BAB 2 ( IJAB KABUL )

19 3 0
                                    

"F-Firhan" ucap Hermawan sebari melihat juga menunjuk Firhan dari balik pintu pintu ruang gawat darurat

Salah satu perawat mengikuti arah jari tunjuk Hermawan lalu dia pergi untuk memanggil siapa yang di maksud dari Hermawan

"Apakah anda yang bernama pak Firhan ?" Pria itu mengangguk "mari ikut saya untuk menemui pasien" Firhan mengangguk lalu dia masuk ke dalam ruangan itu lengkap dengan pakaian steril

"F-Firhan" ucap Hermawan terbata dia memegang tangan Firhan "s-saya tidak sanggup ber-bertahan lama" Firhan memegang tangan Hermawan dengan erat "tidak anda jangan berbicara seperti itu pak anda pasti akan selamat"

"V-Viona tolong jaga dia dan menikahlah dengan dia"

Deg!

Perkataan Hermawan tentu saja membuat Firhan terkejut tapi dia tidak begitu terkejut karena dia dan Hermawan memang pernah membicarakan hal ini sebelumnya

"S-saya tidak punya banyak w-waktu lagi lakukan per-pernikahan kalian sekarang karena s-sa-saya ingin menyaksikannya langsung"

Deg!

Kali ini Firhan sangat terkejut bagaimana mungkin upacara pernikahan di lakukan sekarang ? Dan yang penting dia tidak pernah mengenal siapa Viona karena mereka berdua memang tidak pernah bertemu

Firhan hanya tahu Viona dari foto yang pernah di tunjukan oleh Hermawan beberapa saat yang lalu

"T-tolong Firhan" kali ini Hermawan menyatukan kedua tangannya seraya memohon kepada Firhan "apa yang anda lakukan pak ? Anda tidak perlu sampai seperti ini, jangan membuat saya malu" Firhan memegang tangan Hermawan

"Baiklah saya akan mengabulkan keinginan anda akan saya persiapkan pernikahan saat ini juga" Firhan mengambil ponselnya dia segera menghubungi anak buahnya untuk mempersiapkan semuanya

                                ***

Cklek..

"Ayah!" Viona segera masuk ke dalam ruangan tempat ayahnya di rawat dia segera menghambur ke pelukan ayahnya

"Ayah katakan padaku kenapa ayah sampai kecelakaan ? Ayah baik-baik saja kan ? Ayah.." ucap Viona sebari terisak di dada ayahnya "V-Viona maukah kamu mengabulkan keinginan terakhir ayah nak ?" Viona menggeleng

"Tidak! Jangan pernah mengatakan hal itu ayah! Ayah tidak boleh pergi! Viona masih butuh ayah!" Hermawan tersenyum lalu dia menyatukan tangan Viona dengan Firhan

Hermawan mengangguk lalu Firhan segera memberikan isyarat kepada anak buahnya dan satu detik kemudian beberapa orang masuk ke dalam ruangan itu

Salah satu dari mereka mengenakan sorban lengkap dengan kopyah penampilannya seperti seorang ustad

"Ayah ada apa ini ?" Viona refleks menarik tangannya dari genggaman tangan ayahnya Firhan memberikan isyarat kepada anak buahnya lalu satu anak buah Firhan mengunci pintu dan dua lagi memegang tangan Viona

"Ayah ada apa ini ? Lepaskan! Kenapa kalian memegangiku! Ayah" Hermawan mengangguk lalu seorang dengan pakaian mirip ustad itu maju dan memegang tangan Firhan tepat di depan Hermawan

Salah satu anak buah Hermawan berdiri di samping tuannya sebari memegang tangan tuannya "saya Dodi wakil dari wali sah Hermawan saya nikahkan kamu Firhan Darsh Bahr dengan putri saya Auristella Viona Hermawan dengan mas kawin logam mulia seberat lima puluh gram, seperangkat alat sholat dan satu buah rumah di bayar tunai"

Deg!

