"Daddy pulang!"
Seketika mereka menoleh ke sumber suara, Bulan tersenyum melihat Rangga. Rangga yang melihat Bulan langsung menarik nya dan membawanya ke kamarnya.
Ia mengunci pintunya, dan memeluk erat tubuh Bulan. Ia juga mencium ciumi pipi Bulan gemas.
"Kangen banget." Ucap nya dengan suara deep voice nya.
Bulan tersenyum, ia membalas pelukan nya, nyaman. Itulah saat ia dekat dengan seorang Duda yang bernama Rangga.
Bulan melepaskan pelukannya, ia melihat wajah rangga yang pucat, tangan nya ia tempelkan di kening Rangga. Panas.
"K-kamu sakit?" Tanya Bulan tak enak menggunakan kata kamu.
Rangga mengangguk lemas,"gue pusing sama kecantikan Lo" ujar nya terkekeh kecil
Bulan berdecak, lagi sakit masih aja bisa gombal. Ia menyuruh Rangga untuk berbaring dahulu di kasurnya. Sedangkan dia mengambil air dingin di dapur untuk mengompres.
Ia kembali lagi, menempel kan kain basah yang sudah ia celup ke air dingin tadi dan menempelkan nya di kening Rangga.
Rangga yang melihat itu tersenyum tipis,"udah cocok" gumam nya yang masih bisa di dengar oleh Bulan.
Bulan mengernyit."Cocok apa?"
"Lo udah cocok jadi istri sekaligus Ibu," ujar nya mengelus lengan Bulan.
Bulan diam saja, ia tak tau harus berbicara apa.
"Bulan...," Panggil Rangga lembut.
"I-iya?"
"Apa lo udah cinta sama gue?" Tanya Rangga sambil menatap Bulan dalam.
Bulan menundukkan kepalanya, ia memainkan jarinya, ia tak tau harus berbicara apalagi kali ini. Bibirnya seperti sudah di lem sangat rapat.
"Bulan, jawab gue" ucap Rangga kembali duduk, dan menangkup wajah Bulan supaya melihat dia.
"Gue gak tau, Gue selalu nyaman kalo deket lo, jantung gue juga kaya mau copot setiap kali lo berucap manis sama gue. Gue gak tau perasaan ini cinta atau bukan." Ujar Bulan kembali nunduk.
Rangga tersenyum, ia mendekat kan wajahnya dan mencium pipi gadis di depannya ini gemas.
"Berarti lo cinta sama gue."
"I-iya gue cinta sama lo," ucap Bulan, ia menutupi wajahnya dengan telapak tangan nya, sungguh kali ini ia tak mau wajah salting nya dilihat oleh Rangga.
Rangga menggenggam tangan Bulan yang menutupi wajah gadis itu.
"lo milik gue, dan kita akan terus sama-sama."
••••
"Nasinya jangan taruh di Deket kolam!"
Saat kepergiaan Bulan, Kinan bergabung dengan Rey dan Lala untuk main masak-masakan, bukannya senang justru ia malah terus di jailin oleh duo bocah ini.
Plung!
"Tuh kan, nasinya jatuh." Ujar Kinan menghela nafas jera.
"Maaf onty" ucap Lala menunduk
"Yaudah gapapa, lain kali jangan begitu ya,La." Ucap Kinan mengelus rambut Lala.
"Onty! Rey laper!" Ujarnya berteriak.
"Terus onty harus apaa"
"Masak don onty" suruh Lala.
"Onty gak bisa masak, lagian bibi juga lagi pulang kampung kan, beli aja ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN [ REVISI ]
Roman pour Adolescentsbulan citra maharani mempunyai impian menikah dengan orang kaya tapi malah mendapatkan duda kaya raya beranak satu dengan anaknya yang tbtb memanggil nya bunda? kalian penasaran? telusuri kisahnya dan enjoyy!!