Sehabis pulang sekolah, Ranti meminta Kinan untuk menemani dirinya mengantarkan tas kerumah Bulan.
Sebenarnya Ranti sedikit curiga dengan Bulan, Sebelum nya Bulan tidak pernah seperti ini.
Kinan memperhatikan gerak-gerik Ranti yang sedikit gelisah.
"woy! jangan bengong ntar lo kesambet!" Seru nya memegang bahu Ranti membuat gadis itu sedikit ingin jatuh.
Ranti yang sedang melamun tentu kaget, ia memasang wajah kesal. "Gue kok ngerasa ada yang aneh ya" Ujarnya
"Aneh gimana maksud Lo?"
"Bulan, Dia gak pernah kaya gini."
"Mungkin ada urusan?"
Ranti mengangguk, "pas Bulan pergi, lo kan juga pergi ya? Lo pergi kemana?" tanya Ranti
Seketika Kinan diam dan tampak berpikir.
"G-gue ke...oh ya! Gue tadi nemuin adik kelas, biasalah gue kan cantik."
"Hilih pedean Lo"
Tak disangka sedang asik mengobrol ternyata mereka sudah sampai saja di depan Rumah Bulan, Ranti dan Kinan mengetuk pintu yang tertutup itu.
tok...tok
Setelah beberapa detik mengetuk, wanita paruh baya keluar sambil tersenyum.
"Eh Ranti, mau ngapain?" tanya Ibu Bulan.
"Ini Tan Ranti cuma mau balikin tas Bulan yang ketinggalan di kelas," ujarnya
Ranti melihat raut wajah Ibu Bulan yang mengernyit Bingung.
"Emang Bulan kemana?" tanya nya mulai bergetar.
Ranti semakin bingung. "Kata nya dia udah pulang Tan..,"
"Perasaan tante ga enak, Ranti tolong cariin Bulan ya? Dia selalu izin kalau kemana-mana." Suruh Sang Ibu mulai panik.
Badan Ranti langsung lemas. Benar dugaan nya jika Bulan sedang tidak baik-baik saja.
Ranti mengangguk,"iya tan, Ranti akan cari."
Setelah mengucapkan seperti itu, ia menarik lengan Kinan untuk langsung masuk kedalam mobil.
"Telpon Rangga!" Pinta Ranti mulai khawatir.
"Pake handphone gue"
Ranti mulai mencari nama yang di sebutkan Kinan, saat ketemu ia langsung menelpon nya.
Sesudah memberi tahu Ranti langsung mematikan telfon itu. Dan mengusap wajahnya prustasi.
"Gue takut Bulan kenapa-napa Nan" ucap nya lirih
Kinan mengelus pundak Ranti menggunakan lengan kiri, karna yang Kanan untuk memegang stir mobil.
"Semua akan baik-baik aja," ujarnya
"Gimana mau baik-baik aja! Aldi waktu sempet ngelecehin Bulan,Nan," air mata yang ia bendung dari tadi sudah terjun membasahi pipi nya.
"Telpon Biru!" Suruh Kinan
Ranti mengangguk, ia menelfon Biru dengan handphone nya sendiri, setelah mendengar ucapan Biru yang akan ikut mencari ia mematikan telfon nya.
Ranti,Kinan,Rangga dan Biru berkumpul di sebuah bangunan tua. Mereka mendiskusikan tentang kehilangan Bulan.
"Biru,lo bisa ngelacak Handphone Bulan kan?" Tanya Ranti memastikan
Biru mengangguk, ia mulai membuka komputer nya dan mencari keberadaan Bulan. Setelah beberapa menit ia mengehela nafas kasar.

KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN [ REVISI ]
Jugendliteraturbulan citra maharani mempunyai impian menikah dengan orang kaya tapi malah mendapatkan duda kaya raya beranak satu dengan anaknya yang tbtb memanggil nya bunda? kalian penasaran? telusuri kisahnya dan enjoyy!!