Sssrrreeettt....
Firhan menghentikan laju kendaraannya ketika dia sudah berada di depan sebuah rumah sakit
"Firhan sudah aku bilang kita tidak perlu kemari, aku masih bisa mengobati kakiku sendiri" ucap Viona namun Firhan tidak menanggapinya sama sekali pria itu justru turun dari mobilnya dan kembali membopong Viona
"Firhan turunkan aku! Malu tau!" Tukas Viona namun Firhan tetap tidak menurunkannya "dasar pria menyebalkan!" Gumam Viona dari dalam hati
"Ada yang perlu saya bantu pak ?" Tanya seorang perawat yang menghampiri Firhan dan Viona "dia baru saja terserempet sebuah mobil tolong segera periksa dia" perawat itu mengangguk lalu dia mengambil sebuah brankar
"Baringkan saja dia disini pak" Firhan membaringkan Viona ke brankar itu lalu perawat itu mendorong brankar nya ke arah UGD
Viona memutar bola matanya jengah luka nya terlalu kecil untuk masuk ke ruang UGD
"Firhan sangat berlebihan" gumam Viona dari dalam hati setelah Viona sampai di ruang UGD dokter segera datang dan memeriksa kondisinya
"Bagaimana keadaannya ?" Tanya Firhan "kondisinya cukup baik, hanya saja terdapat luka kecil di bagian siku tangan selain itu juga kakinya terkilir karena itulah terasa sakit tapi saya sudah tuliskan resep untuk nona" jelas dokter itu lalu dokter itu membalut kaki Viona yang terkilir
"Dok apa perlu kaki saya di gips seperti ini ?" Tanya Viona ketika dokter membungkus kakinya dengan sebuah gips "tentu nona karena kaki yang terkilir itu selain di kompres tapi juga perlu di istirahatkan, saya berikan gips agar kaki nona tidak banyak gerak" jelas dokter
"Yasudah saya permisi ya, cepat sembuh nona" Viona tersenyum lalu dokter itu pergi dari sana
"Eh kamu mau ngapain ?" Tanya Firhan ketika Viona hendak melepas gips yang berada di kakinya "aku mau lepas gips ini dan aku ingin menarik kakiku saja, kau tahu ? Sebenarnya jika aku terkilir aku tidak perlu sampai di gips seperti ini aku hanya tinggal menarik kakiku sampai bunyi krek lalu selesai" jelas Viona
Firhan menepuk jidatnya sendiri "udah deh jangan jadi orang Indonesia banget yang apa-apa harus memakai cara tradisional, udah kan kaki kamu udah di gips jangan di lepas, ikuti kata dokter saja"
Namun Viona tidak mendengarkan perkataan Firhan dia melepas gips itu dan mencoba menarik kakinya
Krek!
"Kau-" Firhan sampai bingung harus memberitahu dengan cara apalagi tapi bahkan meskipun dia memohon agar gadis itu tidak melepas gips nya dia pasti akan melepasnya juga
"Dasar keras kepala" gumam Firhan lalu Viona segera turun dari ranjang dan mulai berjalan "kau lihat ? Aku sudah bisa berjalan" Viona mulai mempercepat jalannya lalu seketika saja kakinya terasa sedikit ngilu karena itulah dia kehilangan keseimbangan namun sebelum dia terjatuh Firhan dengan cepat menangkap tubuh Viona
Mata mereka kembali bertemu dan saling menatap satu sama lain posisinya saat ini Viona mengalungkan tangannya di leher Firhan sementara pria itu dia merengkuh pinggang Viona
Cklek..
Sebuah suara berhasil menyadarkan mereka berdua "sudahlah ayo kita pulang" ucap Firhan yang dijawab anggukan oleh Viona lalu mereka berdua pergi dari sana
***
Ddrrrttt....Drrtttt....Drrtttt...
Viona mengambil ponsel yang berada di nakas layar ponsel itu memapangkan nama Dodi
"Halo apa kau sudah mendapatkan informasi yang aku inginkan ?" Tanya Viona
"Saya sudah mendapatkan informasi yang nona inginkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARSHMALA
FanfictionBagaimana perasaanmu ketika suamimu meminta untuk di dekatkan dengan sahabatmu sendiri ? Tentu hal itu tidak akan pernah bisa kamu lakukan, apalagi kamu sangat mencintai suamimu itu.. Itulah kenyataan yang harus Viona hadapi, suami yang sangat dia c...