31.

4.1K 176 3
                                    

Bulan saat ini tengah duduk di meja belajar nya, sebentar lagi sekolah sudah mengadakan ujian Nasional

sebenarnya tak buruk menjadi anak anbis. Namun ya emang dasarnya malas, apalagi jika ia sudah mulai belajar pasti akan cepat mengantuk.

Setelah kejadian hari itu Bulan tidak mau bertemu kembali dengan Aldi. Ia memblokir semua sosial medianya.

Bahkan dari kemarin lelaki itu selalu menemukan nya dan mengucapkan maaf. Namun Ranti dan Kinan selalu melontarkan kata-kata pedas membuat lelaki itu pergi.

ceklek.

Bulan menoleh, melihat ibunya yang membawa sebuah cemilan dan susu coklat yang ia sukai.

"Kalo cape istirahat," ujar Ibu mendekat ke arah Bulan sambil mengelus surai hitam milik putrinya lembut.

Bulan mengangguk,"Bulan masih semangat ko,Bu." Ucap Bulan tersenyum menyakinkan ibu nya bahwa ia baik-baik saja.

"Yaudah ibu keluar ya"

Bulan mengangguk untuk menjawabnya, ia melihat kembali ke buku-buku nya.

•••

Bulan tengah siap dengan seragam nya. Ia tengah menikmati sarapan yang di hidangkan oleh Sang ibu.

"Siang ibu mau periksa,kamu bisa kan nemenin ibu?" Tanya Ibu dengan posisi duduk dengan tangan yang memegang sendok.

Bulan tampak berpikir sebentar. Ia jarang sekali mengantarkan ibunya untuk periksa, jadi. Ia mengangguk setuju.

"Yaudah Bulan berangkat ya Bu, Rangga sebentar lagi jemput." Ucap nya memberi tahu, ia bangun dari duduknya lalu mencium tangan Sang ibu.

Benar dugaan Bulan. Setelah ia keluar mobil Rangga baru saja tiba, kali ini datang tidak sendirian. Ada Kinan di belakang yang sedang duduk bermain handphone nya.

Bulan masuk dengan senyuman cerahnya. Rangga memakaikan sabuk pengamannya, nafas mereka saling bertemu dan saling bertatapan lama

Tak sadar jika Kinan menatap mereka jengah.

"Ekhm! Nyamuk oh nyamuk!"

Sontak Rangga memundurkan badannya dan memegang setir nya. Ia berdehem supaya gugup nya hilang. Ganggu banget Lo!

Bulan menoleh ke belakang, menatap Kinan penuh ejek.

"Jomblo diharapkan untuk diam" ejek nya

Kinan memutar bola matanya."Iya deh nanti gue ajak yang jomblo buat ikut ke mars!"

•••

Disisi lain

Seorang gadis memakai baju serba hitam, namun ia tidak menutupi wajahnya yang cantik.

Wajahnya memancarkan wajah kesal, ia kesal karna rencananya gagal. Walaupun begitu ia tidak habis ide licik yang selalu keluar.

Ia menekan angka di handphone nya, berniat untuk menelfon seseorang.

"Halo."

"...."

"Gue butuh bantuan Lo!"

"......"

"Sekarang, temuin gue di belakang sekolah."

"....."

"Dateng atau bokap lo yang jadi balasan nya!?"

"..."

Ia mematikan telfonnya, tersenyum manis namun licik. Ia menatap sekitar menunggu orang yang tadi ia telfon.

BULAN [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang