Viona mengerjapkan matanya dia menoleh ke arah nakas dan mengambil ponselnya
Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam itu artinya dia dan Firhan sudah menghabiskan hampir seharian penuh ? Dia juga melihat beberapa panggilan tak terjawab dari Rena
"Ada apa ? Kenapa Rena menelfonku sampai sebanyak ini ?" Gumam Viona dari dalam hati
Viona menoleh ke samping Firhan masih terlelap dalam tidurnya perlahan dia turun dari kasur itu dan membersihkan dirinya
Aktivitas yang dia dan Firhan lakukan sungguh sangat menguras tenaganya dia tidak tahu apa yang terjadi dengan suaminya itu kenapa tiba-tiba dia menginginkan haknya dan bahkan mereka melakukannya hampir seharian
Viona membasahi tubuhnya dengan air yang mengalir dari atas shower setelah ini dia akan menghubungi Rena untuk menanyakan kenapa sahabatnya itu sampai menelfon berkali-kali
Beberapa menit setelah membersihkan diri Viona keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah rapih
Tak lupa dia juga menutupi rambutnya dengan handuk agar rambut basahnya cepat mengering
Viona berdiri tepat di depan cermin dia menatap dirinya melalui cermin itu "gara-gara si Firhan banyak sekali urusanku yang tertunda" gumam Viona dari dalam hati
Viona mengambil ponselnya dan dia menelfon balik Rena semoga saja sahabatnya itu belum tidur
"Ada apa Ren ? Kenapa kau menelfonku ?" Tanya Viona
"Ada apa kau bilang ? Yang benar saja, kemana sih kamu pergi ? Gara-gara kamu pergi aku harus menghandle beberapa pertemuan"
"Kenapa kau menyalahkan aku ? Salahkan semuanya pada Firhan! Aku juga kesal kepadanya!"
"Memangnya apa yang dia lakukan ? Kemana dia membawamu pergi ?"
"Dia membawaku ke-" tidak Viona tidak mungkin mengatakan semuanya kepada Rena "sudahlah lupakan saja besok akan aku traktir kamu sebagai tanda terimakasihku"
"Boleh juga oh ya ? Aku juga punya kabar baik untukmu"
"Kabar baik apa ?"
"Kau tahu ? Leatissya dia sudah pulang dan besok dia mengajak kita bertemu"
"Apa ? Leatissya pulang ? Oh my God! Akhirnya kita bertiga kumpul juga"
"Iya dia baru sampai tadi sekitar jam sembilan dan dia ingin bertemu, yasudahlah aku ingin istirahat"
"Oke bye bestie"
Tut!
Viona mematikan sambungan teleponnya dia membuka galeri nya dan melihat foto dirinya, Rena dan juga Sari
Sungguh dia tidak menyangka bahwa dia dan kedua sahabatnya bisa kembali berkumpul
Sari memutuskan untuk tinggal di Australia bersama dengan pamannya dia juga ingin melanjutkan kuliahnya disana sementara Viona ayahnya menunjuknya untuk membantu dirinya di perusahaan yang ayahnya pimpin dan tentu saja untuk membantunya Viona juga merekrut Rena sahabatnya
"Kau teleponan dengan siapa ?" Tanya suara berat yang sudah tidak asing lagi bagi Viona "Rena"
Firhan berjalan mendekati Viona dia duduk tepat di meja rias depan Viona "kenapa dia menelfon ?" Tanya Firhan sebari sesekali dia meminum kopi nya
"Kau bertanya kenapa dia telfon ? Gara-gara kau Rena jadi marah kepadaku! Kau tahu ? Gara-gara kau aku jadi tidak bisa menghandle pekerjaanku di hari ini! Terpaksa Rena yang mengurus semuanya!" Tukas Viona yang berhasil membuat Firhan terkekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
DARSHMALA
FanfictionBagaimana perasaanmu ketika suamimu meminta untuk di dekatkan dengan sahabatmu sendiri ? Tentu hal itu tidak akan pernah bisa kamu lakukan, apalagi kamu sangat mencintai suamimu itu.. Itulah kenyataan yang harus Viona hadapi, suami yang sangat dia c...