"hmm yaudah kalau gitu ayo kita paman jack nya" ucap enista sambil membawa rain ke gendongannya
"ish kenapa digendong rain bisa jalan sendiri tau" ucap rain dengan terus bergerak minta diturunin
Enista yang kesusahan pun agak kesal tapi dia gak boleh marah dengan makhluk segemoy rain
"diam" ucap enista singkat dengan raut wajah yang berubah drastis yang tadi lembut berubah menjadi datar dan tatapan nya itu loh ngeri
Rain yang melihat enista yang menatap nya seakan ingin menghancurkan badan mungil nya pun langsung diam dan menenggelamkan wajah menggemaskan nya di ceruk leher enista
Setelah beberapa menit berjalan pun enista dikagetkan dengan teriakan seseorang
"NONA MUDA" teriak seseorang yang lain tak lain adalah jack
"huh huh no huh nona muda dari mana saja hufttt" ucap jack debgan nafas yang tak beraturan
Rain yang mendengar suara yang dia kenal pun langsung mengangkat kepala nya dan disitu dia melihat jack yang sedamg menetral kan nafas nya
"paman jack, paman maaf tadi rain habis dari pohon besar disana nyamperin kakak ita" ucap rain sambil menatap enista dan langshng menatap jack dengan tatapan bersalah, tadi yang awalnya bodo amatan malah jadi merasa bersalah saat melihat wajah kelelahan jack
"tidak apa - apa nona, dan terimakasih telah menjaga nona muda" ucap jack sambil melihat enista tapi dengan wajah yang tak ada raut ekspresi sama sekali
"hm tak apa" ucap enista dengan raut wajah tenang nya
"nona muda saya izin ketoilet dulu" ucap jack dan langsung pergi setelah melihat anggukan dari rain
"kak paman jack ketoilet mau ngapain?" pertanyaan yang tak bermutu keluar dari mulut mungil rain membuat enista terkekeh geli
"kakak gak tau , coba tanya paman jack nya aja nanti" jawab enista dengan tersenyum gemas
Enista pun membawa rain ke kursi yang tak jauh dari sana dan mendudukkan rain di pangkuan nya
"kamu umur berapa sih kok kayak bayi gini" ucap enista sambil memgusap lembut tangan mungil namum gembul milik rain
"rain umur 12 tahun" jawab rain sambil memainkan ujung baju seragam milik enista
"berarti kamu masih SMP dong? " tanya enista yang dibalas gelengan brutal oleh rain
"gak tau rain itu udah SMA " ucap rain
"masak udah SMA? , terus kamu SMA dimana? " tanya enista
"rain itu memang udah SMA rain SMA di 'ARLIO SCHOOL' , dulu rain pas lulus smp rain gak lanjutin lagi karna rain gak punya uang karna dulu rain tinggal di panti jadinya rain gak sekolah tapi rain kerja , terus tiba - tiba keluarga 'ZARENDERLIO' datang angkat rain jadi anak mereka, jadinya rain bisa sekolah, awalnya rain gak dibolehin sekolah umum tapi homeshcooling tapi karna rain mau punya banyak teman kayak abang jadi rain minta terus sama daddy jadinya diizinin deh" helas rain panjang lebar dengan raut wajah yabg berubah - ubah dan jatuh nya malah 2 kali lebih imut dan menggemaskan
Enista yang gemas pun langsung mencium pipi gembul itu tapi rain malah biasa saja, tapi saat mendengar kalau rain juga anak adopsi kayak dia, jadi dia agak gimana gitu, tapi kayaknya nasib rain lebih bagus dibanding nya. Dan siapa juga yang bisa menolak pesona seorang rain, dia aja kepengen kalau rain memjadi adek nya
"kakak sekolah dimana?" tanya rain sambil menatap wajah tegas dan manis enista
"kakak juga satu sekolah sama kamu" balas enista sambil mengusap pipi gembul yang dari tadi menggodanya
"whh berarti nanti kira satu sekolah dong yeyyy" ucap rain dengan mata berbinar dan dengan melompat kecil di pangkuan enista membuat enista reflek memegang pinggang mungil itu
"jangan loncat - loncat dasar bayi , nanti jatuh" ucap enista sambil menatap wajah menggemaskan milik rain yang mungkin gak ngebosenin walaupun liatnya setiap hari
"kakak , kakak enista sekolah nya ikut siapa?, kalau rain ikut abang nio, katanya biar abang nio bisa jaga rain nanfi disekolah" ucap rain dengan mulut yang tak henti - hentinya menanyakan pertanyaan yang bersarang di otak kecil nya itu, karna dia kepo dengan kehipuna protagonis wanita saat dia masuk kedunia novel itu
Sedangkan enista yang mendengar pertanyaan rain pun agak sedih tapi dia menutupi kesedihan nya dengan raut wajah tenang nya, tapi bukan rain namanya kalau gak tau itu , rain yang melihat raut wajah enista yang sedih walupun hanya beberapa detik pun bingung, kan seharusnya protagonis wanita selalu bahagia dan senang pas di adopsi keluarga MAHESWARA kok ini malah sedih gitu, wah wah ada yang gak beres ni, perlu di pertanyakan, pikir rain dan debgan kekepoan nta pun dia mengeluarkan pertanyaan lagi
"kakak kenapa sedih? " tanya rain
"kakak gak papa kok, oh ya kakak sekolah ikut abang angkat kakak" jawab enista memcoba mengalihkan pembicaraan rain, tapi bukan rain kalau berhasil di alihkan pembicaraan nya
"kakak kalau mau cerita gak papa kok, nanti kalau ada apa - apa kan bisa rain bantu" ucap rain dengan wajah yang meyakinkan dan mengubah posisi duduknya menjadi menghadap enista dan dengan sigap enista memegang pinggang rain dengan erat agar rain gak jatuh
"huftt, keluarga 'MAHESWARA' , kakak itu juga sama kayak kamu di adopsi dengan keluarga terpandang tapi kita beda, kalau kamu di limpah kasih sayang kalau kakak gak pernah sama sekali di kasih kasih sayang jangan kan kasih sayang mereka melihat kakak aja rasanya enggan kakak di sana bagai kan patung, mungkin kalau mood mereka sedang bagus mereka lembut tapi setelah itu mereka acuh tak acuh sama kakak seperti biasa, kadang kakak bingung sebenarnya kakak buat apa di angkat kalau cuma untuk patung di istana besar mereka, kakak capek, kakak mau keluar dari keluarga itu , tapi kakak gak mungkin bisa keluar dari situ kakak memang di cuekin bahkan mereka menatap kakak aja gak ada ekspresi sama sekali tapi kakak bersyukur mereka selalu bisa beliin semua kebutuhan kakak dan nyekolahin kakak, dan kakak berfikir kalau kakak sekarang gak peduli mereka mau lakuin apa ke kakak" jelas enista panjang lebar dengan ekspresi wajah yang tenang dan mungkin ada sedikit kesedihan di sana dengan tatapan mata tajam dan sayu itu yang melihat lurus kedepan.
•
•
•
•
•~bersambungg
Maafkan ke typoan yang menyebar itu
Sehat selalu untuk kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queenze ~ Kebrainanzi [END]
FantasiBonjour balik lagi ni ke cerita ke - 2 [ Tak jauh berbeda dari cerita sebelumnya yang ini juga ada kesamaan dikit ] Seorang gadis yang tak lain protagonis wanita diangkat sama keluarga sahabat protagonis pria dan dijadikan ratu satu - satunya dikelu...