Viona melihat ke arah jam yang melingkar di tangannya jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi dia harus segera menyelesaikan masakannya sebelum Firhan berangkat ke kantornya
"Tumben sekali jam segini kamu belum menyiapkan sarapan" ucap Firhan yang tiba-tiba saja muncul di dapur "iya aku telat bangun maafin ya, tapi aku sedang mengusahakannya kok sebentar lagi pasti jadi" jelas Viona
"Santai aja lagian saya juga hari ini ngga ke kantor kok" ucapan Firhan membuat Viona menghentikan aktivitasnya memasaknya dia menatap Firhan dengan tatapan kesal
"Kenapa menatap saya seperti itu ? Lagian kemarin kan saya sudah bilang saya mau istirahat di rumah saja" Viona menghela nafasnya "yasudah ayo sini"
"Untuk apa ?"
"Bantuin aku masak" Firhan tersenyum simpul lalu menggeleng "maaf itu bukan ranah saya-" perkataan Firhan seketika saja terpotong ketika Viona menarik tangannya dan memaksanya untuk membantu gadis itu
"Kau potong sayuran itu, ingat ya potong dadu" pinta Viona lalu Firhan memegang pisau itu dia sama sekali tidak mengerti apa maksud Viona dia punya ide lebih baik dia potong saja sesuka hatinya saja lagian sayuran ini kan dia juga yang bakalan makan
Firhan memotong wortel itu menjadi dua bagian dia juga membuang batang sawi dan hanya memakai daunnya saja
Untuk kentang dia memiliki ide yang sangat bagus dia potong kentang itu menjadi seperti stik
"Firhan apa kau sudah selesai-" Viona menepuk jidatnya sendiri ketika dia melihat hasil potongan sayur Firhan
"Astaga Firhan!"
"Apa yang salah ? Lihatlah hasil potongan saya begitu bagus bukan ?" Viona menggeleng lalu dia membuang sayuran itu
"Sini deh biar aku ajarin"
"Sudahlah saya tidak bisa"
"Kamu hanya perlu belajar Firhan, lagian bagaimana jika nanti aku sudah tidak ada di sampingmu ? Kau harus memasak sendiri bukan ?" Refleks Firhan menoleh ke arah Viona ketika gadis itu mengatakan hal itu
Sungguh dalam hati kecilnya dia sangat tidak menyukai perkataan Viona itu
"Sudahlah ayo cepat ajarkan saya masak" Viona mengangguk lalu dia memegang tangan Firhan sebari memegang pisau
Viona mulai menggerakan pisau itu hingga berhasil memotong dadu sayuran
"Dan untuk sawi kita hanya perlu membuang sedikit ujung batangnya jangan di buang semua batangnya" jelas Viona
Sedari tadi Firhan hanya memperhatikan wajah gadis itu lihatlah Viona begitu cantik ketika dia memasak
Namun pandangan Firhan sedikit terganggu ketika anak rambut Viona jatuh dan menutupi bagian samping wajah gadis itu
Perlahan Firhan memegang anak rambut itu lalu menyisipkannya ke sela telinga Viona
Perlakuan Firhan tentu saja membuat Viona mengalihkan fokusnya dia menatap wajah pria itu dan mata mereka bertemu lalu saling menatap satu sama lain
***
Viona menatap foto yang baru saja dia cetak sebari terus tersenyum dia tidak tahu kenapa akhir-akhir ini dia suka sekali memandangi foto itu bahkan dari yang awalnya hanya berada di ponsel kini dia sampai mencetaknya
"Aku tahu pada saat kita berfoto disini kita baru saja saling mengenal bahkan kita berkenalan juga setelah akad nikah, awalnya aku membenci dirimu, aku selalu mempertanyakan kenapa ayah menjodohkan aku dengan kamu laki-laki asing yang asal usulnya aku tidak tahu, aku pikir ayah sudah bertindak tidak adil dengan pergi lalu memutuskan untuk menitipkan ku pada dirimu namun sekarang aku merasa ayah sudah memilih orang yang tepat untukku, meskipun dia sering bersikap dingin dan acuh tapi dia sangat perhatian kepadaku, dia juga selalu melindungiku, sulit bagiku untuk mengatakan bahwa mungkin saat ini aku sudah jatuh cinta pada pria yang bergelar sebagai suamiku itu, aku mencintainya, sangat mencintainya" gumam Viona dari dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
DARSHMALA
FanfictionBagaimana perasaanmu ketika suamimu meminta untuk di dekatkan dengan sahabatmu sendiri ? Tentu hal itu tidak akan pernah bisa kamu lakukan, apalagi kamu sangat mencintai suamimu itu.. Itulah kenyataan yang harus Viona hadapi, suami yang sangat dia c...