Firhan menghela nafasnya ketika dia melihat punggung Viona yang semakin menjauh dari pandangannya
Siapa sebenarnya yang salah disini ? Kenapa justru dirinya yang sepertinya bersalah ? Bukankah tadi Firhan ingin memberi hukuman kepada istrinya itu ? Tapi kenapa sekarang sepertinya dia yang mendapat hukuman ?
"Apa saya harus meminta maaf kepadanya ? Tapi apa kesalahan saya ? Apakah saya salah jika menegur istri sendiri yang sedang berdansa dengan pria lain ? Tidak untuk apa saya meminta maaf ? Yang seharusnya meminta maaf itu dia bukan saya!" Gumam Firhan dari dalam hati
"Untuk apa saya datang kesini jika ujungnya malah kembali di tinggalkan, Viona benar-benar keterlaluan" gumam Firhan dia mengambil jas nya dan keluar dari kamar itu
"Pak Seto siapkan mobil kita kembali ke Jakarta malam ini"
Tut!
Firhan mematikan sambungan teleponnya lalu dia segera melanjutkan langkahnya
Namun langkahnya seketika saja terhenti ketika dia melihat seorang wanita yang tengah duduk di taman sendiri
Dan sepertinya wanita itu juga tengah menangis tentu saja Firhan mengenal siapa wanita itu dia adalah Viona istrinya sendiri
Untuk sejenak Firhan berpikir ingin menghampiri dirinya namun semua perkataan Viona kembali terngiang dalam pikirannya hal itu membuatnya enggan menemui wanita itu
"Memang sebaiknya saya membiarkan dia sendiri dulu" gumamnya dari dalam hati lalu dia pergi dari sana
***
Cklek..
"Firhan" ucap Viona sebari membuka pintu kamarnya namun dia tidak melihat sosok yang dia cari "Firhan" mata Viona berkeliling ke setiap sudut ruangan dia juga memeriksa kamar mandi namun tidak melihat Firhan disana
"Dimana Firhan ?" Viona segera berlari keluar dia yakin mungkin Firhan sudah pergi
Suaminya itu pasti sangat kecewa dengan sikap Viona "Firhan!" Tukas Viona ketika dia melihat mobil Firhan yang sudah meninggalkan hotel itu
"Firhan!" Teriak Viona lagi dia berusaha mengejar mobil Firhan namun mobil itu sudah meninggalkan pelataran hotel dan pergi jauh
"Firhan-"
"Vio!" Tukas seseorang sebari memegang tangan Viona yang berhasil menghentikan langkah wanita itu
"Kenapa kau berlari Vio ?" Tanya Rena "Firhan Ren, dia pergi begitu saja dia pasti kecewa dengan sikapku, aku harus mengejarnya Ren, aku tidak mau dia salah paham" jelas Viona sebari tergesa
"Vio sebaiknya kau sabar terlebih dahulu, bagaimana caramu mengejarnya ?" Tanya Rena "tapi Ren dia pasti pulang, aku harus segera menyusulnya" ketika Viona hendak pergi dari sana Rena kembali mencekal tangannya
"Aku bilang sabar dulu Vio, besok kita susul Firhan ke Jakarta ini sudah terlalu larut Vio" ucap Rena "aku tidak peduli aku harus pulang sekarang kau harus carikan tiket untukku malam ini juga!" Viona pergi dari sana meninggalkan Rena
Rena menghela nafasnya sahabatnya itu selalu saja tidak bisa di ganggu gugat ketika sudah memiliki keinginan
Rena mengambil ponselnya "Halo bisa kau siapkan tiket ke Jakarta malam ini ?"
"....."
"Tiket untuk dua orang"
"....."
"Oke terimakasih"
Tut!
Rena mematikan sambungan teleponnya setidaknya dia bisa bernafas lega karena tiket yang diminta Viona sudah dia dapatkan jika tidak sahabatnya itu pasti mengamuk
KAMU SEDANG MEMBACA
DARSHMALA
Fiksi PenggemarBagaimana perasaanmu ketika suamimu meminta untuk di dekatkan dengan sahabatmu sendiri ? Tentu hal itu tidak akan pernah bisa kamu lakukan, apalagi kamu sangat mencintai suamimu itu.. Itulah kenyataan yang harus Viona hadapi, suami yang sangat dia c...