20. Cemburu 2

207 4 0
                                    

"lebih baik bukan saya yang menjelaskan" ujar Aldo.

Firda dan Amel sedang di ruangan Aldo, untuk meminta penjelasan apa yang sebenarnya.
Aldo sempat heran kenapa istri nya membawa orang lain ke ruangan nya? Dan ternyata ini jawaban nya. Banyak yang ingin di tanyakan sama Firda.
Namun, yang terjawab hanyalah itu. Dan itu bukan satu kali dua kali berbicara 'lebih baik tanya aja sendiri' 'lebih baik kamu yang tanya aja' . lebih baik lebih baik.

kenapa gak lebih baik gitu kalau Aldo yang bercerita? .

"itu bukan jawaban yang saya harapkan loh pak" Ujar Firda yang mencoba sabar sedari tadi. Dan Amel menertawakan nya.

"ya sudah pak terimakasih" Firda bangkit meninggalkan Amel dan Aldo di ruangan nya.

"kok kamu gak keluar?" Tanya Aldo melihat Amel yang masih berdiri di hadapan mejanya.

"iya ini mau, bye" Amel berlari kecil mengejar Firda yang sudah duluan keluar ruangan Aldo.

"woy, kok malah diem di sini?" Amel menepuk pundak Firda.

Amel melihat mata Firda yang ternyata sedang menatap pemandangan. Pemandangan yang sama sekali tidak ingin Firda lihat, namun sialnya malah terlihat karna tampak jelas di matanya.

Alifa sedang mengelap sesuatu di bibir Bagas dengan tissue.

Firda melihat Vina yang sedang makan itu, baru saja melangkah ingin menghampiri Vina, hasilnya malah ketemu pemandangan tidak mengenakan sekali di hati.

"gak nafsu makan gue, lo aja makan sana" Firda memutar arah meninggalkan kantin. Amel menghela nafas nya. Lalu menghampiri meja kantin yang di tempati Vina juga Bagas.

"Firda nya kemana?" Tanya Bagas heran karna yang datang hanya Amel tidak dengan Firda.

"Gak tau" Ucap Amel mengangkat kedua bahu nya lalu meminum minuman milik Vina.

Bagas menatap Amel heran. Bukan nya tadi bareng Amel ya? Kok jadi gak tau?.

Kreeett

Suara kursi kantin bergeser, dengan cepat Bagas bangkit berjalan dengan langkah lebar nya untuk mencari Firda.

Bagas berlari ke arah toilet wanita. Siapa tau Firda di sana?.

"kyaaaaaa" teriak beberapa wanita yang berada di dalam toilet tersebut. Bagas yang terkejut spontan berlari meninggalkan toilet nya.

"anjir, kalo kalang kabut gini suka gak bener emang otak gue"

Bagas mengusap dada nya berkali kali. Hampir aja ia di keroyok wanita wanita tadi. Lalu kembali melangkah untuk mencari Firda.

"Liat Firda gak?" tanya Bagas ke salah satu siswa yang sedang turun tangga dan ia tau itu temen sekelas nya.

"oh, Firda ada di kelas" balas nya. Tanpa mengucapkan berterima kasih, Bagas dengan gesit berlari menuju kelasnya.

"kok gak ke kantin?" tanya Bagas.

Bagas lalu duduk di bangku depan Firda yang berarti tempat milik Alifa. Firda melihat Bagas seklias tanpa niat menjawab pertanyaan nya.

Dahi Bagas berkerut heran. Kenapa dengan Firda?.

"kenapa?" tanya Bagas. Lalu tangan nya meraih buku bersampul hitam itu. Namun dengan cepat di tarik kembali oleh Firda.

"Ferdy?" Bagas sekilas membaca nama di buku tersebut sebelum Firda menarik kembali buku nya. Matanya menunjukan untuk menjelaskan.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang