18. Spesial Tanggal 7

165 5 1
                                    


Firda berjalan pelan dengan matanya yang sibuk melihat orang orang berlalu lalang untuk mempersiapkan acara pernikahan papa nya besok.

Entah harus senang atau sedih yang ia rasakan. Mengingat kebiasaan dirinya bersama sang papa nya setiap hari, dan juga kebaikan calon ibu nya .

"Firdaa" Panggil seseorang. Firda mencari orang yang memanggil namanya lalu tersenyum melambaikan tangan nya.

"kemana aja? udah lama gak mampir ke caffe" Tanya nya.

"hehe iya om, lagi males kemana mana. Om Hendra kok bisa di sini?" Firda bertanya balik. Om Hendra adik kedua dari papa nya.

"mau ketemu kamu. Om kangen" jawab Hendra dengan kekehan nya. Firda tertawa. Sudah biasa dengan candaan om nya ini.

"kamu udah ketemu kakak kamu ya?" Tanya Hendra . Firda yang memegang bunga mawar putih lalu mengerutkan kening nya heran. Kakak?

"siapa?" nah kan Firda bertanya balik. Siapa kakak nya Firda? Sedangkan Hendra yang tadi nya berbinar kini menciut. Kok malah tanya siapa? Ferdy bilang katanya sudah bertemu. Apa Firda belum tahu kalau Ferdy itu kakak nya?

"Hendra, sejak kapan disini?" Tanya papa Firda tiba tiba. Firda melirik sekilas papa nya lalu beralih ke Hendra yang sedang mengobrol dengan papa nya setelah basa basi tadi.

Firda jadi penasaran siapa orang yang di bicarakan dengan om nya tadi?

🍂🍂

"sini sayang" seru Silva .
Firda tersenyum lalu memeluk nya dalam setelah berpelukan dengan papa tersayang nya. Kini ia sudah sah memiliki ibu. Ibu tiri yang baik. Semoga aja baik selamanya, tidak seperti di film film yang selalu menceritakan bahwa ibu tiri itu kurang baik.

"Mama" panggil Firda pelan dan Silva kembali mengelus punggung Firda dengan lembut. Ia sudah menyayangi Firda seperti anak kandung sendiri. Sudah berjanji dengan diri sendiri nya, tidak akan membeda beda kan kasih sayang atau perhatian hanya karna berbeda darah daging.

Firda menguraikan pelukan haru nya. Silva menuntun pelan anak lelaki satu satu nya itu ke arah Firda. Menghapus air mata yang sempat menetes di pipinya, lalu mengusap lembut rambut Galang. Adik tiri nya.

"ya udah ma, pa aku tinggal dulu ya , sekali lagi selamat yaa. ayo Galang" ucap Firda lembut lalu menarik pelan lengan adik nya dan melambaikan tangan nya.

"kakak bentar lagi lulus mau kuliah dimana?" Tanya Galang seraya memasukan melon ke mulutnya.

Kini mereka berdua sedang duduk di kursi meja bundar khusus tamu itu. Dan mereka sudah mengobrol banyak. Sebenarnya ini pertemuan pertama Firda dan Galang. Ia harus mencoba beradaptasi , belum lagi nanti akan tinggal satu atap rumah.

"belum tau, belum kepikiran" Jawab Firda terkekeh. Emang sebanyak apa sih pikiran yang lain, sampe masa depan pun belum kepikiran.

"Kakak udah punya pacar?" Tanya Galang tiba tiba. Firda terkejut sebentar lalu tertawa.

"kok ketawa, Galang serius nanya" ucap Galang.

"emang kenapa?" Tanya Firda penasaran. Anak ini dari tadi seakan akan jadi moodboster sebenarnya. Bisa membuat Firda lupa akan masalah nya sejenak.

"ya, abis kakak cantik. Galang juga kalau udah seumur atau lebih tua bakal pacarin kakak" Ucap Galang polos. Firda kembali tertawa pelan.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang