'hahh sungguh melelahkan hari ini , kayaknya aku perlu refreshing biar gak gila mendadak' batin rain lelah sambil memejamkan matanya karna lelah
Seakan - akan teringat sesuatu pun rain melihat lokasi yang di lewatin sekarang dan langsung saja rain...
"pak nanti didepan sana berhenti sebentar ya saya mau beli barang" ucap rain sambil memandang ke arah sopir taxi itu
"baik nak" ucap sopir taxi itu dan langsung berhenti pas di depan minimarket karna rain mau beli susu yang seharusnya dia beli pas izin tadi
"bentar ya pak saya gak lama kok" ucap rain yang hanya di balas anggukan dan senyum tipis sopir taxi itu , karna rain dah dapat balasan kadi dia langsung cepat - cepat ke minimarket karna tak mau membuat sopir taxi itu menunggu lama
Setelah beberapa menit rain membeli barang yang ia mau pun rain langsung menuju ke arah taxi yang masih menunggunya tanpa banyak basa - basi dia langsung masuk karna pengen
cepat - cepat pulang , rain merasakan perasaan yang tak mengenakkan di rumah mommy ana nanti makanya dia mau cepat pulang"pak agak cepet ya" ucap rain yang diangguki oleh sopir taxi nya dan langsung saja kecepatan mobil itu agak cepat dibanding tadi
Setelah beberapa menit perjalanan pun rain sampai di rumah ah bukan maksudnya mansion mommy ana
Karna dah sampai rain langsung memberi 2 lembar uang merah kepada sopir taxi nya"ini pak kembalinya untuk bapak aja, kalau gitu saya permisi pak" ucap rain dengan sopan dan langsung keluar dari taxi itu
Ting nong
Suara bel yang rain pencet gak lama pun pagar itu terbuka karna rain gak mau lama - lama pun langsung masuk bukannya gak sopan nyelonong tapi memang rain sedamg di butuhkan jadi para bodyguard, maid ataupun pekerja lain yang melihat rain berjalan agak cepat pun mereka gak ada yang nge halang karna...
PRANG
PRAK
PYAR
BRUK
ARGGHHHHHH
HIKS HIKS HUAAAA
nah itu lah yang rain dengar saat kakinya sudah memasuki mansion besar itu tapi masih besaran mansion 'ZERINDARLIO'
'dah tebak dah pasti jadinya gini dah gak heran aku mah' batin rain menghela napas panjangnya dan dengan niat yang sudah terkumpul pun dia langsung ke kamar reinald dan melihat mommy ana yang sedang mengetuk pintu reinald sambil memanggil nama reinald tapi yang punya nama seakan tuli dan tetap melanjutkan kegiatannya menghancurkan semua barang yang tak bersalah itu
"rei sayang buka nak jangan kayak gini" ucap mommy ana dengan muka khawatirnya bahkan dia sudah nangis karna khawatir sama anak semata wayangnya
Karna gak tega pun rain langsung nyamperin mommy ana tapi sebelum itu dia juga dah meletakkan barangnya karna takutnya malah jadi korban selanjutnya kan sayang
"mommy ana" panggil rain yang langsung membuat mommy ana berbalik badan dan tersenyum tapi dengan raut wajah khawatirnya
"sayangnya mommy tolong mommy ya itu si rei lagi ngamuk di dalam" ucap mommy ana sambil menatap berharap ke rain yang dibalas anggukan oleh rain
"iya mom biar rain aja yang atasi reinald nya" ucap rain sambil mengelus pundak mommy ana agar tenang
"yaudah kalau gitu mommy mau kebawah dulu sekalian nunggu daddy nya rei , nah nanti kalau rei nya dah tenang kamu langsung kebawah ya kita makan malam bersama" ucap mommy dengan raut wajah yang sudah berganti dengan raut wajah yang bahagia
Rain yang melihat perubahan mommy ana pun refleks menganga tak percaya
