5. Firda Dan Papa

265 10 3
                                    

Bagas berlari mata nya mencari seseorang.
Setelah bel pulang berbunyi, semua siswa berhamburan pulang termasuk kelas Bagas. Bagas yang tadi sedang tertidur karna bosan mendengarkan apa yang diucapkan sang Guru.

Sehabis jamkos tadi memang Guru itu masuk untuk memulai pelajaran yang sesuai jadwal. Sampai sore ini.

"gila tu anak kemana ya? Gak ada yang bangunin gue lagi si Romi juga temen macam apa dia"

Bagas mengomel. Mata nya masih menelusuri mencari seseorang yang sedari tadi ia cari. Siapa? Ya siapa lagi bukan Firda. Niatnya mau mengantarkan pulang. Tapi malah ketiduran trus ketinggalan jejak Firda.

Bagas menghela nafas beratnya, kaki nya mulai melangkah menuju parkiran dengan langkah gontai nya. Setelah sampai di tempat ia menyimpan motor kesayangan nya.

Bagas memundurkan motornya setelah memakai helm tadi. Belum sempat ia menyalakan motor nya, mata nya yang tadi kurang semangat kini berbinar ketika melihat Firda sedang duduk di pos satpam itu. Dengan cepat ia melajukan motor nya menemui seseorang yang di cari nya sejak tadi.

"ceweee witwiw"

Goda Bagas di sertai kekehan gemas nya.
Firda yang sedang memainkan ponsel nya lalu menoleh ke arah sumber suara itu, memutar bola mata nya malas. Mau apa lagi sih tu anak Bapak Anton?

"lagi ngapain?" Tanya Bagas setelah membuka helm nya.

"lagi boker, lo gak lihat gue lagi ngapain?" semprot Firda dan Bagas tertawa. Ngegas sekali ya gadis ini.

"ayo naik" ajak Bagas mengarahkan dagu nya ke jok belakang.

"gak" tolak Firda padahal dalam hati nya sedang menimbang, menunggu sang papa yang belum datang sedari tadi, katanya sudah dijalan tapi masih belum ada tanda tanda kedatangan nya. Dan ini? Bagas menawar untuk mengantarnya. Tolak jangan ya?

"lo gak mau pulang?" Tanya Bagas setelah tadi terkejut dengan tolakan mentah dari Firda ia turun mengahampirinya.
Firda menulikan pendengaran nya, tangan nya mengotak atik ponsel guna menghubungi yang sedari tadi ia tunggu.

Bagas yang berdiri disamping Firda tak sengaja mengintip isi ponsel Firda, seketika ia menganguk angguk kan kepalanya. Ohh jadi sedang menunggu papa nya toh.

"di jemput camer gue ya?"  Bagas terkekeh.

"camer? Camer lo siapa?" Firda malah menanya balik.

"papa lo lah, papa lo kan camer gue" jawab Bagas santuy, dan Firda kembali mendengus.

"kok belum datang? Biar gue anter aja." tawar Bagas

"ogah" Firda kembali menolaknya.

"gue maks-..."

"akhirnya papa datang"

Belum selesai Bagas berbicara, Firda menyela dengan senyum yang mengembang di bibir manis nya itu. Mata nya berbinar setelah mendengar klakson dari mobil tersebut dan menghampirinya. Tanpa sadar Bagas mengikuti nya.

"halo calon papa mertua, saya Bagas hehe"

Bagas berujar setelah papa Firda membuka kaca mobil nya, lalu menyalimi tangan papa Firda.
Firda yang mendengar nya kesal.

"enak ajaaaa calon papa mertua, jangan dengerin dia pa, ayo pulang"
Firda menjawab dengan kesal.

"Bagas pacar nya Firda?" tanya papa Firda. Bagas tersenyum, beda dengan Firda yang melototkan matanya lalu menggeleng kepala nya.

"bukan pa, enak ajaaa"

Bagas terkekeh mendengar teriakan protes Firda. Papa Firda mengerutkan kening nya bingung.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang