34

3.8K 178 5
                                    

Gais mohon maaf, jadi kemarin itu aku lupa sama nama ibu nya Bulan. Dan ternyata pas baca prolog namanya Bu Lela😭

Jadi sekarang kita panggil Bu Lela ya

Sorry banget

•••

lingkungan yang sunyi, gedung yang memiliki khas seperti gedung angker. satu lelaki dan dua perempuan tengah memperhatikan seseorang yang sedang duduk dengan mata yang terpejam, tangan dan kaki yang terikat.

"Ambil air!" Suruh lelaki itu kepada seorang penjaga yang sedang berdiri tegap.

"Gue suka ini" gumam salah satu gadis dengan tersenyum miring.

"Gue belum pernah ngelakuin ini sebelum nya,Nan." Bisik gadis salah satu nya, iya. Satu lelaki dan dua perempuan yang dimaksud itu adalah Rangga,Ranti,dan Kinan.

"Lemah Lo" ucap Kinan mengejek

Tak lama air se'ember datang dari seorang penjaga datang, lalu ia menaruhnya di depan Rangga.

Rangga mengangkat ember yang berisi air itu dengan wajah serius, di belakang di ikuti Kinan dan Ranti yang juga mendekati seseorang itu.

Byur

Air menimpa badan orang itu, badannya langsung bergerak perlahan dan matanya mulai membuka. Wajah orang itu tersenyum sinis melihat tiga orang di depannya.

"jadi kalian udah tau?" ucap nya dengan tawa kecil.

Rangga langsung memukul rahang orang itu,sampai kepala ia tertoleh kesamping.

"Anj*ng Lo!" Umpat Rangga sangat kesal, berkali kali ia memukul dan menendang orang dihadapan nya ini.

Ranti meringis. Melihat Rangga memukul nya sangat brutal.

Rangga mendekati meja, ia mengambil belati miliknya.

Rangga membuat lukisan indah di wajah dan dada orang itu,darah segar mengalir. Umpat demi umpatan keluar dari bibir orang itu.

"Bibir lo bagus"

"Anj—"

Argh!

Rangga tersenyum melihat nya, lalu melirik dua perempuan di sampingnya ini. matanya menyuruh untuk lanjutkan.

Kinan mengangguk penuh semangat, sedangkan Ranti ragu-ragu. Kinan beserta Ranti mendekati meja dan mengambil belati masing masing.

Kinan membuat karya nya sendiri ia menggambar sebuah bunga di lengan lelaki itu. Ranti hanya memotong rambut milik orang itu sampai terlihat pitak. handphone Rangga berbunyi menampilkan nama Bu Lela

Kinan dan Ranti menoleh bersama, ia mendekati Rangga yang ingin mengangkat nya.

"pake volume,"

Rangga mengiyakan.

"Rangga cepat kesini!"

"Bulan nak!"

"Bulan kenapa Bu!?"

"Bulan udah sadar"

Telfon langsung dimatikan secara sepihak,mereka semua bergegas untuk ke rumah sakit.

•••

Mereka menelusuri koridor, banyak pasang mata yang menatap mereka bingung. Tentu mereka yang ditatap menyadari hal itu karna masih ada noda darah. Mereka tidak sempat untuk mengganti baju saat ingin kesini

Ceklek

Pintu terbuka, Bulan yang tengah disuapin oleh Lela menoleh dan menampilkan senyuman tipis kepada mereka

BULAN [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang