"réclamer"

14.2K 863 54
                                    

"hm" ucap zulfan

"jagain adek gue jangan sampe mata buaya bajingan ngelirik adek gue" ucap zaren sambil memberikan rain ke zulfan

Awal nya ia ingin meletakkan rain di kursi tapi karna kode dari zulfan biar rain di tarok di pangkuan nya aja jadi rela gak rela mau tak mau dia harus kasih dari pada badan gembul adek kesayangan nya pada sakit - sakit semua

"pasti" ucap singkat zulfan sambil membenarkan posisi rain agar tetap nyaman

Kalau ada yang nanya kok duduk nya dengan zulfan , terus nanti yang duduk sama zulfan gimana? Zulfan itu duduk nya sendiri karna dari awal dia gak mau punya teman sebangku dan pastinya murid yang sekelas sama zulfan pun pada takut kalau di suruh duduk sebangku sama zulfan.
Pernah ada anak baru yang dengan pd nya dia duduk di samping zulfan padahal yang lain udah peringatin tapi namanya orang gak percaya plus mau caper mah gas kan aja , jadinya tu mubar bukan nya di sapa baik malah masuk ruang IGD dan di nyatakan koma , makanya dari situ gak ada yang berani duduk di sebelah zulfan.

Selang beberapa menit zaren keluar zulfan pun memejamkan matanya karna merasakan sesuatu yang hangat menjalar di hati nya dan di suka rasa hangat itu karna baru pertama kali dia ngerasain itu bahkan sama orang tuanya aja dia gak senyaman itu

'uhh ada apa ini kenapa rasanya nyaman sekali'  batin zulfan sambil meresapi rasa hangat itu dia merasakan kalau hati beku nya itu mulai mencair dengan pelukan erat dari rain kalau pelukan itu semakin erat maka semakin mencair juga hati beku nya itu

'seperti nya kamu udah berhasil menghancurkan hati beku ku dan siapa pun yang berhasil menghancurkan hati beku ku maka dia gak akan pernah lepas dari pelukan ku'  batin zulfan sambil memandang rain yang berada di Pangkuannya itu tanpa ekspresi tapi berbeda di hatinya dari tadi udah agak ketar ketir rasanya jantungnya berdetak 3 kali lebih cepat di banding biasanya bukan 2 kali lagi tapi 3 kali

Murid - murid yang sudah masuk semua pun agak bingung siapa yang ada di pangkuan seorang zulfan berhati beku itu, apakah gadis itu akan selamat atau bakal masuk rumah sakit, itulah yang dipikirin para murid di kelas itu

Tak lama mereka memikirkan keselamatan rain , rain pun terbangun karna dia mecium parfum yang berbeda dari parfum abang nya itu dan pastinya itu bukan abang nya tapii...

"kyaa kamu si- loh rain kok udah di kelas aja , terus kamu siapa kok rain ada di pangkuan kamu sih" ucap rain yang agak bingung belum lagi nyawa nya belum terkumpul

Zulfan dan para murid dikelas melihat ekspresi yang di keluarkan rain pun gemas rasanya mereka ingin mencubit gemas pipi bakpau selembut mochi itu

"diam baby dan jangan mengeluarkan ekspresi seperti itu" titah zulfan dengan wajah datar nya itu serta aura yang menguar di ruangan kelas yang mana membuat para murid agak merinding dan menundukkan kepala nya keculai rain yang masih agak bingung karna banyak rebahan kapasitas otaknya jadi agak berkurang

"kakak siapa?  Terus bang nio mana?  Kok kakak itu pada nunduk sih , rain gak akan gigit kok kenapa nunduk" ucap rain sambil melihat zulfan dengan tatapan polos nya itu yang membuat zulfan menggeram karna melihat wajah menggemaskan milik rain ingin rasanya dia mengurung gadis di depan nya itu di kamar dan hanya dia saja yang boleh masuk dan melihat wajah menggemaskan milik gadis itu

"kakak kok diam aja sih" gerutu rain sambil mengerucutkan bibir mungil bin seksi nya itu

"kamu sekarang ada di kelas abang kamu titip kamu ke saya , dan mulai saat ini kamu hanya milik saya seorang , milik 'BENERKID ZULFAN ABERLIO' dan selamanya hanya milik seorang zulfan, kau dengar baby" ucap zulfan dengan beberapa kata yang ia ucapkan penuh penekanan dan sedikit di keras kan agar semua orang yang di ruangan itu mendengarnya kalau seorang kebrainanzi hanya milik zulfan seorang

Sedangkan yang di klaim pun hanya diam sambil mengerjapkan mata nya
berkali - kali dia masih bingung malah di buat tambah bingung lagi

Setelah beberapa detik berinteraksi dengan otak super lola nya itu dia paham dan langsung menatap pria di depannya itu dengan tatapan tak terima tapi malah di balas dengan tatapan lembut dan cinta

"gak ya rain bukan milik kakak rain milik rain sendiri kakak asal klaim orang sembarangan aja gak boleh tau nanti mommy nya rain marah tau emang kakak mau kena marah mommy terus nanti kakak juga kena hukum sama daddy emang kakak mau" oceh rain sambil memasang wajah sok garang nga itu tapi jatuhnya malah menggemaskan dan itu membuat zulfan menggigit bibir bagian dalam nya itu dan menahan lengkungan yang akan keluar di bibir tebal nya itu

"gak ada penolakan baby dan saya juga gak peduli kalau harus di omelin dan di hukum sama calon mertua saya , lagian keluarga kita juga sahabat dekat ngapain takut" ucap zulfan yang terlalu santai dengan satu tangan yang sedari tadi masih bertengger manis di pinggang milik rain

"terserah kakak deh rain gak peduli , eh tapi nama kakak siapa?" tanya rain karna dia belum tau nama pria di depan nya itu yaa walupun tadi sempat nyebut nama panjang nya tapikan rain masih lola jadi gak di dengar kali

"BANERKID ZULFAN ABERLIO itu nama saya jangan di lupakan lagi baby" ucao zulfan dengan mata yang tak pernah lepas dari sosok mungil yang ada di depannya itu

"kakak eki jangan pake bahasa formal dong rain berasa ngomong sama kolega bisnis daddy tau" ucap rain sambil menatap jakun zulfan yang dari tadi bergerak - gerak membuat rain kepo





























































~bersambunggggggg

Maaf ni ya kalau ada typo atau ceritanya kurang nyambung dan mungkin gak sesuai ekspetasi

Pokoknya sehat selalu untuk kalian

Transmigrasi Queenze ~ Kebrainanzi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang