BAB 1 ( ACCIDENT )

65 1 0
                                    

Cklek..

Fokus gadis itu seketika saja teralihkan ketika dia mendengar suara pintu yang di buka oleh seseorang

Beberapa saat kemudian dia melihat pria paruh baya muncul dari balik pintu itu "ayah" ucap gadis itu ketika melihat yang datang tak lain adalah ayahnya sendiri

Pria paruh baya itu duduk di depan kursi meja putrinya dan tersenyum menatap putrinya "kamu masih sibuk ?" Tanya ayahnya

"Tidak terlalu kenapa yah ?"

"Ayah ingin berbicara sebentar denganmu" gadis itu menutup laptopnya "bicara saja Yah" dia fokus menatap ayahnya

"Nak dengar semakin lama usia ayah semakin tua dan mungkin tidak lama lagi ayah akan di panggil oleh-"

"Ayah! Ayah ngomong apa sih ? Jangan ngomong gitu! Aku tidak suka ayah ngomong gitu!" Tukas putrinya yang menyela perkataan ayahnya "oh iya ayah mau minum apa ?" Pria paruh baya itu tersenyum dan menggeleng "tidak ayah datang kesini bukan untuk minum ayah hanya ingin berbicara saja dengan putri ayah"

"Aku akan dengarkan semua perkataan ayah tapi ingat aku tidak akan dengarkan perkataan ayah yang tadi karena aku tidak suka" pria paruh baya itu kembali tersenyum mendengar perkataan putrinya

"Tapi itu kenyataan nak"

"Ayah! Sudah aku tidak mau bahas itu!" Ayahnya mengangguk "yasudah bagaimana kalau sekarang kita bahas pernikahan kamu ?"

Deg!

"Apa yang ayah katakan ? Pernikahan ? Ayah dengar sudah berapa kali Viona bilang bahwa Viona masih belum mau menikah lagian Viona juga masih belum menemukan lelaki yang cocok menurut Viona" jelas putrinya yang bernama Viona itu

"Tapi ayah sudah menemukan pria yang cocok untuk putri ayah"

Deg!

Viona kembali terkejut ketika mendengar perkataan ayahnya siapa pria yang di pilih oleh ayahnya ? Dan bagaimana bisa ayahnya memilihkan pria untuknya tanpa sepengetahuan dirinya ?

"Apa ? Ayah sudah memilihkan pria untuk menikah dengan Viona ? Ayah sudah berapa kali Viona bilang saat ini Viona masih belum ingin menikah ayah tolong hargai keputusan Viona itu" jelas Viona tapi ayahnya menggeleng cepat

"Tidak kali ini permintaanmu sangat sulit untuk ayah kabulkan, dengar Viona ayah melakukan ini demi kebaikan kamu ayah hanya ngga mau putri ayah sendiri di saat nanti ayah sudah tiada" jelas ayahnya

"Tapi ayah-"

"Lusa ayah sudah mengatur semuanya kamu harus bertemu dengan pria pilihan ayah lusa" ayahnya beranjak dari duduknya dan segera pergi dari ruangan Viona

Viona memijat pelipisnya bagaimana caranya agar ayahnya mengerti bahwa sampai saat ini dia masih belum ingin menikah ? Kenapa ayahnya selalu memaksakan kehendaknya akhir-akhir ini ?

Brak!

Viona menggebrak meja kerjanya sebagai pelampiasan atas kekesalannya saat ini

                                ***

Pria itu mengambil teleponnya dan segera menghubungi sekretarisnya "Sinta dimana kamu ? Segera ke ruangan saya" ucap pria itu lalu dia segera menutup sambungan teleponnya

Cklek..

Suara pintu terbuka terdengar lalu dari balik pintu itu muncul sosok wanita yang memakai pakaian seksi masuk ke dalam ruangan pria itu

"Anda memanggil saya sir ?" Pria itu mengangguk lalu Sinta menaruh berkasnya di meja dan dia segera mendekat ke arah pria itu

Tanpa membuang waktu Sinta segera memegang bahu pria itu dan mulai memijitnya dengan lembut sesekali dia juga meniup bagian telinga pria itu seraya menggoda pria itu

DARSHMALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang