BULAN [ REVISI ]

28

"jadi lo,adik Rangga?" tanya Bulan yang tiba-tiba masuk.

Kinan menoleh, ia mengusap air matanya dan menatap gadis di depannya sinis.

"harus banget gue jawab?" ucap Kinan.

"lu harus jawab,nan."

Kinan menghela nafas kasar, ia melihat ke arah depan sambil menikmati angin yang berhembus kencang di wajahnya.

"Gue adik ipar nya kak Rangga, kaka gue Indira sekaligus istri dari kak Rangga. Kaka gue meninggal saat dia mau rayain ulang tahun gue. Jujur gue waktu itu gak percaya kalo kak Indira udah meninggal karna gue tau kak indira itu bisa berenang. Namun gue lihat jelas mayat kaka gue waktu di temukan hiks..., Dan saat tau kak Rangga lagi deket sama lu, gue takut cinta nya kak Rangga berkurang buat kak Indira."

Air mata Kinan sudah tidak bisa ia bendung lagi, ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan nya.

Bulan yang mendengarkan juga ikut meneteskan air mata nya, ia mengelus bahu Kinan yang bergetar hebat.

"G-gue pembawa sial,Bul." Isak nya

"itu udah takdir nan. Stop bilang kalau lu pembawa sial,"

"Maafin gue ya?" Ucap Bulan

Kinan menggeleng kencang,"lu gak salah, harusnya gue ngertiin kak Rangga butuh pendamping dan Rey butuh seorang ibu yang sayang sama dia," ucap Kinan memeluk Bulan.

Bulan membalas pelukan itu. Ia tersenyum tipis dan berpikir, Apakah ia bisa menjadi istri dan Ibu untuk mereka?

•••

Bulan sudah rapih dengan baju nya, ia di ajak oleh Kinan untuk menemui Rey, Karna terus mengucapkan nama Bunda.

Tentu Kinan tau yang di maksud bunda itu siapa.

Tentang Rangga ia masih kerja mengurus perusahaan nya di luar negri dan malam nanti mungkin pulang.

Tin tin!

Bulan melihat ke jendela, sudah ada mobil Kinan di luar rumahnya. Ia mengambil tas dan mencium tangan sang Ibu yang berada di dapur.

"Cantik banget deh calon kakak!" Seru Kinan.

Bulan tersipu malu,"apasih lo,udah-udah jalan aja"

Kinan terkekeh melihat pipi Bulan yang merah seperti badut. Ia menuruti perkataan Bulan dan mulai menjalankan nya

Mobil mewah berwarna merah itu pun memasuki mansion besar miliki Rangga. Seperti nya Bulan sudah lama tak menginjak kaki disini.

Bulan dan Kinan masuk melewati pintu depan, biasanya di Ruang tamu sudah ada Rey yang sedang bermain dengan pengasuh nya tapi ini tidak.

"Rey dimana?" Tanya Bulan

"Gue baru dateng ya mana tau!" Ujar Kinan

Kinan dan Bulan menyusuri keliling Rumah dan menemukan Rey di halaman belakang yang sedang bermain bersama Lala.

"Bundaa!" Seru Rey semangat dan langsung berlari memeluk pinggang Bulan.

"Kangen Rey...," Ujar Bulan berjongkok sambil mencium pipi Rey gemas.

"Rey juga"

"Rey, aunty juga kangen loh," ucap Kinan manyun.

Rey menoleh ke arah Kinan,"kan kita sering ketemu onty!"

Lala menghampiri mereka dan mencium tangan Bulan,"ih Lala pinter," ujar Bulan

"Iya don! Tan Lala di ajalwin Mommy," ucap nya tersenyum menampilkan gigi Pepsodent.

"Iya,kalian lagi main apa?" Tanya Bulan

"Masak-masak bunda" ucap Rey memberi tahu.

"Ohh,  coba Masakin bunda dong, Bunda laper nih."

"Siap laksanakan Bunda!" Seru Rey yang di balas kekehan dari Bulan dan Kinan.

Tak menunggu lama, makanan yang Rey dan Lala buat datang. Mereka menaruh nya di depan Kinan dan Bulan.

Tara mak jreng!

"Ini repes sepesial cita!" Ujar Lala yang di angguki Rey.

Bulan sudah tertawa kuat sedangkan Kinan masih melongo menatap makanannya.

"Coba in ayo!" Suruh Rey.

"Heh bocah! Masa kertas sih, terus apalagi repes hah?" Ujar Kinan menggeleng geleng.

"hih onty masa nda tau repes cih! Ah onty nda daul!" Ujar Lala

Bulan meredakan tawanya, ia melihat piring nya dan bertepuk tangan,"wahh pinter banget! Bunda cobain ya."

"Gak waras mereka"  gumam Kinan pelan.

"Daddy pulang!"

•••••••

Ayo kaka-kaka mari di coba repes spesial Rey dan Lala.

Murah kok 😂

Gimana sama part ini?

Ngefeel gak sih?

Mungkin dari kalian ada yang mau disarankan gitu

Vote dan komen kalian adalah semangat ku😍

Spam 'next'