BAB 32 ( KEHILANGAN )

20 0 0
                                    

Sssrrreeettt..

"Nona kita sudah sampai" ucap seorang yang tak lain adalah supir, Viona perlahan mengerjapkan matanya dia tersenyum dan mengangguk "pak bisa tolong turunkan barang-barang saya ?" Tanya Viona yang dijawab anggukan oleh supir itu

Viona segera turun dari mobil itu dia menatap rumah sederhana itu sebari tersenyum dan mengelus perutnya

"Nak ini adalah tempat tinggal kita yang baru, lihatlah tempatnya begitu sederhana dan sangat nyaman mama yakin kamu pasti akan senang tinggal disini" gumam Viona dari dalam hati

"Sudah selesai nona, apa perlu saya bantu masukin barang-barang nona ke dalam ?" Tanya supir itu yang dijawab gelengan kepala oleh Viona "tidak usah pak, terimakasih ya" supir itu mengangguk "kalau begitu saya pamit ya nona" Viona mengangguk lalu supir itu pergi dari sana

Cklek...

Viona masuk ke dalam rumah itu, semuanya masih tertutupi kain maklum saja ini adalah rumah lama miliknya

Ya ketika ibunya meninggal dia memilih untuk mengasingkan diri disini sudah sekitar tiga tahun rumah ini kosong

Viona mengangkat satu persatu barang miliknya dan memasukannya ke dalam rumah

Yang pertama harus dia lakukan adalah membersihkan rumah itu sebelum nanti anak yatim datang untuk melakukan pengajian disana

Viona memang sudah meminta bantuan kepada salah satu orang disini untuk memanggil anak yatim untuk melakukan pengajian disana maklum saja rumah itu kan kosong sudah lama

"Baiklah tugas kita yang pertama adalah beres-beres rumah ini nak, ayo kita lakukan" ucap Viona sebari mengelus perutnya lalu dia mengangkat semua barang yang semula berada di luar ke dalam

Viona menaruh barang-barang itu di kamarnya dia mulai membersihkan rumahnya dari bagian belakang

"Uhuk.. uhuk" rumah itu sangat berdebu hingga membuat Viona beberapa kali terbatuk namun dia tetap melanjutkannya

                                ***

Cklek..

Bruk!

"Alex dia sudah keterlaluan" ucap Rendy sebari menaruh sebuah map di atas meja kerja Firhan "kau tahu apa yang sudah dia lakukan ? Dia sudah membuat beberapa klien penting kita menarik sahamnya dan ada beberapa dari mereka juga yang bahkan membatalkan kerjasama dengan perusahaan kita, jika seperti ini terus kita akan bangkrut Firhan" jelas Rendy

Rendy adalah sahabat Firhan dia dan Firhan sudah bersahabat sejak lama karena itulah Firhan tidak pernah menganggap Rendy sebagai bawahannya

"Firhan kau dengar kan apa yang aku katakan ?" Tanya Rendy ketika dia melihat Firhan sama sekali tidak bergeming dari tempatnya

Posisi Firhan saat ini duduk di meja kerjanya dengan membelakangi Rendy "saya dengar semuanya, tapi saya tidak peduli" Rendy berdecak ketika mendengar Firhan mengatakan hal itu

"Bagaimana bisa kau tidak peduli Firhan ? Kau serius ? Perusahaan ini adalah perusahaan hasil kerja kerasmu! Apa kau mau perusahaan ini hancur ?!"

"Semua memang sudah hancur, tidak ada yang bisa di perbaiki" ucap Firhan Rendy menghela nafasnya dan dia duduk di samping Firhan

Sungguh baru kali ini dia melihat konsisi Firhan yang seperti ini bahkan Firhan yang selalu mengutamakan perusahaannya kini tergantikan oleh Firhan yang seperti kehilangan jiwanya

Penampilan Firhan begitu berantakan, rambut yang acak-acakan, mata sembab dan merah bahkan Rendy juga melihat beberapa botol minuman keras berada di samping Firhan

DARSHMALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang