"Aaaaaahhhhhhhhhh!!!!" Viona saat ini sudah berada di rumah sakit tentu saja pak Dani yang membawanya ke rumah sakit tapi pak Dani juga mengabari Nina karena itulah yang saat ini berada di samping Viona adalah Nina
"Mba ayo mba pasti bisa ayo mba" ucap Nina sebari menggenggam tangan Viona
"S-saaakitt tidak! Aaaahhhh!!" Teriak Viona lagi seraya melampiaskan semua rasa sakitnya
"Ayo nak keluarlah.. mama ingin melihat jagoan mama" gumam Viona dari dalam hati
"Ayo Bu sebentar lagi bayinya keluar ayo tarik nafas keluarkan lagi ayo ibu pasti bisa" Viona mencoba mengatur nafasnya kembali lalu dia mencoba mendorong lagi dengan penuh kekuatan
"Aaaaaahhhhhhhhhh!!!" Sedetik kemudian terdengar suara tangisan bayi laki-laki yang begitu lantang
Viona meneteskan airmata begitu juga Nina suasana haru sangat terasa disana "bayinya laki-laki Bu selamat" bidan yang membantu Viona melahirkan segera merebahkan bayi Viona di dada Viona
"Putraku.." ucap Viona sebari mengelus lembut kepala bayinya itu "dimana suami ibu ? Kenapa dia tidak datang ? Seharusnya di saat seperti ini yang menemani ibu adalah suami ibu" jelas bidan itu
"Suami mba Viona sangat sibuk" bidan itu mengangguk lalu dia segera pergi dari sana dan menyerahkan ke suster untuk mengurus bayi Viona
Airmata Viona tak berhenti mengalir banyak sekali yang menghantui pikirannya saat ini
Apa yang dikatakan semua orang memang benar seharusnya disaat seperti ini suaminya berada disampingnya tapi apa yang Firhan lakukan ? Dia justru berada dalam pelukan wanita lain dia memilih untuk bersama dengan yang lain
Lalu bagaimana jika putranya nanti menanyakan mengenai papanya ? Viona harus menjawab apa ? Bagaimana dia menjelaskan semuanya ?
"Mba apa mba sudah menyiapkan nama untuk bayi tampan ini ?" Tanya Nina yang dijawab anggukan oleh Viona "siapa namanya ?"
"Fivio Dars Bahr"
***
"Viona!" Teriak Firhan dia melihat ke nakas jam menunjukan pukul tiga dini hari ada apa dengannya ? Kenapa dia begitu gelisah ? Padahal dia baru saja tertidur sepuluh menit yang lalu
Ya Firhan memang tidak pernah tidur dengan pulas selama ini karena pikirannya selalu dihantui oleh rasa bersalah
Firhan terbangun tepat pada saat putranya lahir dan menangis untuk pertama kalinya di dunia
Dia memang tidak tahu apa yang terjadi tapi dia begitu gelisah dia seperti merasakan kehadiran putranya
"Saya harus menemukanmu Viona" ucap Firhan dia mengusap wajahnya kasar dia kembali bangkit dari tidurnya dan memilih untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang dia miliki
Ya saat Rena dan juga Rendy datang Firhan meresapi semua yang mereka katakan dan apa yang mereka katakan memang benar dia harus bangkit untuk menemukan Viona bukan malah hanya diam dan menyesali semuanya
Perusahaan miliknya dan juga milik Viona yang sempat berada di ambang kebangkrutan kini kedua perusahaan itu berkembang dengan sangat pesat bahkan kedua perusahaan itu menjadi salah satu perusahaan terbesar dan berpengaruh
Semua ini memang berkat Firhan ketika dia memutuskan untuk bangkit dia mengambil semua kerjasama dan memperbaiki nama baik perusahaan yang sempat hancur gara-gara Alex
Dia juga berhasil memberi pelajaran untuk pria itu dengan cara membangkrutkan perusahaan milik keluarga besarnya ya itulah Firhan jika ada yang berani mengusik kehidupannya maka dia akan menghancurkan kehidupan orang itu
Firhan melihat ke laci kerjanya dia mengambil sebuah kotak kayu kecil dari dalam laci itu
Firhan mengeluarkan isinya dia memegangnya dan menatap pada barang kecil bergaris dua itu
"Terhitung sudah sembilan bulan kau pergi meninggalkan saya Viona, kau pergi dengan membawa anak saya, bagaimana keadaan kalian sekarang ? Pasti sangat sulit bagimu untuk menjalani kehamilan tanpa seorang suami, dan apakah anak kita sudah lahir ? Seperti apa wajahnya Vio ? Dia tampan seperti saya ? Atau justru dia cantik seperti kamu ? Kenapa ? Kenapa kau tidak memberiku kesempatan untuk melihat wajah anak kita Vio ? Kenapa ? Kenapa kau tidak memberi saya kesempatan untuk mengurus kalian berdua ?" Gumam Firhan airmatanya kembali menetes
"Tidak saya harus segera menemukan kamu Vio" tambahnya lalu dia mengecup foto Viona dan juga tespek itu
***
"Lihatlah putramu begitu tampan mba" puji Riyan yang tak lain adalah supir Viona "dia sangat mirip dengan papanya, semuanya sangat mirip" ucap Viona ya ketika melihat putranya dia langsung teringat Firhan karena wajah dari putranya itu memang sangat mirip dengan Firhan
"Aku juga ingin nanti anak kita tampan kalau dia laki-laki sayang atau kalau dia perempuan aku ingin dia cantik seperti mba Viona" ucap Luna istri dari Riyan "kenapa harus mirip aku ? Kamu kan ibunya, dia harus mirip dengan kamu" ucap Viona sebari mengelus perut Luna yang masih rata
"Oh iya mba aku ingin bertanya sesuatu tapi tolong jangan tersinggung" ucap Luna yang dijawab anggukan oleh Viona "apa mba sudah menyiapkan jawaban jika suatu saat Fivio menanyakan mengenai papanya ?"
Deg!
Perkataan Luna membuat hati Viona tercelos wajar saja memang jika orang-orang disekitarnya menanyakan hal itu
"Kamu apaan sih yang! Mba jangan-"
"Ya aku sudah menyiapkan jawabannya tapi aku tidak akan menceritakan semua kebenarannya karena aku takut Fivio dia akan membenci papanya, aku tidak ingin merusak hubungannya dengan papanya" jelas Viona lalu sebulir airmata menetes begitu saja
"Yang aku pikirkan justru bagaimana jika dia sampai tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah" Luna dan Riyan memegang pundak Viona "kenapa mba berpikir seperti itu ? Mba sudah sangat baik kepadaku dan suamiku mba aku pastikan Fivio tidak akan kehilangan kasih sayang dari seorang ayah" Riyan mengangguk pelan
"Iya mba aku akan melengkapi kekosongannya, aku akan hadir dan memberikan kasih sayang penuh sebagai seorang ayah kepada anak tampan ini" Viona tersenyum simpul "akan aku pastikan dia tidak kehilangan sosok ayah" tambah Riyan
"Terimakasih atas kebaikan kalian"
***
See you di next part
KAMU SEDANG MEMBACA
DARSHMALA
Fiksi PenggemarBagaimana perasaanmu ketika suamimu meminta untuk di dekatkan dengan sahabatmu sendiri ? Tentu hal itu tidak akan pernah bisa kamu lakukan, apalagi kamu sangat mencintai suamimu itu.. Itulah kenyataan yang harus Viona hadapi, suami yang sangat dia c...