BAB 15 ( SATU KAMAR )

10 1 0
                                    

"kenapa kau lama sekali Viona ? Aku bosan menunggu kamu hampir satu jam!" Tukas Rena sebari memukul ringan meja makan yang berada di depannya

"Maaf-maaf ini semua gara-gara Firhan!" Tukas Viona "apa ? Firhan ? Dia ngapain lagi ?" Seketika saja Viona menjadi gugup tidak dia tidak boleh menjelaskan apa yang terjadi dengan dirinya dan juga Firhan kepada Rena

"Umm... Tidak papa, Firhan dia.." ekspresi Viona membuat Rena menyadari sesuatu hingga gadis itu terkekeh "oh aku mengerti kau dan Firhan kalian.." Rena menggantungkan kata-katanya sebari mengedipkan salah satu matanya

"Rena! Jangan begitu!" Rena tertawa ketika melihat ekspresi sahabatnya yang cenderung seperti salah tingkah "itu berarti jurus yang aku ajarkan berhasil ?"

"Sudahlah jangan bahas itu! Kita bahas hal lain saja!"

"Bagaimana permainan Firhan semalam ?" Rena kembali mengedipkan salah satu matanya hal itu membuat pipi Viona bersemu merah "Rena! Bandel banget sih!"

"Iya iya maaf oke deh kita lanjut makan saja dulu ya nyonya Firhan"

                                ***

"Saya sudah pindahkan semua barang nona Viona ke kamar utama tuan" ucap Linda salah satu maid yang ada di rumah Firhan "keluarlah" Linda mengangguk lalu dia segera keluar dari kamar utama

Firhan menatap foto dirinya dan juga Viona selain memindahkan barang-barang milik Viona ke kamar utama dia juga memajang foto pernikahan mereka dengan bingkai yang cukup besar

Setiap kali melihat wajah Viona yang berada di dalam foto itu pikirannya kembali melayang pada kejadian malam yang indah nan panjang itu

Dimana yang awalnya mereka bertengkar hebat sampai akhirnya mereka saling memadu kasih

Firhan masih belum mengerti perasaan apa yang dia rasakan saat ini dia selalu membayangkan wajah istrinya itu

"Saya tidak mungkin jatuh cinta kepadamu kan ? Mungkin saya hanya teringat akan rasa manismu saja" Firhan menggelengkan kepalanya sebari tersenyum

"Tidak mungkin kenapa saya tersenyum sendiri ? Tidak kau tidak akan pernah membuat saya tergila-gila nona Viona Hermawan" ucap Firhan sebari masih menatap bingkai foto besar itu

                                ***

Cklek...

Viona terkejut ketika melihat kamarnya terlihat kosong dan seperti tidak berpenghuni kemana barang-barangnya ? Apakah di pindahkan ? Tapi siapa ?

Untuk memastikan Viona mengecek lemari pakaiannya dan benar saja lemarinya kosong

"Dimana barang-barangku ?" Viona berjalan menuju dapur untuk mencari tahu siapa tahu bi Inah tahu sesuatu mengenai hal ini

"Bi Inah" panggil Viona yang berhasil membuat wanita paruh baya itu menoleh dan tersenyum "iya ? Apa nona perlu sesuatu ?" Viona menggeleng pelan

"Aku hanya mau tanya kemana barang-barangku bi ? Kenapa tidak ada di kamar ? Apa Firhan ingin mengusirku ?" Tanya Viona yang berhasil membuat bi Inah terkekeh

"Nona ini ada-ada saja mana mungkin tuan Firhan mengusir nona tadi Linda memindahkan semua barang-barang milik nona ke kamar utama"

Deg!

Viona terkejut ketika mendengar perkataan bi Inah pindah ke kamar utama ? Itu berarti kamar Firhan ? Yang benar saja

"Bibi ngga bercanda kan ?" Tanya Viona memastikan "loh ya ngga dong non masa iya bibi bercanda jika memang nona tidak percaya nona bisa mengeceknya sendiri di kamar utama" jelas bi Inah

DARSHMALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang