BAB 9 ( ACCIDENT KECIL )

4 2 0
                                    

Viona menaruh piring terakhir di meja makan makanan yang dia siapkan sudah lengkap sekarang hanya tinggal menunggu Firhan pulang saja

Dia juga tidak tahu kenapa dia begitu semangat memasak untuk Firhan ? Mungkin hanya karena pria itu mau berbaik hati untuk kembali melanjutkan kerjasama antara perusahaan miliknya dan juga milik Firhan

Cklek..

Viona melirik ke arah pintu ketika dia mendengar suara pintu yang terbuka lalu dari balik pintu itu muncul Firhan

"Kau sudah menyiapkan semuanya ?" Tanya Firhan ketika dia menghampiri Viona "sudah, lihat saja dari makanan sampai berkas untuk meeting kita sudah aku siapkan" jawab Viona

Firhan mengangguk lalu dia mencoba satu persatu makanan yang Viona buat "bagaimana kau tahu makanan kesukaan saya ?"

"Aku tanya pada bi Inah" Firhan mengangguk mengerti "bagaimana rasa masakannya ?"

"Masih sama seperti kemarin"

"Apa aku perlu merubah rasa masakan-"

"Tidak perlu, saya suka resep kamu yang ini karena itulah saya meminta kamu untuk terus memasak makanan untuk saya" jelas Firhan yang dijawab anggukan oleh Viona

Setelah merasa kenyang Firhan dan Viona kembali melanjutkan pembicaraan mengenai kerjasama mereka

                               ***

"Viona kamu bohong lagi ya sama aku ? Dimana pak Firhan ? Kenapa sampai sekarang dia masih belum datang juga ? Jangan-jangan kau memang belum membicarakan kerjasama kalian lagi!" Tukas Rena sebari terus mengaduk minumannya dengan cepat

"Ngapain sih aku bohong sama kamu ? Ngga ada untungnya juga buat aku, dan satu lagi pak Firhan itu kan orang sibuk jadi mungkin saja sebelum dia menemui kita dia meeting dengan klien yang lain dulu kali" jelas Viona

"Awas aja kalau sampai kamu berbohong" ancam Rena Viona hanya mengangguk dan kembali melanjutkan makannya

Beberapa saat kemudian ketika Rena hampir kehilangan kepercayaan terhadap Viona Firhan datang menghampiri mereka bersama dengan Siska sekretarisnya

"Maaf jika kalian harus menunggu kami lama" ucap Firhan "tidak papa pak kami juga belum lama kok disini" Firhan mengangguk

"Jadi bagian mana saja yang harus saya tanda tangani lagi ?" Tanya Firhan "disini pak" jawab Rena sebari memberikan dua lembar kertas

"Oh iya nanti setelah saya menemukan lokasi strategis untuk membangun proyek ini saya harap kalian juga ikut serta agar kalian bisa mencatat berapa kebutuhan yang saya butuhkan" jelas Firhan yang dijawab anggukan oleh Rena dan Viona

"Kalau begitu saya pamit masih ada beberapa urusan yang harus saya selesaikan" Viona dan Rena mengangguk lalu Firhan pergi dari sana

Namun ketika Firhan sudah pergi bersama dengan Siska Viona melihat sebuah ponsel yang tidak asing lagi di pandangannya

"Itu ponsel siapa Ren ?" Tanya Viona sebari menunjuk ponsel itu "aku juga tidak tahu sepertinya itu milik pak Firhan" jawab Rena

"Dasar selain menyebalkan dia juga ternyata pikun" Viona mengambil ponsel itu dan segera berlari mengejar Firhan

"Pak Firhan!" Teriak Viona namun pria itu sama sekali tidak menoleh ke arahnya

"Firhan!!" Kali ini Viona lebih mengencangkan suaranya namun Firhan masih belum menoleh juga "dasar pria menyebalkan! Selain dia pikun, menyebalkan dia juga tuli!" Gumam Viona

"Pak Firhan!!!!!" Teriak Viona kali ini Firhan menoleh dan Viona tersenyum dia menghentikan larinya seraya beristirahat sejenak

Di sisi lain Firhan melihat Viona dengan tatapan heran kenapa gadis itu sampai harus berlari mengejarnya ? Memangnya hal penting apa lagi yang dia lewatkan ?

Firhan berjalan mendekat ke arah Viona namun sebelum Firhan sampai sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi tepat berada di samping kanan Viona

"Viona!! Minggir!!" Teriak Firhan yang berhasil membuat Viona refleks mengikuti arah pandangan pria itu dan Viona terkejut ketika melihat sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi di samping kanannya

Viona segera berlari namun tetap saja separuh tubuhnya masih mengenai mobil itu hingga menyebabkan dirinya kehilangan keseimbangan dan terjatuh

Meskipun dia terjatuh namun tetap saja dia menggenggam ponsel Firhan dengan begitu erat sampai harus merelakan tangannya terluka mengenai aspal

"Aawwhh" rintih Viona ketika dia merasakan tangannya juga kakinya yang terasa begitu sakit

Viona mencoba bangkit namun kakinya terasa sangat sakit hingga sulit terangkat

"Viona!" Teriak Rena lalu gadis itu segera berlari menghampiri sahabatnya

"Kau tak apa-apa ?" Tanya Firhan ketika dia sudah berada di sebelah Viona "aku hanya luka sedikit, nah ini ponselmu tertinggal, kalau ada yang lecet beritahu aku biar aku ganti" ucap Viona sebari memberikan ponsel itu kepada Firhan

"Viona kau tak apa-apa ?" Tanya Rena cemas yang langsung dijawab gelengan kepala oleh Viona

Viona mencoba kembali bangkit namun kakinya masih terasa begitu sakit Rena mencoba membantu dirinya namun Rena tidak kuat untuk bisa menopang tubuh Viona

Firhan menarik tangan Viona dan menyampirkannya di bahunya lalu dia menggendong Viona ala bridal style hal itu membuat Viona, Siska dan juga Rena terkejut

Firhan membawa tubuh Viona ke dalam mobilnya, selama perjalanan menuju mobil Viona tak henti-hentinya bersyukur karena memiliki suami yang tampan dan juga baik jati

Dia terus menerus menatap wajah Firhan sementara pria itu sesekali dia memang melihat ke arah Viona

Ketika sudah sampai di mobil milik Firhan pria itu segera mendudukan Viona di kursi paling depan

"Kau mau membawaku kemana Firhan ?" Tanya Viona "tentu saja kita akan pulang tapi sebelum itu saya akan membawa kamu ke rumah sakit, kakimu itu butuh perawatan" jelas Firhan

"Tidak perlu aku akan pergi dengan Ren-" perkataan Viona terpotong ketika Firhan menyelanya "jangan banyak bicara kau hanya perlu diam biar saya yang atur semuanya" Viona menghela nafasnya lalu mengangguk

Mobil Firhan meninggalkan tempat parkir resto itu begitu saja sementara di sisi lain Rena dan juga Siska masih menatap mobil Firhan dengan tatapan tak percaya

"Sebenarnya mereka ada hubungan apa ? Kenapa terlihat begitu dekat ?" Tanya Rena "kau jangan asal bicara, sir Firhan itu tidak akan ada hubungan apapun dengan bosmu itu, dia hanya berbaik hati saja" jelas Siska lalu dia pergi dari sana

                               ****

See you di next part

DARSHMALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang