Rain yang mendengar penjelasan enista pun semakin yakin kalau masuknya dia ke novel itu membuat plot cerita nya semakin gak karuan dan mungkin semua yang ada di buku novel gak akan terjadi di dalam nya saat ini karna masuknya rain aja udah mengubah 80% walaupun belum bertemu dengan semua tokoh nya apalagi kalau udah ketemua semua , mungkin yang tadinya happy ending , karna kedatangan nya malah sad ending kan kita gak tau.
"kakak jangan sedih ya kan ada rain , kakak boleh kok anggap rain jadi adek kakak bener deh" ucap rain dengan tampang wajah yang ia buat seserius mungkin
Enista yang melihat ekspresi rain pun dibuat heran dan terkekeh lucu karna tingkah rain , yang mungkin sekarang ekspresi rain ataupun yang ada di rain itu candu nya , bahkan rain cuma kedip aja bisa buat dia gemas.
"yaudah kalau gitu mulai sekarang bayi ini adek kakak" ucap enista dengan mencubit
Gemas pipi gembul rain"ish kok bayi , rain itu dah besar tau" sungut rain
"gak nyadar masih kayak bayi , liat ni badan aja gembul kayak bayi" ucap enista yang membuat rain melihat badan nya yang memang sekarang kayak beruang beda sama yang dulu , karna sekarang makannya 4 kali lipat lebih banyak dari yang saat dia masih di panti , belum lagi minum susu dahlah tu.
" ini bukan gembul ini berisi tau" ucap rain dengan mata berkaca - kaca yang siap menumpah kan semua curahan hati yang lagi galau, tidak maksudnya air mata
Enista yang melihat mata rain yang berkaca - kaca pun gelagapan dan langsung mendekap rain dengan tubuh kekar nya itu, walaupun dia cewek tulen tapi dia tetap rajin nge gym agar badan nya tetap slayy maksudnya biar badan nya tetap bagus
"eh eh jangan nangis dong , masak bayi kakak yang gemoy ini nangis" ucap enista diselingi candaan tapi bukan nya membuat rain tenang tapi malah semakin menangis dibuat nya
"bayi nya kak ita kenapa tambah nangis hm? " ucap enista dengan lembut sambil mengusap punggu kecil milik rain yang bergetar karna menangis itu
Rain yang memang ngantuk pun langsung tidur karna baiasanya kalau habis nangis terus dielus kan jadi ngantuk makanya dia langsung tidur dengan jempol yang ia masukkan kedalam mulutnya itu
Enista yang merasakan kalau punggung rain tidak bergetar pun langsung mengangkat sedikit kepala rain dan dia melihat kalau bayi nya itu udah tidur dengan jempol yang masih berada di mulut mungilnya itu
"kenapa pas tidur pun ni bayi malah tambah imut sih , jadi gemes" gumam enista sambil mencium gemas pipi bulat rain dengan bertubi - tubi tapi yang punya pipi gak terganggu sama sekali
Gak lama enista mencium pipi rain tiba - tiba jack datang bersama daddy az dan beberapa bodyguard , karena tadi daddy az dengar dari informasi bawahan nya kalau kesayangan nya itu menghilang dari pantauan jack , jadi daddy az langsung ketaman buat bawa bungsu kesayangan nya itu pulang , karna memang dari awal dia gak rela kalau wajah menggemaskan milik bungsunya itu di pertontonkan banyak hama menjijikkan.
"kenapa putri ku" ucap tegas seseorang yang baru saja datang
Enista yang sedang memandangi wajah rain pun tersentak kaget dan langsung memandang datar orang yang baru saja datang dan merusak suasana nya itu
"dia tertidur" ucap enista dengan mengelus pipi chuby yang lembut kayak mochi itu
Daddy az yang melihat enista mengelus pipi kesayangannya pun menggeram tak terima dan langsung saja dia mengangkat rain dari pangkuan enista jadi kegendongan ala koala nya
Enista yang kaget karna bayi nya itu diambil sama orang yang dia gak kenal pun kesal dan langsung menatap orang di depan nya dengan ekspresi tak terimanya tapi raut wajah nya gak berubah sama sekali tetap datar
"kenapa kau mengambil bayi ku" ucap enista sambil menatap datar pria di depan nya itu
"saya daddy nya jadi saya berhak atas anak saya, seharusnya saya yang bertanya seperti itu. Siapa anda yang dengan lancang nya mencium dan mengelus pipi anak saya!" ucap daddy az sambil membalas tatapan anak perempuan di depannya itu dengan tatapan tak kalah datar dan aura yang lebih dominan membuat siapa saja takut dan tunduk tapi gak untuk enista yang malah semakin memandang tak suka ke pria yang mengaku orang tua dari bayi nya itu
"cih aku bahkan tak peduli kau siapa bayi ku , tapi kau telah merusak suasana ku pak tua , kalau saja tak ada bayi ku disini akan ku habis kan kau sekarang juga" ucap enista sambil mengepalkan tangan nya tapi setelah itu tatapan nya melembut saat melihat rain yang masih nyaman dan tak mempedulikan keadaan sekitar nya
Setelah mengatakan itu pun enista langsung pergi dari sana tapi dia menyempatkan buat mengelus pipi chuby itu terlebih dahulu dan dia pun langsung pergi dari sana, karna dia malas berdebat sama orang tua pasti gak akan ada habis nya
Daddy az yang melihat kalau anak perempuan itu mengelus pipi bungsunya pun rasanya ingin ia memenggal kepala anak itu disitu juga tapi dia harus tau kalau kesayangannya ada disini , jadi sebisa mungkin ia bersabar
"kita pulang" ucap daddy az dengan berjalan terlebih dahulu ke mobilnya dengan rain masih pulas di gendongan nya itu
•
•
•
•
•~bersambunggg
Maaf kalau banyak typo nya
Sehat selalu untuk kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queenze ~ Kebrainanzi [END]
FantezieBonjour balik lagi ni ke cerita ke - 2 [ Tak jauh berbeda dari cerita sebelumnya yang ini juga ada kesamaan dikit ] Seorang gadis yang tak lain protagonis wanita diangkat sama keluarga sahabat protagonis pria dan dijadikan ratu satu - satunya dikelu...