Suasana kantin saat ini nampak ramai seperti biasanya. Sunwoo pun berjalan seorang diri karena ketiga temannya tengah mengikuti kelas tambahan- hukuman karena membolos pelajaran ketiga. Ia mengaduk-aduk jus jeruk menggunakan sedotan, sesekali ia menyeruput jus jeruk miliknya lalu kembali sibuk dengan ponselnya.
"Nu?" Haknyeon tiba-tiba muncul dari arah kiri membuat yang di panggil menoleh. Diliriknya Haknyeon yang sudah tak menunjukan raut kesedihan seperti kemarin. "Oy!"
Sunwoo hanya mengangkat sebelah alisnya dan menunjukan raut bertanya.
"Nanti pulang sekolah temenin gue ngetik proposal"
Sunwoo mengangguk malas. "Ya" melihat tak ada tanggapan dari Haknyeon, Sunwoo pun mendengus kesal. "Nyeon!" panggil Sunwoo sedikit keras saat tahu pemuda manis itu dengan santai melenggang pergi keluar kantin.
"Apaan?"
"Kasih tau kek dimana? Main nyelonong aja"
"Ruang Audio Visual" jawab Haknyeon dengan teriakan.
💤
"Misi! Misi, inces mau lewat" suara cempreng Jihoon langsung terdengar sepanjang koridor kelas dua belas. Ia nampak tergesa-gesa menghampiri ketiga temannya yang telah duduk di bangku depan kelas.
"Nah, itu dia" kata Bongjae.
"Oy, Mbul! sini mbul" teriak Jaemin heboh.
"Hallo epribadeh" Jihoon yang baru datang terlihat terengah-engah mencoba mengatur nafasnya. "Sorry ya guys gue telat, tadi abis ke kelas Guanlin dulu"
"Dih ngapain?" tanya Bongjae kemudian menurunkan ponselnya lalu memasukannya ke saku almamaternya.
"Ngapelin ayang, dong... Uwuw"
"Najis anjir.... Huek" Bongjae langsung memasang wajah jijiknya. "Masa lo yang ngapelin?"
"Lah ngapa? Kan gue juga cowok... Iri bilang bos! Lo kan mana berani kek gue" sahut Jihoon sembari membenarkan rambutnya yang nampak berantakan. "Eh btw kayaknya cuman Haknyeon doang kan ya, yang jarang bahas cowok. Iya ngga sih?"
"Hmm... Iya juga sih" Bongjae mengangguk disusul Jaemin.
"Gue juga kan cowok, kalian cowok. Ngapain juga gue bahas cowok?" tanya Haknyeon cuek tanpa mengalihkan perhatian dari ponsel miliknya.
"Ihh bukan gitu kenyon! Yah tipe muka kek lo mana mungkin dapetnya cewek, ya kan?"
Haknyeon langsung menatap Jaemin lalu kedua teman lainnya bergantian. "Sok tau lo, banyak kali cewek yang mau sama gue. Emang kenapa sih?"
"Idih, jelas-jelas dua mantan lo itu cowok semua... Terus gue cuman heran aja soalnya yang terakhir lo bahas Hyunjin. Itupun waktu kita kelas sebelas" ujar Jaemin.
"Nyeon, lo tuh sebenernya udah move on atau belum sih?" tanya Jihoon tiba-tiba.
Haknyeon sedikit terkaget atas pertanyaan Jihoon padanya. Ia terdiam beberapa saat sebelum akhirnya kembali menanggapi. "Hahaha, gila yah lo? Yah jelas udahlah" Haknyeon sebisa mungkin tidak memperlihatkan keraguan di wajahnya. "Mantan gue cuman 1 btw"
"Lah kak Juyeon engga lo anggep?"
"Gue sampe sekarang masih trauma kalo denger nama itu, kak Juyeon bener-bener engga waras, padahal kalian tau sendiri dia teralu obses sama gue bahkan sempet bahayain kalian juga karena dia teralu cemburu sekalipun dia tau kalian itu temen deket gue. Bahkan dia hampir mau nyulik gue, untung aja ketauan Hyunjin waktu itu yang lagi bareng sama gue dan kalian masih mau gue anggep dia mantan?" jelas Haknyeon datar begitu mengingat kakak kelas yang pernah sebulan menjalin hubungan dengannya, dulu dia menerimanya karena alasan ingin move on dari Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA •| SunHak
Fiksi Remaja{ Long Story } (END) Di suatu kejadian yang akhirnya mempertemukan Rayshiva Haknyeon Faresta dengan seorang Sunwoo Asmaralaya Kawindra hingga membuat keduanya bisa memahami dan mengerti apa yang di maksud perasaan 'Benci menjadi Cinta'. Tetapi seiri...