Warkojok ( warung kopi pojok ) kembali ramai setelah nyaris dua minggu sangat jarang ada anak-anak berseragam SMA yang datang untuk makan atau sekadar nongkrong di warungnya. Namun hari ini, berbeda. Warungnya ramai dan penuh oleh anak SMA meskipun bel pulang sekolah belum berbunyi. Masih ada waktu satu jam lagi sebelum jam pelajaran terakhir selesai.
Tetapi, itu tidak berlaku untuk Sunwoo, Mark, Eric, dan Hyunjin. Keempatnya sudah berkumpul di gazebo yang ada di depan Warkojok. Mark asik dengan es teh manis juga gorengannya. Hyunjin sibuk merokok seraya meminum kopi susunya di sudut ruangan tanpa ada inisiatif bergabung walau beberapa temannya sudah menawarkan.
Hyunjin terlihat berbeda hari ini. Dan tidak ada yang tahu kenapa. Sisanya, memilih bermain ABC Lima Dasar sejak dua puluh menit yang lalu. Berbekal bedak bayi milik Bomin, yang kalah akan dicoret dengan bubuk putih itu tepat di bagian wajah.
Dan dari lima orang Sunwoo, Eric, San, Jongho dan Jinyoung bermain, tidak ada satu pun yang tahu mengapa Bomin membawa bedak bayi ke sekolah.
"A B C D-" San berhenti menyebut huruf begitu tangannya berhenti menunjuk di jari milik Jongho yang mengacung.
"Dinosaurus!" celetuk Eric nomor satu. Ia takut kalah.
"Apaan Lo, ric? Yang udah punah mah kagak boleh disebut. Nggak sah!" ucap San seraya menyenggol bahu Eric.
"Sah lah! Kan nggak ada peraturan begitu!"
"D-D apaan ya?" Jongho masih berpikir dengan tampang cengonya.
"Domba! Domba!" ucap San bersemangat sampai ia menepukkan kedua telapak tangannya dan senyum tampannya merekah. la lolos dari hukuman. Lalu lidahnya terjulur keluar. Meledek mereka yang masih berusaha menemukan nama hewan yang diawali huruf D.
"Dog!" Suara itu datang dari Jongho yang sudah selesai dengan acara berfikirnya, disusul kekehan penuh kemenangan. "Mampus lo semua! HAHA!"
"Dugong!" Sunwoo berteriak heboh! "HAHA! MATI LO KENA LAGI!" ledeknya pada Jinyoung.
"Yee jancuk, sabar dong! Gue mikir dulu!" Jinyoung memundurkan tubuhnya saat tangan keempat temannya bersiap mencoret wajahnya dengan bedak.
"Halah, lama lo kayak mikirin utang negara! Sini cepetan!"
"D kan, sabar kali njir sebentar! D-D apa dong anjir?!" katanya seraya tertawa panik. Belum mau menyerah. "Daehwi, Daehwi!"
"Nama hewan woy! Bukan nama mantan!" San tertawa lepas. "Goblok dah! Sini cepet elah."
"Buruan! Cupu amat lo!" Sunwoo menambahi.
"Mantan juga hewan!" Jinyoung memberi pembelaan. "Masih satu spesies sama anjing."
"Waaaah parah si Jinyoung! Hahahaha!"
"MAKAN TUH BEDAK HAHAHAHA."
"Bangsat! Hahahahaha!" Jinyoung tidak kuasa untuk tidak mengumpat karena tangan teman-temannya secara serentak menorehkan bedak ke wajahnya dengan tidak berperasaan.
"Hahahahaha!"
"MAMPUS!"
"RASAIN LO KENA LAGI!" Kelima cowok berseragam sama itu tidak bisa menahan tawa begitu selesai memberikan hukuman untuk Jinyoung yang dalam putaran kali ini kalah.
"Ayo Weh, lagi lagi!" Jongho bersemangat.
"ABC LIMA DAAA... SAR!" ucap mereka berlima bersamaan. "ABCDEFGHI-" San
berhenti menghitung. "I! I apaan woy I?!""Ikan!" Sunwoo menyahut nomor satu.
"I-guana. Iguana!" Giliran Jinyoung menimpali.
"Alaaah," ujar San makin panik karena ia belum menemukan jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARESTA •| SunHak
Novela Juvenil{ Long Story } (END) Di suatu kejadian yang akhirnya mempertemukan Rayshiva Haknyeon Faresta dengan seorang Sunwoo Asmaralaya Kawindra hingga membuat keduanya bisa memahami dan mengerti apa yang di maksud perasaan 'Benci menjadi Cinta'. Tetapi seiri...