Tok...Tokk...Tokk..
Tokk....Tokk...Tokk
Tokk...Tokk....Tokkk
Clek!
Rena terkejut ketika melihat kondisi Firhan yang begitu mengenaskan bagaimana tidak ? Kondisi pria yang terkenal begitu tegas itu sekarang sangat lusuh dan entahlah sulit untuk dijelaskan
"Apa-apaan ini Firhan ?! Kenapa kau ada disini ? Pantas saja Hermawan Grup hampir hancur! Lihat saja pemiliknya yang seperti ini sekarang! Firhan apa kau tahu apa yang terjadi dengan Hermawan Grup ? Her-" perkataan Rena terpotong ketika Firhan menyelanya
"Cukup saya tidak mau bicara dengan siapapun, tinggalkan saya sendiri" Rena menggeleng cepat "apa kau bilang ? Meninggalkanmu sendiri ? Ya tentu saya akan meninggalkanmu tapi setelah saya yakin bahwa kamu bisa memegang Hermawan Grup dengan baik! Firhan tolong! Saya menyerahkan Hermawan Grup kepadamu karena saya percaya kepadamu! Tapi apa yang kau lakukan ? Bukannya memajukan Hermawan Grup tapi kamu justru sibuk dengan penyesalanmu yang tiada ujung itu!"
"Cukup! Saya bilang cukup! Jika kamu memang ingin mengendalikan Hermawan Grup maka silahkan! Bahkan sekarang saya siap tanda tangan untuk penyerahannya" Rena berdecih "pantas saja Viona meninggalkanmu, kau memang tidak bisa di percaya! Jika kau tidak bisa memegang perusahaan Hermawan Grup maka sama saja kau akan menghancurkan Viona untuk kedua kalinya! Apa kau tahu Firhan ? Viona sangat bekerja keras untuk memajukan perusahaan ini tapi apa yang kau lakukan ? Di saat Viona pergi dia menitipkan semuanya kepadamu tapi kau lagi dan lagi kau membuktikan bahwa kau tidak berguna! Kemajuan Hermawan Grup adalah salah satu mimpi Viona apa kau mau menghancurkannya lagi Firhan ? Katakan pada saya! Apa kau mau menghancurkannya lagi ?!" Teriak Rena
"Lupakan saja! Jika kamu tidak peduli maka saya juga tidak peduli dengan Hermawan Grup biarkan saja perusahaan impian Viona itu hancur saya tidak peduli karena pemiliknya saja tidak peduli!" Rena segera melangkah pergi dari sana
"Firhan saya tidak ingin membela Rena disini tapi apa yang gadis itu katakan ada benarnya juga, Viona dia pergi dengan menitipkan perusahaan impiannya kepadamu, dia mempercayakan mimpi yang sudah dia raih kepadamu apakah kau ingin kembali menghancurkannya dengan menghancurkan perusahaannya ? Firhan c'mon saya tidak ingin kamu menghancurkan perusahaannya dan selain itu dengan kamu terus berdiam diri menyesali semuanya yang terjadi itu tidak akan merubah apapun, perusahaan impianmu dan perusahaan impian Viona akan hancur dan apa yang akan kau dapatkan ? Kau akan semakin hancur" jelas Rendy
"Dengar Firhan jika kamu memang benar ingin kembali bertemu dengan Viona maka lakukan segala usaha bukan malah hanya berdiam diri dan menyesali semuanya saja, Firhan dengan kamu kembali ke perusahaan maka kamu akan semakin menambah relasi kamu dan siapa tahu ada salah satu diantara mereka yang mengetahui keberadaan Viona atau bisa saja dalam perjalanan bisnis kau bertemu dengan dia Firhan" tambah Rendy dia terus berusaha membujuk Firhan agar mau kembali ke perusahaannya
"Tapi saya tidak memaksamu, semua keputusan ada di tangan kamu, mimpi Viona dan mimpimu ada di tanganmu" setelah mengatakan hal itu Rendy pergi dari sana dia sangat berharap semua perkataannya dapat mempengaruhi Firhan sahabatnya agar dia mau bangkit dan kembali menata hidup sebari terus mencari keberadaan istrinya
***
Beberapa bulan kemudian..
"Mba maaf yo kalo aku lancang tapi semakin hari perut mba Viona semakin besar mba lagi hamil ?" Tanya Nina sebari memperhatikan perut Viona yang memang semakin membesar
"Nina maaf kalau aku lupa memberitahumu, iya aku lagi hamil sejak awal aku datang aku memang sudah hamil" jelas Viona yang berhasil membuat Nina terkejut "loh jadi mba hamil toh ? Tapi-"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARSHMALA
FanfictionBagaimana perasaanmu ketika suamimu meminta untuk di dekatkan dengan sahabatmu sendiri ? Tentu hal itu tidak akan pernah bisa kamu lakukan, apalagi kamu sangat mencintai suamimu itu.. Itulah kenyataan yang harus Viona hadapi, suami yang sangat dia c...