Warkojok kembali ramai begitu bel istirahat pertama berbunyi. Sebagian besar dari mereka adalah murid laki-laki kelas dua belas, dan sisanya adalah angkatan di bawahnya.
Sunwoo terlihat sibuk dengan gitar yang dibawa San sejak tadi pagi. Lagu yang ia mainkan tidak jauh-jauh dari lagu salah satu band dalam negeri favoritnya.
"Makan nggak lo?" tawar Mark yang tiba-tiba sudah memposisikan diri duduk di sebelah Sunwoo. Cowok itu tetap memainkan gitarnya sembarang, seraya menggeleng. Sunwoo menyesap kembali rokoknya sebentar sebelum kemudian ia memetik senar gitarnya lagi.
"Hai," sapa Eric tiba-tiba begitu seorang anak laki-laki manis berseragam sama dengan dirinya berjalan ke arah Warkojok. "Lo adek kelas, ya?"
"Gas terooooos!" sindir Mark sambil terkekeh. Sementara Sunwoo yang sedang memetik senar gitar langsung menoleh ke arah Eric.
"Si tolol," gumam Sunwoo dengan kepala menggeleng. "Eh iya, Teh? Beli air mineral." Sunwoo kembali beralih menatap Teh Yoona dan meminta sebotol air mineral.
"Dingin jangan?"
"Jangan yang dingin," jawab Sunwoo. Dan perempuan setengah baya itu langsung memberikan sebotol air untuk pelanggan setianya itu. Lalu, Sunwoo menoleh ke arah dua temannya lagi untuk mencari tahu apa yang selanjutnya akan terjadi.
"Nama lo siapa dah?" tanya Eric pada Pemuda manis yang berambut hitam pekat itu.
"Sunoo."
"Ooh, kelas sepuluh kan?" Yang ditanya mengangguk.
"Sepuluh A, ya?"
"Sepuluh C." Sunoo mengoreksi.
"YA! UDAH NGEGAS TAUNYA SALAH!" ledek Sunwoo heboh disusul tawa keras dari Mark, Hyunjin, dan beberapa anak laki-laki yang lain.
"Berisik, peler!" Eric melirik dua temannya sinis.
"Kalo gitu aku permisi ya, Kak."
"Eh, mau ke mana?"
"Ke kantin sebelah sana, Kak."
"Gak usah!" kata Eric. "Duduk sini aja. Gue tinggal pesen makan bentar, yak."
"Tapi-"
"Duduk aja sih elah. Kita-kita nggak gigit kok kalo sama yang gemes-gemes plus penurut." Eric terkekeh sambil berjalan ke tempat Teh Yoona, berdiri untuk memesan makan. Sementara Sunoo semakin tidak tahu harus berbuat apa karena ia bagaikan masuk ke dalam kandang macan. Ia pun hanya diam. Tidak banyak bersuara dan enggan menatap kakak kelas yang duduk di sekitarnya. Walaupun sebenarnya tidak banyak juga yang memperhatikan pemuda berparas manis itu.
"Jangan mau sama Eric, nanti lo ketularan gilanya!" ledek Hyunjin yang baru saja ikut bergabung. "Eh iya, temen gue ada yang mau kenalan sama lo, tuh!" Perkataan Hyunjin yang kedua langsung membuat suasana kembali menegang untuk Sunoo.
"Hah?" Sunoo menengadahkan kepalanya, sehingga ia bisa melihat raut wajah Hyunjin yang sudah duduk di hadapannya.
"Tuh, tuh! Liat nggak? Yang lagi main gitar!" Sunoo memanjangkan lehernya sampai ia bisa melihat orang yang dimaksud Hyunjin di antara beberapa orang yang ada di kantin ini.
"Kak Sunwoo?"
"Lah? Kenal?" tanya Hyunjin, "iya kan, Ric?" tanya Hyunjin saat tahu bahwa Eric sudah kembali bergabung.
"Apaan?"
"Sunwoo mau kenalan sama dia?" tanya Hyunjin sambil menunjuk Sunoo.
"Iya. Dia mau kenalan katanya," ucap Eric asal.
Hyunjin lalu menepuk bagian belakang kepala Eric dan keduanya tertawa geli. Lain halnya dengan dua orang yang paham betul bahwa apa yang barusan mereka katakan hanya sebatas gurauan, persepsi yang muncul di kepala Sunoo justru berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA •| SunHak
Fiksi Remaja{ Long Story } (END) Di suatu kejadian yang akhirnya mempertemukan Rayshiva Haknyeon Faresta dengan seorang Sunwoo Asmaralaya Kawindra hingga membuat keduanya bisa memahami dan mengerti apa yang di maksud perasaan 'Benci menjadi Cinta'. Tetapi seiri...