✳️19✳️

745 72 6
                                    




Haru terbangun dari tidurnya saat sentuhan lembut menyapa wajahnya. Saat membuka matanya, betapa beruntungnya ia saat melihat sesosok malaikat tengah tersenyum manis padanya. Daisuke memberi kecupan selamat pagi pada Haru lalu membantunya untuk bangun.

"Selamat pagi Daisuke."

"Pagi Haru."

"Aku ingin ke kamar mandi."

Daisuke tanpa banyak bicara langsung memapah Haru dan berjalan ke kamar mandi. Daisuke mengantarnya masuk lalu keluar lagi untuk menunggu diluar. Beberapa saat kemudian pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Haru dengan rambut dan wajah yang basah. Daisuke kembali memegang tangan Haru lalu membantunya untuk duduk di sofa. Ia mengambil handuk lalu mengeringkan wajah dan rambut Haru dengan pelan. Setelah selesai ia memberikan ciuman lagi di pipi Haru.

"Apa ada sesuatu yang membuat mood mu bagus pagi ini Daisuke?."

Daisuke hanya menggeleng lalu meninggalkan Haru, Haru menaikkan salah satu alisnya bingung melihat sikap manis Daisuke. Ia bangkit perlahan sambil memegangi perutnya, saat sudah berdiri ia terdiam sebentar merasakan nyeri yang menjalar pada tubuhnya. Setelah hilang ia kembali berjalan lalu duduk di pinggir ranjang sambil memainkan ponselnya.

Ia membaca setiap pesan yang masuk lalu membalasnya. Saat melihat pesan Ken yang melaporkan bahwa masalah sudah selesai dan Aoi sudah dijatuhi hukuman serta Isao yang sudah tau apa alasannya karena mulut ember Keiji. Ia mencoba menelpon Ken untuk meminta penjelasan secara langsung.

Haru mengerutkan alisnya saat Ken tidak segera menjawab telponnya, baru saat panggilan kelima akhirnya Ken menjawab.

"Selamat pagi Haru-san." Ucap Ken dengan suara serak.

"Ken kau baik - baik saja?."

"Aku baik Haru-san, ada apa?." Saat Haru akan berbicara lagi dari sebrang telpon ada suara lain yang terdengar.

"Mnhh... Ken siapa itu?." Haru mendengar suara Ken yang tercekat, ia juga mendengar suara pukulan dari sebrang sana. Haru menghela nafasnya, suara itu ia sangat kenal.

"Keiji apa yang kau lakukan dengan Ken?."

"Oh ah Haru selamat pagi, eum... Ya begitulah hehe."

"Ken aku tunggu disini dalam waktu 20 menit, jika kau terlambat Terima hukuman mu." Setelah mengatakan hal tersebut ia mematikan telponnya lalu kembali menaruh ponselnya. Ia mengurut pelipisnya merasa pening.

"Haru kau baik - baik saja?." Daisuke masuk dengan nampan ditangannya. Ia menyimpan nampan tersebut di meja lalu menghampiri Haru.

"Apa ada yang sakit?." Haru tersenyum, ia menjatuhkan kepalanya pada perut Daisuke yang tengah berdiri di depannya. Daisuke mengelus surai Haru sambil mencium rambutnya sayang.

"Apa kau tau hubungan Ken dan Keiji?." Tanya Haru di sela - sela bermanja dengan istrinya. Daisuke menarik kepala Haru pelan lalu ikut duduk di samping Haru. Ia menepuk pahanya meminta Haru agar tiduran di sana. Haru dengan senang hati mengistirahatkan kepalanya pada pangkuan Daisuke.

"Tidak tahu."

"Mereka mantan kekasih. Saat itu aku masih ingat Ken yang mengeluh padaku sampai dia menangis sampai akhirnya aku mendengar bahwa ia sudah putus dengan Keiji. Hubungannya hanya 2 bulan, kau pasti sudah menebak bagaimana mereka bisa putuskan?."

Daisuke berpikir sebentar lalu mengangguk mengerti. "Setelah itu Keiji selalu mendatangi ku dan menanyakan Ken, aku enggan menjawab dan memintanya untuk mencarinya sendiri. Lalu hari ini saat aku menelpon Ken ada suara Keiji di sana. Suara Ken terdengar serak sepertinya mereka semalam tidur bersama."

Him is mine [Harudai][END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang