beban sedikit pun.

"Bulan!"

Bulan menoleh ke sumber suara, matanya membulat sempurna melihat seseorang yang sempat hilang dari hidup nya, ia berlari kencang dan langsung memeluk seseorang itu dengan erat.

"Ayah...," Ucap nya lirih, tanpa disadar setetes air mata terjun melewati pipi nya.

"iya ini ayah, kenapa Bulan disini? Harus nya Bulan nemenin ibu disana."

Bulan menggeleng cepat

"Bulan mau disini aja sama ayah" ujarnya

Sang ayah mengelus surai hitam milik Bulan, "kasian ibu kamu"

"Bulan bangun"

"Bulan, ibu kangen"

Bulan melepaskan pelukannya, ia melihat ke kanan dan kirinya, dahinya mengerut bingung.

"itu ibu kamu, pulang ya?" suruh Ayah

Bulan terdiam sebentar sebelum akhirnya menatap wajah ayahnya

"Ikut ya yah?"

Sang ayah tersenyum tipis lalu menggeleng

"Ayah ga bisa ikut, tempat ayah udah disini dan kamu harus pulang ke tempat seharusnya."

Setelah berdebat cukup lama, Bulan mengalah ia mau untuk kembali lagi ke tempat nya. Ia berjalan sambil di gandeng dan ayah membawanya ke tempat yang begitu terang.

"Cepet lari dan masuk kesana!" Suruh nya

Sebelum itu ia berpelukan dahulu kepada ayahnya, dan menuruti perintah ayahnya yang menyuruh untuk lari dan masuk ke cahaya yang sangat terang itu.

•••

Rangga terbangun dari tidurnya, mengubah posisinya dari tidur menjadi duduk, ia melihat samping brankar sudah tidak ada Ibu Bulan.

Matanya menatap sekitar,bertanya tanya kemana Ibu pergi? mungkin kamar mandi atau kantin?

Rangga bangun dari duduknya dan mendekati brankar yang masih tertidur lelap. Ia mengelus pipi Bulan yang terdapat luka akibat sayatan pisau.

"Sakit ya? lo tenang aja,Lan. orang yang nyekap lo sebentar lagi akan ketangkap." ucap nya, walaupun tidak sebenarnya benar. Ia juga tidak tau siapa pelakunya, tapi ia yakin orang suruhannya pasti akan cepat menemukan pelaku itu.

ceklek

Rangga menoleh saat suara pintu terbuka, menampakkan dua gadis remaja dengan wajah seperti menahan emosi.

"ngapain?"

Ranti melihat Kinan yang juga ikut melihat kearah dirinya,"lo aja yang jelasin" tutur Ranti

Kinan mengangguk mengiyakan, mereka berjalan mendekat ke arah sofa lalu menduduki nya.

Rangga menatap Kinan penuh tanya,yang di tatap malah asik memakan buah yang ada di meja.

"kalo ga penting gausah kesini."

Kinan melirik malas Rangga, ia bangun dari duduknya dan menarik bangku lagi supaya bisa ia duduki dekat brankar.

"To the point aja" ucap Rangga,

"pelaku nya orang terdekat kita." Ujar Kinan sekali kali ia melirik Ranti yang tengah menatap handphone nya.

Rangga mengernyit, menunggu ucapan adik iparnya ini. terlalu lama digantung akhirnya ucapannya juga ikut kegantung.

"Jadi pelaku nya itu—"

•••

Siapa hayoo???

Gantung ya? Kasian deh loo

Maaf banget lama up, akhir akhir ini sibuk banget buat sekolah huhu

Kalo ada kata absurd yang ikut dalam teks mohon di maklumi 🙏

Mau kasih saran/kritik? Aku terima apapun dari kalian kok, asal jangan nuduh aja ehehehe

Salam hangat dari
Selingkuhan mas Rangga❤️

BULAN [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang