Malam keakraban akan dilangsungkan esok hari. Acara ini memang menjadi agenda rutin tahunan di SMA Creker sebelum murid kelas dua belas menjalani segudang pemantapan materi untuk mengahadapi ujian nasional mendatang.
Seperti siswa kelas 12 lainnya yang merasa sangat antusias. Haknyeon bersama teman-temannya yang lain pun tengah sibuk mempersiapkan perlengkapan untuk dibawa besok. Saat ini mereka tengah berkumpul bersama di rumah Jihoon, tepatnya di kamarnya yang kini nampak seperti kapal pecah. Jaemin dan Bongjae fokus dengan laptop yang layarnya menyala. Haknyeon sendiri sibuk dengan 2 cup ramyun kuah yang ia satukan dalam 1 mangkuk di temani sekotak susu strawberry kesukaannya. Dengan Jihoon masih sibuk memilih barang-barang juga skincare yang harus ia bawa besok.
"Lo besok kalo kerepotan bawa tuh barang-barang lo, jangan harep kita bakal bantuin lo!" ancam Jaemin sinis sembari menatap Jihoon yang kini sudah menyiapkan 2 koper, 1 tas gendong dan 1 tas jinjing untuk dia bawa besok.
"Eh iya!" Bongjae tiba-tiba melempar ponselnya ke samping, lalu beringsut mendekati Haknyeon yang masih menyeruput kuah ramyunnya. "Katanya lo mau cerita!" tagih pemuda cantik itu.
"Hah?" tanya Haknyeon dengan sumpit di depan mulutnya bersiap memasukan mie kedalam sana.
"Hadehh, yang lo kemaren lo chat di grup ntu Kenyon!"
"Oh" Haknyeon mengangguk paham. "Gue tuh sebenernya pengen cerita sama kalian kemaren, cuma gimana ya... Gue bingung ngomongnya"
"Hihh, apaan buru!" desak Bongjae.
"Tapi kalian engga usah kek gentong bocor ya?" Haknyeon melirik wajah ketiga temannya satu persatu, seolah memastikan rahasianya akan aman.
"Kalem sih, kek sama sapa aja lo" protes Jaemin.
Haknyeon menaruh mangkuk yang sedari tadi ia pegang di atas meja, kemudian berdeham sebelum mulai bercerita. "Hyunjin, Ngomong kalo dia tuh..."
"Anjeng lama bet lo" Jihoon mulai geram akhirnya melempar bantal kearah Haknyeon yang dengan gesit menangkapnya.
"Hyunjin bilang dia sekarang cuman nganggep gue sahabat" Haknyeon menunduk sebentar sebelum akhirnya kembali mendongak saat menyadari tak mendapatkan respons apapun dari ketiga sahabatnya. "Kok pada diem sih njing?!"
Di tanya seperti itu membuat Jaemin, Jihoon, dan Bongjae saling bertatapan.
"Kita sebenernya ngga nangkep aja Nyeon yang mau lo ceritain tuh apaan" jawab Jaemin.
"Sorry nih Nyeon. Tapikan lo yang bilang kalo lo udah move on dari Hyunjin" ucap Bongjae dengan hati-hati.
Jihoon mengangguk menyetujui. "Kalo lo emang beneran dah move on, kenapa sekarang lo keknya sedih gitu pas Hyunjin ngomong begitu?"
Haknyeon tersenyum miris. "Gue bohong soal itu"
"JADI LO BELOM MOVE ON?!" teriak ketiga temannya berbarengan.
"Napa sih? Salah ya?" Haknyeon kembali melahap ramyunnya yang sudah mulai membengkak.
"Ngga ngga ngga lo ngga salah" sanggah Jaemin cepat-cepat.
"Kita cuman bingung aja" Bongjae mendekat kearah Haknyeon lalu merangkulnya. "Gini aja deh Nyeon, sekarang lo jujur aja yang sebenernya ke kita. Yang jelas kita ngerti kok, dua tahun itu bukan waktu yang singkat buat lo sama Hyunjin dulu"
"Jadi kemaren Hyunjin bilang ke lo, kalo dia cuman nganggep lo sahabat?" tanya Jihoon mencoba memulai.
"Iya. Tapi keknya emang guenya aja sih yang ngarep balikan" Haknyeon kembali menunduk. Menaruh mangkuknya, pemuda manis itu nampak sudah tak berselera dengan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA •| SunHak
Jugendliteratur{ Long Story } (END) Di suatu kejadian yang akhirnya mempertemukan Rayshiva Haknyeon Faresta dengan seorang Sunwoo Asmaralaya Kawindra hingga membuat keduanya bisa memahami dan mengerti apa yang di maksud perasaan 'Benci menjadi Cinta'. Tetapi seiri...