"Ungh..." Haru membuka matanya perlahan, ia meraba - raba sesuatu yang ia peluk. Ia merasakan kelembutan serta benda yang kenyal...? Ia bangun lalu melihat ke sampingnya. Haru terkejut saat melihat benda apa yang tadi ia raba - raba bahkan tangan tak berdosa nya itu sampai meremas sesuatu.
"H-haru..." Ucap Daisuke dengan wajah yang memerah. Haru bersujud lalu meminta maaf pada Daisuke karena telah melakukan hal tak senonoh padanya.
"Maafkan aku Daisuke aku tidak ingat kalau semalam kita tidur bersama" Ucapnya masih dalam posisi bersujud.
Wajah Daisuke masih memerah, ia menepuk bahu Haru dan memintanya untuk bangun tapi Haru masih dalam posisinya. Daisuke menghela nafas lalu memejamkan matanya untuk menormalkan detak jantung serta wajahnya yang sudah memerah.
"Haru bangunlah kita harus segera bersiap atau nanti kita akan terlambat"
Setelah itu Haru bangkit lalu menatap Daisuke dengan tatapan bersalah "emm... Itu Daisuke sekali lagi maafkan aku"
Daisuke bangkit dari kasur lalu berjalan keluar kamar "jangan dipikirkan cepatlah bersiap" Ucapnya datar.
Daisuke berjalan ke arah kamarnya dengan santai, saat sudah masuk ke dalam ia menutup pintu lalu berjongkok sambil menutup wajahnya 'h-haru d-dia meremas bokongku, arghhhh apa yang dia pikirkan. Tapi kalau berlanjut....'
'Blushh'
Wajah Daisuke memerah setelah pikiran tak tau malu itu sampai pada otaknya. Ia memegang dada kirinya lalu mulai bernafas normal, setelah itu ia berjalan ke arah kamar mandi.
Haru masih terdiam di ranjangnya, ia melihat tangannya yang baru saja mere- ah maksudnya memegang sesuatu yang seharusnya tidak ia pegang. Wajahnya merona saat otaknya memikirkan sesuatu yang tidak - tidak. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya merasa malu pada diri sendiri.
'Tapi setelah menikah kami akan melakukan itu kan?? Apakah bisa?'
Haru menggelengkan kepalanya, sepertinya ia harus berendam air dingin agar otaknya kembali lurus. Ia memasuki kamar mandi lalu mengisi bak mandi dengan air dingin. Saat memasuki bak mandi ia merasakan dingin yang menusuk tubuhnya. "Tidak tidak ini belum seberapa"
1 menit
5 menit
8 menit
Karena tidak kuat ia langsung menyalakan air panas dan berakhir berendam dengan air hangat.
Suasana di meja makan sangat ramai karena semua orang sudah berkumpul hanya tinggal menunggu tuan dan nyonya besarnya. Ken dan Ren mondar - mandir untuk menyiapkan sarapan dibantu oleh Yasuo dan Arata. Saat mereka tengah asyik menyiapkan sarapan sambil mengobrol, Ken dikejutkan dengan kehadiran Daisuke yang sudah duduk tenang di mejanya.
"ACK! ah Daisuke-sama kau mengejutkan ku" Ucap Ken sambil memegang dadanya
"Maaf" Ucap Daisuke
"Tumben sekali kalian sudah berkumpul" Terdengar suara Haru dari arah tangga
"Kami memang biasa berkumpul jam segini Haru-sama" Jawab Shou mewakilkan yang lainnya.
Haru hanya mengdikkan bahunya tanda tak perduli. Setelah semua orang hadir mereka mulai berdoa dan sarapan dengan tenang. Setelah selesai Haru dan Daisuke berpamitan untuk pergi bekerja yang diikuti dengan kata - kata penyemangat dari bawahannya.
45 menit kemudian mereka akhirnya sampai di kantor, Haru memarkirkan mobilnya di basecamp kantor. Ia keluar dari mobil lalu memutar arah dan membukakan pintu untuk Daisuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Him is mine [Harudai][END]✅
AcakKatou Haru seorang polisi berkedok detektif dan juga ketua dari salah satu mafia yang ada di Jepang. kehidupan normalnya yang selalu berjalan biasa biasa saja harus hancur ketika ia diberitahu bahwa sudah dijodohkan dengan seseorang. kambe Daisuke...