34. Kerinduan Bagas

161 6 0
                                    


Firda memeluk manja dengan papa nya. Firda menceritakan semuanya apa yang dia dengar dari Ferdy. Abi sang papa nya juga meminta maaf sama Firda. Entah lah rasanya Abi ingin meminta maaf saja sama Firda.

"Udah lama kayaknya gak manja manja gini sama papa" Ucap Abi.
Firda yang memeluk papa nya memanyunkan bibirnya. Semenjak papanya nikah ya jadi beda, banyak yang harus diperhatikan. Perhatian papa nya tidak hanya untuk Firda saja sekarang.

"Papa kan sibuk manja manja sama mama" Balas Firda di iringi tawa kecil.

Silva yang sedari tadi memperhatikan nya ikut tersenyum melihat kedekatan anak dan papa nya itu.

"Galang mana ma?" Tanya Firda.

Seharian ini belum melihat Galang, tiba tiba Firda merindukan Galang, meskipun serumah biasanya Galang selalu mengganggu nya, tapi semenjak Firda galau menggalau Galang jadi ikutan galau.

"Dikamar kayaknya" Firda memangut mangut kepalanya lalu pamit untuk menemui Galang.

Baru ingin beranjak menuju kamar Galang, suara bel rumah menghentikan nya.

"Firda aja yang buka" Ucap Firda ketika Silva hendak berdiri untuk membuka pintunya.

Firda melangkah untuk membuka pintunya, siapa yang bertamu? .

"Halo Firdaaa" Ucap Vina heboh.

Firda memutar bola matanya malas ketika melihat siapa yang datang, lalu mempersilahkan masuk tamu tidak di undang ini, Vina dan Romi dua pasangan bucin, yang kadang kadang membuat Firda ingin menendang nya ke kutub karna dengan sengaja mengumbar kemesraan di depan Firda.

Tapi meskipun begitu Vina setia kawan, dan Amel juga. Ia merasa bersyukur memiliki teman gesrek seperti Vina dan Amel.

🍃🍃

Bagas dengan lesu membaringkan tubuh nya di atas kasur. Setelah pembagian rapor tadi Andin meminta untuk menemaninya keliling kota, maksudnya kemana aja asal jalan jalan tanpa turun mobil kecuali untuk membeli makan.

Andin bilang ini hukuman Bagas karna tadi mengganggu saat mengobrol dengan Firda. Dengan malas Bagas menerima hukuman nya. Bumil satu ini bener bener, untung kakak sendiri.

Mata Bagas menerawang langit langit yang sering ia lihat, sesekali terpejam. Biasanya selalu semangat dan ceria karna liburan telah tiba. Kini Bagas merasa hilang semangat hidupnya.

"Lo yang pengen ngelupain, lo sendiri yang galau"

Ucapan Andin kemarin terlintas di pikirannya. Bagas mengusap wajah nya dengan kesal. ia juga tidak mau melupakan Firda. Sampai kapanpun Firda tidak akan pernah di lupakan. Boleh bilang, Firda adalah cinta pertama Bagas.

"aaaargh gue kangennn" Teriak Bagas frustasi.

Lalu teringat saat melihat Firda dengan Radit kemarin.

"Gak jadi kangen nya" Ucap Bagas lemah.

"Tapi emang gue kangen bangett.." Ucap Bagas kesal.

Jempol Bagas tiada henti menggeser geser galeri di ponselnya. Melihat dan mengingat moment kebersamaan dengan Fida sebelum adanya seseorang yang menghancurkan kedekatan Firda dan Bagas.

Bagas tersenyum kecil ketika mengingat kisahnya sebuah foto yang menampilkan dirinya dengan Firda, foto sehabis berenang ketika kala itu Bagas yang sedang gabut mencoba mengajak teman teman nya berenang.

Teman Firda siapa lagi kalau bukan Amel dan Vina, juga teman Bagas itu Romi yang saat itu belum berpacaran dengan Vina, lalu Fandy, dan Gilang, sedangkan teman teman yang lain tidak bisa ikut, ada juga yang tidak bisa karna tidak di ajak.

"gini nii giniii" Bagas menyebur membuat cipratan air di kolam itu ke arah Firda.
Firda mendelik kesal sesaat lalu matanya melihat Bagas sedang menyelam setelah mengusap wajah nya yang terciprat dengan sengaja oleh Bagas.