apa - apaan ini kenapa mommy ana jadi bahagia padahal tadi sedih deh? Apa jangan - jangan karna ada aku yang tenangin reinald makanya mommy ana senang wahhhh parah sihhh!!! Pikir rain dengan raut cengonya sambil memandang punggu mommy ana yang sudah agak jauh dan tertelan di dalam lift"ck ck ck miris kali lah hidup ku ini" gumam rain sambil meratapi nasib
"aihhh rain gak usah banyak cing cong deh itu si reinald nya udah mau sekarat itu!" ucap sistem tiba - tiba mengagetkan rain yang masih meratapi nasib
"ishhh gak usah ngagetin bisa gak qez , dahlah pergi kamu sama aku mau bujuk tuh bayi konda dulu" ucap rain sambil menatap sinis sistem yang merasa teraniaya karna dia gak tau salahnya apa malah di usir
"apalah salahku kenapa diusir begitu saja , eh tapi bagus dong kan aku bisa manja - manja sama ayang embeb, AYANG EMBEB QEZ DATANGGG" batin sistem sok dramastis dan langsung hilang begitu saja
Balik lagi kita ke rain
Tok
Tok
Tok
"huftt tarik nafas buang" gumam rain sambil membuang nafasnya pelan - pelan
"baby enad ini rain buka yuk" ucap rain selembut mungkin karna takut reinald malah makin brutal
"baby enad sayang ini rain nya gak di bukain pintu" ucap rain sekali lagi karna gak ada jawaban dari dalam
CEKLEK
HIKS HIKS
"NO BABY NO hiks jangan tinggalin enad hiks" teriak reinald dengan lirihan diakhir katanya
"enad ga hiks gak mau di tinggal lagi hiks hik" ucap reinald dengan isak tangisnya bahkan dia sudah cegukan gara - gara kelamaan nangis
"gak rain gak tinggalin kamu kok , udah ya nangis nya nanti sesak napas nya kalau kelamaan nagisnya" ucap rain sambil mengusap punggung lebar reinald yang bergetar
"iya hiks hiks hik tapi hik TAPI NANGISNYA GAK MAU BERHENTI HIKS HUAAAAA AIR MATA NYA NGALIR TERUS HIK HIKS" teriak reinald karna isak tangis nya itu gak mau berhenti bahkan air mata nya selalu turun seakan - akan banyak penampungan disana
"hahaha sini peluk biar gak nangis lagi, kita ke kamar sebelah aja ya biar kamunya juga bisa tiduran soalnya kamar kamu dah hancur lebur itu" ucap rain sambil menatap miris kamar yang tadinya sudah bersih kini berantakan lagi bahkan lebih parah dari sebelumnya
Bukan kamar aja yang hancur lebur , luka yang ada ditangan reinald yang sebelumnya aja belum kering udah bertambah lagi membuat rain lelah lahir batin
"ayo ke kamar bersihin dulu ini lukanya habistu kita kebawah makan malam" ucap rain yang hanya dibalas anggukan oleh rain yang masih cegukan
"ta-tapi ja~
•
•
•
•
•~bersambungggg
Oh ya pasti ada yang bingung 'knapa rain boleh bawa mobil karnakan umurnya masih 12 thn dan keluarganya protektif banget' gini - gini gak semua kehidupan rain dari A sampai Z di masukin ke dialog semua, rain pasti kena marah dong dan ujung - ujungnya dia pake sopir lagi nah karna dia anaknya agak gimana gitu dan paling susah diatur jadi dia bodoh amat.
Gini kalian kalau dah baca cerita yang pertama pasti tau wataknya rain gimana gak mungkin kan dia mau nurut walupun sifatnya udah agak polos gitu.
Pokoknya itu aja sehat selalu untuk kalian
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queenze ~ Kebrainanzi [END]
FantasyBonjour balik lagi ni ke cerita ke - 2 [ Tak jauh berbeda dari cerita sebelumnya yang ini juga ada kesamaan dikit ] Seorang gadis yang tak lain protagonis wanita diangkat sama keluarga sahabat protagonis pria dan dijadikan ratu satu - satunya dikelu...