Viona terkejut ketika mendengar perkataan dari Dodi "ayah! Apa yang ayah lakukan ? Ayah! Tolong hentikan ini ayah! Ayah! Aku tidak mau menikah dengan dia ayah! Ayah!" Tukas Viona sebari berusaha berontak

"Hei kamu! Jangan! Jangan nikahi saya! Saya tidak mau menikah dengan kamu! Lepaskan saya!" Tukas Viona Firhan menatapnya singkat lalu dia beralih menatap Hermawan

Sebenarnya jika saja ini bukan keinginan Hermawan dia juga tidak mau menikah dengan gadis yang berada di hadapannya ini

Hermawan mengangguk singkat seraya meyakinkan Firhan lalu pria itu menghela nafasnya dan meraih tangan Dodi

"Saya terima nikah dan kawinnya Auristella Viona Hermawan dengan mas kawin tersebut tunai"

Deg!

Viona meluruh ke lantai begitu saja ketika pria yang tidak dia kenal itu mengucapkan ijab kabul tepat di hadapannya juga di hadapan ayahnya

"Bagaimana saksi ?" Tanya penghulu itu yang dijawab anggukan oleh semua orang disana "sah" ucap orang yang berada disana secara serentak

"T-terima kasih Firhan, j-ja-jagalah putri saya Viona aaarrrgggghh" Hermawan akhirnya menyerah melawan rasa sesak dan sakit yang berusaha dia tahan sampai acara ijab kabul selesai

"Ayah!!!" Teriak Viona lalu dia segera melepaskan diri dari cekalan kedua pria itu dan ambruk di dada ayahnya "apa yang ayah lakukan! Ayah bangun! Ayah jawab semua pertanyaan Viona! Ayah! Kenapa ayah ninggalin Viona secepat ini dan dengan seperti ini ayah! Ayah buka mata ayah! Ayaaahhhhh!!"

Entahlah tapi saat ini Viona merasa dirinya sangat hancur ayahnya pergi dengan begitu cepat di saat dirinya belum benar-benar siap kehilangan sosok pelindungnya sedari masa kecil

Memangnya siapa yang akan siap kehilangan sosok yang begitu dia sayang ? Tidak ada yang siap dengan kejadian itu

Dan di sisi lain Viona juga merasa takut akan sosok pria yang menikahinya baru saja karena dia tidak pernah mengenal pria itu entah takdir akan membawanya ke kehidupan yang seperti apa nantinya dia juga tidak tahu tapi yang pasti sudah jelas dia tidak akan pernah bisa bahagia dalam pernikahannya karena dia menikah secara terpaksa dan juga tidak mengenal siapa mempelai prianya

"Sudahlah jangan menangis lagi seharusnya kita segera mengurus pemakaman ayahmu" ucap pria itu yang berhasil membuat Viona menatapnya dengan tatapan tajam

"Beraninya kamu mengucapkan hal itu! Memangnya siapa kamu huh ?! Dengar, saya akan mengurus pemakaman ayah saya sendiri! Lebih baik kamu pergi sekarang! Cepat pergi dari sini!!" Teriak Viona

"Kamu tanya siapa saya ? Apa kamu lupa ? Tepat beberapa saat yang lalu saya sudah sah menjadi suami kamu lupakan saja semua itu tapi satu hal yang pasti ayah kamu adalah salah satu orang terpenting dalam hidup saya jadi sudah sepantasnya saya ikut serta dalam mengurus pemakamannya" jelas Firhan

"Tidak! Saya tidak mengizinkan kamu untuk memakamkan ayah saya! Saya akan mengurus semuanya sendiri! Jadi saya peringatkan jangan ikut campur dalam hal ini!" Firhan menghela nafasnya lalu dia segera pergi dari sana

"Ayaahh..." Viona kembali merengkuh ayahnya yang sudah tiada

Cklek..

Firhan menutup pintu ruangan itu dia melihat ke arah Viona singkat "urus semua keperluan untuk pemakaman pak Hermawan dan kabari saya mengenai dimana tempat dan kapan acara pemakamannya" ucap Firhan sebari menatap ke arah Dodi

"Siap tuan Firhan" dia segera pergi dari sana dan mempercayakan semuanya kepada Dodi

Bukan apa-apa jika dia terus berada disana dan ikut campur mungkin emosi gadis yang sekarang menyandang status sebagai istri sahnya itu akan tidak stabil

Wajar saja jika dia berperilaku seperti itu dia baru saja di nikahkan dengan orang yang tidak dia kenal dan di tambah lagi hari ini adalah hari kepergian ayahnya siapa yang akan kuat menanggung semua itu ?

                                   ***

See you di next part

DARSHMALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang