EXTRA CHAPTER [2](END)

573 45 1
                                    


Ryou merupakan anak yang ceria dan aktif, anak pertama dari pasangan Haru dan Daisuke ini merupakan orang ter jahil yang mereka tahu. Sebagai kakak besar dari semua sepupunya ia terkadang dengan seenaknya memerintah mereka.

Zou terkadang memukul kepala kembarannya itu untuk mengembalikan kewarasan yang sepertinya hilang entah kemana. Sekarang usianya sudah menginjak 17 tahun. Perawakan tinggi dengan wajah tampan khas keluarga Katou melekat padanya.

Di sekolahnya ia sangat populer, banyak wanita yang mencoba mendekatinya. Bahkan pria pun banyak yang mencoba untuk mendekatinya. Ryou tergolong anak yang cepat beradaptasi dan gampang membuat teman. Selain tampan dia juga pintar. Ia dan kembarannya disebut duo  karena selain paras mereka yang tampan mereka berdua juga sangat cerdas dibuktikan dengan menduduki peringkat pertama dan kedua.

Untuk masalah kekasih Ryou dengan gamblang akan mengatakan bahwa ia tidak punya dan tidak terpikirkan untuk melakukan hal tersebut. Ia bahkan tidak tahu konsep cinta selain cinta pada orang tuanya. Dia yang masih awam dalam masalah percintaan pagi ini menatap horor kearah kasurnya yang basah.

Ia melihat kearah celananya yang juga basah, ia memegang celananya yang basah tapi bukan cairan seperti air yang terasa tapi itu sedikit lengket. Ia membuka celananya mengintip dan terlihat cairan lengket berwarna putih membasahi celananya.

"Apa... Ini?."

Daisuke memasuki kamar putra sulungnya lalu mengernyitkan dahinya saat melihat putranya tengah melihat celana yang ia buka sedikit.

"Apa yang kau lakukan?." Daisuke menghampiri Ryou yang menatap nya berkaca - kaca.

"Ma.. I-ini apa?... Apakah aku sakit.. I-ini bukan air pipis.. Ma...."

Daisuke tambah mengernyit heran, apakah putranya mengompol atau Saudaranya yang lain tengah mengerjainya dengan membasahi celana kakak besarnya dengan sesuatu. Haru datang dengan Ai yang berada pada punggungnya. Ia menghampiri Daisuke yang tengah terdiam melihat kearah celana anaknya yang basah.

"Ada apa?."

"Pa.... Hiks.."

"Eh kenapa kau menangis."

Haru melihat ke celana anaknya yang basah dan sedikit mengembung. "Waw anak Papa sudah dewasa."

"Apa maksudmu Pa, i-ini apakah aku terkena penyakit atau apa.. Hiks.."

"Oww putraku yang malang, tidak kau tidak terkena penyakit ini adalah hal biasa bagi remaja sepertimu. Kau baru saja mengalami mimpi basah dan selamat itu tandanya kau sudah dewasa."

Haru menepuk pundak putranya merasa bangga, Daisuke menghela nafasnya lalu mengambil Ai dari gendongan Haru. "Masukkan selimut dan seprai mu kedalam mesin cuci, tanyakan pada papa mu apa yang harus dilakukan. Setelah itu turun untuk sarapan sebelum kau terlambat berangkat ke sekolah."

Daisuke meninggalkan kamar putranya dan membiarkan Haru membantu Ryou. "Bangunlah kemudian lakukan apa yang Mama mu perintahkan."

"Tapi pa ini tidak apa - apa kan?."

"Tidak tenang saja, itu adalah hal biasa bagi para pria diusia ini. Zou juga pasti nanti akan mengalaminya."

Ryou mengangguk saja kemudian ia membawa selimut dan seprai nya ke tempat cuci baju. Haru membantunya perlahan sambil sesekali menjelaskan tentang apa itu mimpi basah dan bagaimana caranya membuat tenang kembali adik kecilnya itu. Sepanjang Haru berbicara wajah Ryou merah padam terasa malu saat Haru menjelaskan sesuatu yang terasa sangat vulgar.

Setelah diberi wejangan Ryou kembali ke kamarnya untuk mandi. Saat dikamar mandi ia menatap ke arah adik kecilnya yang setengah menegang. Ia menyalakan shower lalu mulai memegang adik kecilnya dan mengusapnya perlahan.

Him is mine [Harudai][END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang