» 17 «

197 32 0
                                    

"tumben bang lo udah bangun?" Suara Junseok muncul bersamaan dengan pintu kamar yang terbuka. Pemuda itu terlihat baru saja bangun dari tidurnya dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan pagi. Semenjak kepindahannya ke Seoul, Junseok membawa banyak perubahan pada jam bermain Sunwoo.

Sunwoo jadi hampir tidak pernah pulang pagi dan selalu pulang sekolah tepat waktu. Dan lagi, sebetulnya kehadiran Junseok membuat Sunwoo merasa tidak kesepian. Nama Junseok juga langsung menjadi perbincangan di sekolah sejak hari pertama pemuda itu bergabung. Apa lagi penyebabnya kalau bukan karena Junseok adalah adik dari seorang Sunwoo Asmaralaya Kawindra.

"Wih gila sampe udah mandi juga?" tanya Junseok setengah tidak percaya. la berlari kecil kearah Sunwoo sambil tertawa-tawa.

"Emang kenapa? Lo liat gue mandi pagi kayak abis liat Barak Obama dagang bakso," celetuk Sunwoo.

Pemuda berbaju kuning itu duduk di sofa tempat Sunwoo duduk dan memposisikan diri di sebelah kakaknya itu. "Wangi banget lagi. Mau ketemu siapa lo, Bang?"

"Bocah dilarang kepo." Sunwoo lalu menatap ponselnya. la berharap pemberitahuan yang masuk berasal dari balasan orang yang semenit lalu ia kirimi pesan. Tetapi, matanya menyipit begitu melihat pemberitahuan yang muncul.

Sunoo added you as a friend

Sunwoo terdiam. la tidak tahu harus menerima permintaan pertemanan dari adik kelasnya itu atau tidak. Jadi, ia mendiamkan pemberitahuan itu dan akan memikirkannya lagi nanti. Lagipula, tidak darurat, kan? Tidak masalah kalau Sunoo harus menunggu beberapa jam sampai Sunwoo selesai berpikir.

Cowok bergelang hitam yang sejak sepuluh detik lalu sudah berniat ke dapur dan mengambil minum serta membuat roti isi selai cokelat itu akhirnya mewujudkan niatnya dengan bangkit berdiri dan berjalan ke dapur. la meletakkan ponselnya sembarangan di atas sofa sementara Junseok sudah asyik dengan televisi di hadapannya. Pemuda yang berusia tiga tahun lebih muda dari Sunwoo itu lalu melirik dan memastikan kakaknya sudah menghilang ke arah dapur.

"BANGGG?"

"Apa?"

"Bikin apa?"

"Bikin roti selai."

"Bikinin gue sekalian!" pinta Junseok.

"Bikin sendiri lah! Lo kan punya tangan," sahut Sunwoo singkat.

"Dih." Bola mata Junseok berputar sebelum pandangannya jatuh pada ponsel Sunwoo yang tergeletak di sampingnya. Dengan gerakan secepat kilat, Junseok meraih benda itu dan menekan tombol power sampai layar ponsel kakaknya kembali menyala.

Ada dua notifikasi baru.

Haknyeon : Mau otw jam brp, nu?

Sunoo Madava Pradipta added you as a friend

Tanpa perlu menghafal lagi, Junseok memasukkan passcode ponsel kakaknya yang tanpa sengaja ia tahu. Lalu, anak laki-laki itu mengetikkan sesuatu di kolom obrolan antara Sunwoo dan Haknyeon. Kemudian berpindah dan menerima permintaan dari Sunoo. Hanya selang tiga detik setelah permintaan pertemanannya diterima oleh Sunwoo-yang sebenarnya melalui tangan Junseok- Sunoo langsung mengirim pesan untuk kakak kelasnya itu.

Sunoo : Hai kak

Sunwoo : Hai too (•‿•)

Sunoo : Asli dibales?
Sunoo : Hehehehe jadi seneng deh

"Itu yang abis ambil gula nggak ditutup lagi siapa, sih?" Suara Sunwoo yang muncul dari arah dapur membuat Junseok buru-buru menekan tombol power supaya layar ponsel kakaknya mati dan ia meletakkan benda itu di tempat semula. "Junseok?"

FARESTA •| SunHak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang