"Dimana dia ? Lihat aku sudah terlambat tapi dia jauh lebih terlambat dari aku" ucap Viona ketika dia dan Rena sudah tiba di lokasi pertama proyek properti milik Firhan
"Kau membicarakan saya ?" Ucap suara berat yang sudah tak asing lagi Viona dengar
Rena dan Viona menoleh ke sumber suara secara bersamaan dan mereka melihat Firhan berjalan ke arah mereka dengan Siska
"Tidak" bohong Viona "yasudah mari berkeliling" ajak Firhan lalu mereka berempat berkeliling
"Dimana penanggung jawab bangunannya ? Biar aku langsung berbicara dengan dia saja" ucap Viona "Rendi!" Seru Firhan lalu seorang pria datang menghampiri mereka
"Namanya Rendi dia adalah penanggung jawab dari bangunan disini" ucap Firhan lalu Viona mengulurkan tangannya ke arah Rendi "Viona"
"Rendi" begitu juga Rena dia juga ikut mengenalkan dirinya kepada Rendi "jadi pak Rendi saya disini ingin menanyakan kira-kira apa saja kebutuhan yang di butuhkan pada proyek bangunan ini ?" Rendi mengangguk dan tersenyum
"Kebetulan saya sudah mencatat semuanya Bu" Rendi mengambil sebuah catatan lalu memberikannya kepada Viona
Viona dan Rena memeriksa catatan itu dan mata mereka berbinar senang "kita akan untung banyak Ren" gumam Viona yang dijawab anggukan oleh Rena
"Rena tolong kau simpan ini" Rena mengangguk lalu dia kembali ke mobil untuk menyimpan catatan itu sekaligus dia menghubungi kantor untuk menyiapkan semuanya
"Siska tolong ambilkan dokumen proyek ini di mobil" ucap Firhan yang dijawab anggukan oleh Siska lalu dia segera pergi dari sana
"Konsep dari proyek bangunanmu sangat modern pak Firhan" ucap Viona yang berhasil membuat Firhan menoleh ke arahnya "saya tipikal orang yang tidak suka membuat sesuatu dengan setengah-setengah jika saya ingin membuat sesuatu atau membangun sesuatu tentunya harus semaksimal mungkin" jelas Firhan yang dijawab anggukan oleh Viona
Viona dan Firhan saat ini tengah berdiri di tepi bangunan tepatnya di lantai tiga dari bangunan itu "kau berniat membangun berapa lantai ?"
"Mungkin tujuh lantai sudah cukup untuk proyek apartemen ini" Viona kembali mengangguk
Viona tersenyum ketika dia melihat pemandangan sekitar gedung itu dan tentu saja hal itu disadari oleh Firhan "kenapa kau tersenyum ?" Tanya Firhan
"Tidak papa aku hanya ingat kejadian dulu sewaktu aku kecil, dulu ayah juga pernah mengajakku dan ibu ke proyek bangunan miliknya saat itu umurku masih sekitar delapan tahun, aku hanya seorang anak kecil yang ingin tahu mengenai segalanya, aku berlari kesana kemari sampai menyusahkan ibu dan karena terlalu aktif aku sampai jatuh beruntung seorang anak laki-laki menyelamatkanku" jelas Viona
Deg!
Penjelasan Viona membuat Firhan terkejut sekaligus teringat akan sesuatu
*Flashback..
Firhan melihat gedung mewah yang sedang di bangun itu dengan tatapan takjub dia memang sangat menyukai bangunan apalagi bangunan besar
Ayahnya adalah salah satu kuli bangunan yang bekerja di dalam bangunan itu Firhan mengikuti ayahnya tanpa sepengetahuan beliau
Bocah laki-laki itu hanya berdiri di depan gedung sesekali dia juga bersembunyi ketika dia melihat seseorang datang
Bruk!
"Mama.. hikss.. " Firhan melihat seorang gadis kecil terjatuh dan menangis dia memutuskan untuk menghampiri anak kecil itu
"Kamu kenapa ?" Tanya Firhan "sakit.. hiks.. mama" gadis kecil itu hanya menangis sebari memanggil ibunya "tunggu sebentar" Firhan mengambil sebuah hansaplas dari dalam sakunya "ibu selalu memberiku ini, dia tahu kalau aku adalah anak yang aktif jadi ibu bilang jika aku jatuh tempelkan saja ini pada lukaku dan lukaku akan segera sembuh" jelas Firhan lalu dia menempelkan hansaplas itu pada luka gadis kecil itu
KAMU SEDANG MEMBACA
DARSHMALA
FanfictionBagaimana perasaanmu ketika suamimu meminta untuk di dekatkan dengan sahabatmu sendiri ? Tentu hal itu tidak akan pernah bisa kamu lakukan, apalagi kamu sangat mencintai suamimu itu.. Itulah kenyataan yang harus Viona hadapi, suami yang sangat dia c...