"ahaa tau tau bantu semuanya aja lah" ucap rain sambil berjalan kearah maid yang sedang mengaduk sop ayam kesukaan zaren apalagi kalau daun sop sama daun bawangnya dibanyakin , kalau aku mah gak suka rasanya kayak makan rumput, skip
"bibi maid" panggil rain sambil mencolek lengan maid yang sedang mengaduk sop itu
"eh ayamnya mendidih" latah maid itu karna terkejut , setelah itu pun ia mengelus dadanya yang berdebar kencang
"anu maaf bi hehehe" cengengesan rain sambil menundukkan kepalanya karna merasa bersalah atau mungkin hanya sebuah drama saja
"e-eh nona muda gak papa atuh non, saya hanya kaget saja" ucap maid itu sambil mengusap rambut lembut rain dengan
hati - hati karma takut nanti rambutnya malah ketarik karna saking lembutnya"oh iya nona muda kenapa kesini?" tanya maid itu
"itu bi rain mau bantu masak boleh kan, boleh ya ya ya" ucap rain debgan memohon dan memasang puppy eyes nya itu karna dia tau pasti dia dilarang
"yaudah tapi nona muda bolehnya ngaduk sopnya aja biar saya yang potong
bahan - bahan lainnya" ucap maid itu karna kalau rain yang potong sama saja dia mencari masalah dengan 2 keluarga ternama sekaligus, mungkin kalau dia tu pun bukan hanya 2 tapi banyak lah"yahhh kok cuma ngaduk aja sih gak seru , tapi gak papa deh" ucap rain sambil berjalan ke arah panci yang berisi sop yang belum matang sempurna itu
Setelah hampir setengah jam rain membantu membuat sarapan dan tadi pun dia juga yang ambil alih pas buat nasi goreng dan telur goreng nya karna dia memaksa, setelah selesai pun rain langsung ke kamar untuk membangunkan reinald karna jam sudah menunjukkan jam 06.20 memang mereka sekolahnya jam 08.00 tapi tetap aja harus bangun pagi biar terbiasa
TING
Bunyi lift yang menggema di lorong itu karna saking sepinya, rain langsung keluar dan berjalan ke arah kamar untuk membangunkam bayi kondanya
Ceklek
"kannn pasti belum bangun" ucap rain sambil memandang reinald masih nyenyak dengan acara tidurnya
"enad bangun yuk udah pagi loh ini" ucap rain sambil memgusap rambut reinald bukannya bangun reinaldnya malah tambah nyenyak
"nad bangun kalau gak bangun juga aku mau pulang aja aku gak mau berangkat sekolah sama orang yang susah bangun" ucap rain sambil berdiri dan ternyata...
"AAAAA BABY gak jangan pulang enad dah bangun ini" ucap reinald yang langsung duduk karna mendengar ucapan rain, mana mau dia ditinggal sama baby rainnya itu
"sekarang mandi aku mau kebawah" ucap rain dan ingin pergi tapi tangannya malah ditarik sama reinald dan rain langsung jatuh ke pangkuan reinald yang sedang memeluk erat pinggang rain dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher rain beraroma bayi yang sangat menenangkan itu
"gak usah baby raim sini aja tunggu enad gak boleh kemana - mana" ucap reinald dengan suara yang terpendam di ceruk leher rain
"yaudah lepas dulu, mandi sana kamu bau tau gak" ucap rain sambil melepaskan lilitan tangan reinald yang berada di pinggang buntalnya itu
"iya iya tapi jangan kemana - mana ya awas aja nanti enad ngambek sama baby rain" ucap reinald dengan suara yang mirip seperti anak kecil tapi ada
bass - bass nya"iya gak udah cepat mandi" ucap rain sambil berkacak pinggang dan langsung dituruti reinald
Rain yang sudah melihat reinald memasuki kamar mandi pun hanya bisa sabar dan menghela napas panjang, karena bosan menunggu reinald rain pun membereskan kasur yang lumayan berantakan, sekalian menyiapkan seragam sekolah reinald, rain sama reinald tuh beda sekolah ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queenze ~ Kebrainanzi [END]
FantasyBonjour balik lagi ni ke cerita ke - 2 [ Tak jauh berbeda dari cerita sebelumnya yang ini juga ada kesamaan dikit ] Seorang gadis yang tak lain protagonis wanita diangkat sama keluarga sahabat protagonis pria dan dijadikan ratu satu - satunya dikelu...