Bagas menghembuskan nafas nya setelah beberapa saat menahan nafas karna menyelam.

"Bisa ga?" Tanya Bagas.

"nihhh" Firda menciprat air dari tanganya ke arah wajah Bagas, Firda tertawa ketika Bagas berusaha menahan tangan nya untuk berhenti.

"Liat sini woy" Teriak Fandi yang memegang kamera nya, Firda dan Bagas ikut gabung untuk di foto bersama teman yang lain.

"Fan.. fotoin gue sama Firda" Teriak Bagas lalu merangkul bahu Firda.

Firda tidak menolak malah ia juga memposisikan dirinya untuk di foto bersama Bagas.

"Bilang makasih dulu" Ucap Firda setelah Bagas melihat hasil jepretan Fandi. Bagas mengerutkan keningnya heran.

"udah di foto sama gue, mana makasih nya" Ucap Firda.

Bagas tertawa kecil lalu kembali merangkul bahu Firda membawanya tenggelam ke dalam air kolam itu. Firda yang tidak siap itu reflek melingkarkan tangan nya ke leher Bagas.

"Hhahh Bagaskara gila, untung gak mati gue" Ucap Firda dengan ngos ngosan, tangan kanan nya mengusap wajahnya, sedangkan tangan kirinya masih merangkul leher Bagas, Bagas tertawa dengan nafas yang memburu karna habis menahan nafas.

Bagas terkekeh mengingat Firda yang kaget di bawa tenggelam ketika berenang itu.

Lalu tertawa kecil saat melihat foto wajah Bagas yang bermake up.

Bagas sudah beberapa kali menolak untuk memakai maskara, tapi Firda tetap memaksanya.

"Enggak" Ucap Bagas kesekian kalinya memegang tangan Firda yang hendak memakaikan ke arah bulu mata Bagas. Firda tertawa.

"ini bisa hilang Bagas" Ucap Firda.

Bagas memanyunkan bibirnya kesal, sampai akhirnya Bagas pasrah bulu mata cantiknya di lukis Firda.

"Ntar papa lo pulang gimana? Malu gue" ucap Bagas sembari memejamkan matanya karna Firda menyuruhnya untuk memakai eyeliner.

Firda tertawa kecil. Daripada emosi gak jelas dirumah Firda sambil melihat Bagas mencoret coret buku Firda lebih baik menjahili Bagas.

"Cantik banget Bagas" Ucap Firda tangan nya mengambil lipbalm untuk bibir Bagas.
Bagas yang melihat itu membulatkan matanya.

"Gue pake lipstik juga?" Tanya Bagas.

"ini gak merah merah banget kok punya gue"jawab Firda.

Firda terkekeh melihat Bagas memanyun manyunkan bibirnya saat memakai lipstik.

Firda mengambil handphone nya untuk mengabadikan sebuah moment langka ini, Firda menarik wajah Bagas agar melihat ke kamera ponselnya.

Bagas hanya menurut saja.

Bagas tertawa kecil mengingat kisahnya. Ia rindu juga di jahili dan mengusik Firda setiap saat.
Apa Firda merindukan nya juga? Atau hanya dirinya.

Bagas mematikan ponselnya dan melemparkan nya di atas kasur sembarang arah.

Apa Firda menerima saat Bagas memutuskan untuk melupakan dirinya?

"Galau lagiiii" Ucap Andin yang tiba tiba masuk ke kamar Bagas. Lagi lagi di ganggu kembali.

"Kebiasaaaaaann" Pekik Bagas kesal karna terkejut . Andin tertawa bersandar di sebelah pintu yang terbuka.

"kalau kangen samperin gih" Ucap Andin melipatkan kedua tangan nya di dada.

"Berisik" Ucap Bagas kesal. Andin tertawa kecil lalu menutup kembali pintu kamar Bagas. Bagas juga sebenarnya ingin menemui Firda, tapi .. Gengsi.

"Lo kangen gue gak Daa? Kalau kangen bilang aja entar gue samperin lo" Ucap Bagas lemah memainkan ujung bantal dengan asal.

"Masa cuma gue doang yang kangen" Lanjut Bagas menutup wajahnya dengan bantal.
.
.
.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang