BAB 6 ( TERPESONA ? )

7 2 0
                                    

Cklek..

Firhan membuka pintu ruang rahasianya setelah berhasil masuk ke dalam ruangan itu dia segera menutup kembali pintunya

Firhan menyalakan lampu ruangan itu dia duduk di sebuah kursi yang langsung menghadap ke sebuah lukisan gadis kecil yang manis

Firhan tersenyum ketika melihat lukisan itu dia membelai lembut pipi gadis kecil yang berada dalam lukisan itu

"Mala.. dimana kamu ? Sudah hampir dua puluh tahun lebih saya mencari kamu tapi saya tidak pernah menemukan kamu lagi, saya tidak tahu apakah kamu masih mengingat saya atau ngga tapi sampai saat ini kamu masih begitu melekat dalam hati saya" jelas Firhan

"Gadis menyebalkan itu malam ini tidur di kamar saya awalnya saya memang marah tapi ada bagusnya juga dia tidur di kamar karena saya bisa tidur disini sebari terus menatap wajahmu yang manis" Firhan masih tersenyum lalu dia duduk di kursi itu

Firhan mengambil ponsel miliknya lalu menghubungi seseorang "bagaimana ? Apa ada perkembangan ?"

"Maaf sir tapi sampai saat ini saya masih belum bisa menemukan informasi mengenai gadis itu"

Tut!

Firhan menutup sambungan teleponnya begitu saja ketika jawaban yang dia dengar masih sama seperti beberapa tahun yang lalu

                              ***

Viona mengerjapkan matanya ketika dia merasakan sinar matahari yang menusuk matanya

Viona mengambil ponselnya dia melihat jam sudah menunjukan pukul enam pagi dia segera bangkit dari tempat tidurnya

Dia membuka gorden itu lalu ketika dia melihat ada pintu yang menuju ke balkon dia segera membuka pintu itu dan dia tersenyum ketika merasakan segarnya udara pagi hari ini

Suara kicauan burung lengkap dengan semilir angin juga embun yang menyapanya di pagi hari membuat hati Viona bahagia

Viona membuka tangannya sebari memejamkan matanya seraya menikmati suasana pagi yang begitu sejuk

Senyumnya juga tak lepas dari wajah cantiknya dia bahkan memutar tubuhnya seraya ingin lebih menikmati suasana pagi itu

Namun seketika saja dia membuka matanya ketika kakinya tiba-tiba saja kehilangan keseimbangan hingga tidak bisa menopang beban tubuhnya sendiri

"Tidak! Aaaaa!!!!" Teriak Viona ketika tubuhnya terhempas jatuh dari balkon itu

Viona melayang di udara dia memejamkan matanya saat ini dia pasrah jika memang dia harus mati karena jatuh dari balkon yang cukup tinggi ini

Crep!

Sebelum tubuhnya menyentuh tanah dia merasakan sebuah tangan kekar menangkap tubuhnya dan memegangnya dengan begitu erat

Perlahan Viona membuka matanya dan hal pertama yang dia lihat adalah sebuah pasang mata yang begitu tajam namun indah

Tatapan pria itu seolah menghangatkan Viona dia tidak tahu kenapa setiap kali bertatapan dengan pria ini dia merasa seakan dia begitu dekat dengan pria yang berstatus sebagai suaminya itu

"Seandainya saja pria ini tidak menyebalkan aku mungkin saja akan mengaguminya, lihatlah wajahnya dia begitu tampan" gumam Viona dari dalam hati

                                ***

Firhan menggerakan kepalanya ke samping dan ke depan kepalanya terasa begitu kaku wajar saja mungkin hal itu terjadi karena dirinya yang tidur di kursi semalaman

Firhan melihat jam yang melingkar di tangannya jam menunjukan pukul setengah enam pagi dia segera beranjak dari duduknya lalu dia segera keluar untuk berolahraga ringan

Dia berdiri tepat di taman rumahnya sesekali dia melakukan gerakan pemanasan

Namun tanpa sengaja matanya melihat sosok gadis dengan rambut tergerai di atas balkon

Ya gadis itu adalah Viona gadis yang saat ini berstatus sebagai istrinya, entah sihir apa yang di miliki gadis itu sehingga ketika Firhan menatapnya dia ikut tersenyum

Wajah gadis itu terlihat begitu damai menikmati suasana pagi lihatlah bahkan dia juga sampai memutar tubuhnya

Namun tatapan Firhan berubah menjadi cemas ketika dia melihat Viona yang tiba-tiba saja kehilangan keseimbangan dan terjatuh

Firhan segera berlari ke arah bawah balkon dia segera menangkap tubuh gadis itu sebelum tubuh Viona menyentuh tanah

Ketika gadis itu membuka matanya mata mereka kembali bertemu dan saling menatap satu sama lain

Wajah gadis yang berada dalam gendongannya ini begitu cantik, bulu mata yang lentik, kulit putih dan halus juga bibir yang merah merekah sempurna membuat fokus Firhan sempat teralihkan

"Khem.." sebuah suara berhasil menyadarkan mereka berdua Firhan segera menurunkan Viona

"Maaf jika saya mengganggu waktu tuan muda dan nona tapi saya datang hanya karena saya ingin mengantarkan kopi hangat untuk tuan muda" ucap Inah salah satu asisten rumah tangga Firhan

"Pergilah" ucap Firhan lalu Inah mengangguk dan segera pergi dari sana "apa begitu cara bicaramu terhadap orang yang lebih tua tuan Firhan ?"

"Apa maksudmu ?"

"Maksudku, biar bagaimanapun bi Inah itu lebih tua darimu dan seharusnya kau sedikit sopan kepadanya" jelas Viona "tapi dia hanya asisten rumah tangga bukan orangtuaku atau bahkan keluargaku" Viona mengangguk dan dia tersenyum simpul

"Dengarkan aku baik-baik tuan Firhan entah dia asisten rumah tangga atau siapapun tapi kau harus tetap sopan kepada orang yang lebih tua" Firhan mengambil kopi yang berada di meja itu lalu dia dengan santainya duduk tanpa menghiraukan ucapan Viona

Hal itu membuat Viona sangat kesal dia segera pergi dari hadapan Firhan "gadis aneh bukannya berterima kasih karena saya sudah menyelamatkannya tapi dia justru memarahi saya hanya karena saya meminta bi Inah pergi ? Sebenarnya yang tidak sopan disini dia atau saya ?" Gumam Firhan

                             ***

Viona masuk ke dalam dapur dia melihat bi Inah tengah berkutat dengan beberapa bahan makanan disana

"Apa nona membutuhkan sesuatu ? Biar saya bawakan ke kamar nona" ucap bi Inah ketika dia melihat Viona datang menghampirinya

"Aku tidak membutuhkan apapun bi aku datang hanya untuk meminta maaf atas nama Firhan dia itu sudah tidak sopan kepada bibi" Bi Inah tersenyum lalu dia memegang tangan Viona

"Kenapa nona meminta maaf ? Tuan Firhan memang sudah biasa seperti itu tapi meskipun begitu dia itu adalah orang yang sangat baik, luarnya memang terlihat tegas dan angkuh tapi dalamnya tuan Firhan itu adalah orang yang sangat lembut dan penuh perhatian" jelas bi Inah

Viona tersenyum kecil sebenarnya dia tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh bi Inah mungkin wanita paruh baya itu takut jika dia menjelekan nama Firhan

"Oh iya apa saya boleh bertanya nona ?" Tanya bi Inah yang dijawab anggukan oleh Viona "kapan nona dan tuan muda menikah ? Bukan apa-apa saya hanya penasaran karena sebelumnya saya tidak pernah melihat nona di bawa kesini oleh tuan Firhan seperti beberapa perempuan lain"

Deg!

Apa yang harus Viona katakan ? Apa dia harus jujur mengenai pernikahannya ? Atau dia harus berbohong ? Tapi jika dia berbohong juga percuma saja itu hanya akan menambah dosa Viona saja karena bagaimanapun bi Inah juga pasti sudah mengetahui sikap Viona dan Firhan di setiap harinya

"Sebenarnya aku di jodohkan oleh ayah, beliau memintaku menikah dengan Firhan padahal aku sama sekali tidak mengenal pria itu" jelas Viona

"Itu artinya nona beruntung dan keputusan yang ayah nona putuskan itu sangat benar, pak Firhan itu adalah orang yang sangat baik dan dia sangat cocok dengan nona masalah cinta lambat laun cinta pasti akan tumbuh di hati kalian berdua" jelas bi Inah

Viona tersenyum dan mengangguk "ya semoga saja"

                                 ***

See you di next part

DARSHMALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang