Bel SMA creker sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu, Pak Atuy selaku satpam di sekolah tersebut, sudah menutup gerbang dengan rapat. Baru saja beliau ingin menyesap kopi panasnya. Sunwoo tiba-tiba membunyikan klakson mobilnya.
Tiiinnnn....
"Adohhh" Pak Atuy mengaduh karena terkena kopi panasnya yang tumpah saking kagetnya dengan klakson mobil Sunwoo.
"Maap maap Pak Atuy! Bukain dong Pak!" teriak cowok tersebut begitu sampai di depan gerbang.
"Dasar langganan terlambat, ini kamu udah telat 15 menit loh" ucap Pak Atuy selaku satpam di sekolahnya.
"Please Pak bukain! Nanti saya kasih modal buat bapak mudik ke Jepang deh" Sunwoo tak menyerah masih mencoba memohon kepada Pak Atuy.
Pada akhirnya dengan terpaksa gerbang pun di bukakan oleh Pak Atuy "Ya sudah sana masuk"
"Uhuyy makasih Pak Atuy terganteng"
Setelah memarkirkan mobilnya, Sunwoo bahkan masih sempat merapihkan rambut di spion mobil dengan gaya angkuhnya. Tapi saat hendak melangkah Sunwoo langsung mendapat jeweran di telinganya.
"Hmm kamu lagi yah, Sunwoo! Enggak ada kapoknya ya kamu bikin masalah!..." Pak Seongwoo tanpa perasaan langsung menarik telinga Sunwoo dari belakang.
"Adudu Pak! Sakit Pak, adaww... Saya telatkan ada alesan kali Pak tadikan hujan"
"Tidak terima alasan bodohmu, jelas-jelas kamu bawa mobil apanya yang kehujanan"
Pak Seongwoo masih setia menjewer telinga Sunwoo hingga memerah, Sunwoo sudah merasa kesakitan tapi tak ada tanda-tanda Pak Seongwoo akan melepaskan jewerannya. Hingga otak Sunwoo kini terfikir suatu ide jahil, seolah-olah ada lampu bohlam yang menyala di atas kepalanya.
"Pak! Itu Pak Daniel kok ngga pake baju sih" teriak Sunwoo spontan sambil menunjuk ke sembarang arah membuat Seongwoo tanpa sadar mengendurkan jewerannya dan melihat kearah yang tadi Sunwoo tunjuk.
Begitu ada kesempatan Sunwoo secepat mungkin melarikan diri dari sana tak lupa meninggalkan pesan manis untuk Seongwoo "TAPI BOONG! terima kenyataannya Pak, Pak Daniel udah pacaran sama Bu Jihyo hahaha"
"Kurang ajar kamu SUNWOO ASMARALAYA KAWINDRA!"
Mungkin untuk Sunwoo terlambat adalah sebuah keharusan atau sesuatu yang bisa kita katakan rutinitas. Walaupun itu berdampak dia harus masuk ke ruang Konseling atau Kesiswaan tetap saja sikap Sunwoo tidak ada perubahan. Sunwoo masih berlari di lorong koridor menuju kelasnya yang sudah sepi karena ini masih jam pelajaran atau KBM. Sambil terus berlari, Sunwoo melihat kebelakang. Tersenyum miring begitu menyadari Pak Seongwoo tak ada di belakangnya.
"Anjirrrr!"
"Astagfirullah"
Sunwoo dengan spontan berhenti berlari begitu melihat Pemuda manis berperawakan mungil di hadapannya. Pemuda itu kini tengah membungkuk mengambil ponselnya yang jatuh.
"Engga punya mata lo?! lo kalo mau lari-lari ngga jelas di lapangan bukan di koridor! Lagian lo tuh liat kedepan, mau gue puter pala lo hah? Biar sekalian ngadep ke belakang terus?!"
"Kagak sengaja gue yaelah" Sunwoo yang tidak terima di salahkan.
Mata Sunwoo kemudian mengamati pemuda mungil berwajah manis yang masih setia menepuk-nepuk layar ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA •| SunHak
Fiksi Remaja{ Long Story } (END) Di suatu kejadian yang akhirnya mempertemukan Rayshiva Haknyeon Faresta dengan seorang Sunwoo Asmaralaya Kawindra hingga membuat keduanya bisa memahami dan mengerti apa yang di maksud perasaan 'Benci menjadi Cinta'. Tetapi seiri...