"mommy berasa mengurus bayi kecil" ucap mommy ila dengan senyum manis nya itu
Ceklek
"mom" sapa seseorang yang baru saja masuk ke kamar rain yabg tak lain zaren
"ada apa boy" balas mommy ila tapi tetap memandang ke arah bayi besar nya itu
"baby tidur? " tanya zaren yang di balas anggukan oleh mommy ila
"kok baby nya abang gemesin banget sih" ucap zaren yang sudah naik ke atas kasur dan langsung mencium gemas pipi gembul milik rain yang bergerak karna ia terlalu aktif menyedot pacifer di mulut nya itu
"mom kayak nya baby harus dikurung dan gak boleh di suruh keluar deh" ucap zaren setelah beberapa menit memandang wajah menggemaskan milik adek nya itu
"lah kenapa kan nanti keluarga kita pada mau datang masak baby rain gak boleh di bawa keluar kan mereka kesini mau liat baby bukan cuma duduk doang" cerocos mommy ila sambil menatap zaren
"mom dengar dulu jangan ngoceh mulu, gini kalau baby kita bawa keluar terus tu mereka pada ngeliat terus mereka tertarik sama baby nanti baby pasti di bawa mereka ke london emang mommy mau? " jelas zaren dengan pertanyaan diakhir kalimat nya
"iya sih tapi kan baby rain udah jadi bungsu kita karna daddy udah ngurus semua nya jadi ngapain khawatir" ucap mommy ila dengan tenang sambil memandang kuku mungil anak bungsunya itu
"oh iya ya, yaudah deh tapi baby gak usah terlalu dekat sama para hama itu zaren gak suka liat nya" ucap zaren dengan tangan mengepal
Gimana gak dia tau gimana sifat para sepupu nya itu jadi kalau rain terlalu dekat dengan mereka yang ada mereka memonopoli baby nya dan itu tak akan pernah terjadi pikir zaren
Malam pun tiba
"eunghh huaaaa hiks kenapa mulut rain kosong hiks huaaa kenapa aku jadi cengeng hiks hehh" tangis rain pecah tak lama pun ia sadar
"lah kok gue hiks pake aku - kamu ya hiks kenapa masih sesegukan sih aaa kenapa jadi kayak anak bayi gini sihhh aaa gak mau, qezzzz" rengek rain sambik memanggil sistem kesayangan nya itu
"oh ternyata anda sudah mengingat saya rain, saya pikir anda sudah melupakan saya" ucap sistem dengan nada sok merajuk nya
"ish bukan gitu tapi rain merasa rain kok bukan rain yang dulu dan apa ini kok gak pake lo - gue lagi sih aaa kok jadi gak kebiasa pake lo - gue sih" ucap rain dengan rengekan
"saya tidak tau tapi rain itu bagus tapi saya merasa kelicikan anda kenapa gak berkuarng - kurang ya persen nya padahal saya kira anda gak licik lagi setelah minum susu menggunakan dot bayi itu" ucap sistem panjang lebar
"bagus dong kalau kelicikan rain gak berkurang tapi apa hubungan nya sama botol dot nya kan gak ada hubungan nya" ucap rain agak gak terima dot kesayangan di fitnah
"ya ya ya terserah anda saja lah, tapi anda jangan lupakan kalau minggu depan anda mulai misinya, tadinya mau di kasih sekarang tapi saya ngerasa kalau keluarga anda lain nya bakal tertarik tanpa anda mengerjakan misi jadi atasan saya kasih misinya minggu depan saja karna anda minggu depan juga masuk sekolah bertepatan dengan alur novel nya" ucap sistem panjang lebar
"oh gitu okelah jangan lupa bilang ke atasan qez bilang makasih gitu karna gak kasih rain misi sekarang" ucap rain dengan bahagia"ya sudah kalau gitu saya mau pamit dulu ada urusan dan juga abang dan daddy anda mau kekamar anda jadi anda bisa melanjutkan nangis yang tertunda tadi dan meminta susu kesukaan anda itu, kalau gitu saya pamit bayy rain" ucap sistem panjang lebar denga sedikit ejekan tapi dihiraukan rain karna mendengar kalimat susu
"uwah qez benar kalau gitu rain nangis lagi deh pasti nanti dikasih susu hihihi" ucap rain cekikikan ya sistem memang benar sifat licik rain memang sudah melekat di otak nya makanya gak bisa hilang
"huaaa daddy mau susu hiks daddy abang mau susu" tangis rain keras agar kedengaran
Ceklek
Brak
"baby kenapa? " tanya zaren yang barusan menbanting pintu yang sudah terbuka itu
"mau susu abang mau susu hiks mau susuuuu" tangis rain sambil bergumam 'mau susu'
Daddy az yang melihat bungunya minta susu pun langsung membawa rain kebawah dengan menggendong rain ala bayi koala
Saat sampai dibawah pun daddy az langsung membawa rain ke dapur
"sayang baby bear minta susu" ucap daddy az saat sampai dapur
"susu? , bentar mom bikin dulu ya baby rain" ucap mommy ila setelah paham kalau anak bungsunya udah mulai maniak susu dalam dot
"hiks mommy hiks rain mau susu hiks mau susu" ucap rain dengan nangis yang tersedu - sedu
"iya sayang bentar ya" ucap mommy ila sambil memgecek suhu susu yang ada di botol dot itu
"nih pelan - pelan minum nya" ucap mommy ila sambil memasuk kan nipel dot itu kedalam bibir mungil rain
"eunghh hmmp hm" gumam rain tak jelas
"mom dad kapan mereka datang?" tanya zaren sambil menggenggam tangan mungil rain
"sebentar lagi mereka datang" ucap daddy az tanpa melihat anak sulungnya itu
"hm" gumam zaren
"dad mending bawa baby ke kamar kayak nya ngantuk lagi tuh" ucap zaren saat melihat rain yang sudah tertidur tapi mulut nya masih aktif mengenyot nipel dot itu
"yaudah dad lebih baik baby rain bawa ke kamar sekalian mommy mau bersihin badan baby" ucap mommy yang langsung berjalan ke arah lift dan di ikuti daddy az yang menggendong rain
•
•
•
•
•~bersambungggggggg
Maaf kalau ada typo
Sehat selalu untuk kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queenze ~ Kebrainanzi [END]
FantasyBonjour balik lagi ni ke cerita ke - 2 [ Tak jauh berbeda dari cerita sebelumnya yang ini juga ada kesamaan dikit ] Seorang gadis yang tak lain protagonis wanita diangkat sama keluarga sahabat protagonis pria dan dijadikan ratu satu - satunya dikelu...